Sebanyak 381 item atau buku ditemukan

Gerakan ekonomi perempuan sebagai basis ekonomi rakyat

sebuah refleksi pengalaman lapang

Women as enterpreneurs and their role in economic development, Indonesia; collection of articles.

Sebagai pranata kehidupan ekonomi, ekonomi makro digunakan sebagai
sarana untuk menentukan sistem perekonomian yang berdampak terhadap
tataran ekonomi mikro. Dalam sistem perekonomian tradisional dimana
pertukaran masih dilakukan secara in natura (barang ditukar barang), peranan
ekonomi mikro sangat besar. Tetapi dalam sistem ekonomi modern baik sistem
kapitalisme maupun sistem sosialisme yang berperan besar justru ekonomi
makro. Ekonomi makro ...

Publications

Political Action is an innovative study of conventional and unconventional political behaviour in five developed nations. How and why do people engage in the various forms of political action and protest? What differences do age, education, and degree of deprivation make? An unusual example of cross-national collaboration that is a treasure-trove of data, a source of provocative explanations, and an exemplar of sophisticated research strategies.'The whole of this book will be read only by specialists; it is an important book all the same. Drawing on survey data from Britain, Holland, West Germany, the United States and Austria, the authors seek to explain the waves of political protest that swept through the advanced industrial democracies in the late 1960's.' -- The Economist, February 23, 1980

Allan H. Barton and R. Wayne Parsons, "Measuring Belief System Structure,"
Public Opinion Quarterly, 41 (Summer 1977), pp. 176-177. Barton and Parsons
report measures of constraint for the following elite groups: large corporation
presidents, labor leaders, higher civil servants, politically appointed federal
officials, mass media leaders, voluntary association leaders, Democratic and
Republican congressmen and party officials, large corporation vice-presidents
and military leaders ...

Islam and Popular Culture in Indonesia and Malaysia

Home to approximately one-fifth of the world’s Muslim population, Indonesia and Malaysia are often overlooked or misrepresented in media discourses about Islam. Islam is a religion but there is also a popular culture, or popular cultures of Islam that are mass mediated, commercialized, pleasure-filled, humorous, and representative of large segments of society. During the last forty years, popular forms of Islam, targeted largely towards urbanized youth, have played a key role in the Islamisation of Indonesia and Malaysia. This book focuses on these forms and the accompanying practices of production, circulation, marketing, and consumption of Islam. Dispelling the notion that Islam is monolithic, militaristic, and primarily Middle Eastern, the book emphasizes its dynamic, contested, and performative nature in contemporary South East Asia. Written by leading scholars alongside media figures, such as Rhoma Irama and Ishadi SK, the case studies although not focused on theology per se, illuminate how Muslims (and non-Muslims) in Indonesia and Malaysia make sense of their lives within an increasingly pervasive culture of Islamic images, texts, film, songs, and narratives.

4 Upgraded piety and pleasure The new middle class and Islam in Indonesian
popular culture Ariel Heryanto The conspicuous presence of what can be called “
pop Islam” or “Islamic chic” in the last two or three decades has been a further
blow to the already discredited modernist and liberalist theories. The onward
march of modernization has not pushed religions to the margin of social life, or to
near to extinction. Modernity does not necessarily imply or require secularization.

Masyarakat dan Teks Media

Membangun Nalar Kritis atas Hegemoni Media

Pembicaraan mengenai kondisi media, merentang sejalan sejak awal media diciptakan manusia. Berbagai medium yang menjadi sarana tulisan di gua, batu, maupun berbagai artefak dapat dikatakan sebagai media dalam bentuknya yang sangat tradisional. Kita dapat mengatakan, berbagai peristiwa yang tergambarkan melalui beragam medium tersebut bisa menjadi pelajaran dan informasi yang berharga dari satu generasi ke generasi berikutnya. Secara sederhana, masyarakat dapat mengetahui kehidupan sosial melalui beragam konten di berbagai platform atau jenis media berbeda. Dalam rentang sejarahnya, bentuk dan cara kerja media ini mengalami perubahan yang sangat cepat. Bermula dari penemuan mesin cetak Guttenberg pada tahun 1400an, berbagai media lain kemudian tercipta dan berkembang pesat; surat kabar, leaflet, pamflet, radio, televisi, hingga internet mengisi kehidupan manusia. Perkembangan media yang ditopang teknologi canggih seperti saat ini memberi tawaran gambaran realitas kehidupan sebagai acuan masyarakat melakukan refleksi dan mencari referensi untuk menghadapi kehidupan sosialnya. Informasi yang ditawarkan media dapat menjadikan masyarakat memahami fenomena yang terjadi di luar jangkauan mata. Meskipun informasi tersebut hanya bersifat hiburan, media menawarkan pada masyarakat berbagai cara menikmati kehidupan sosialnya. Sebelum ada teknologi digital seperti telepon pintar (smart phone) ataupun teknologi artifisial seperti sekarang, pencarian informasi semata didasarkan pada surat kabar atau media lain secara terbatas. Teknologi memungkinkan masyarakat mendapat informasi dan hiburan secara mudah berdasarkan keinginan penggunanya.

Namun, pendekatan ini memiliki ancaman bila media komunitas ditempatkan
pada hubungan antagonis terhadap media arus utama, sehingga media
komunitas dianggap tidak memiliki andil yang bermanfaat. Dengan skala kecil,
independen, dan menerapkan struktur horisontal tidak menjamin finansial dan
organisasi media komunitas berlangsung lama. c). Menghubungkan media
komunitas pada masyarakat madani Media komunitas merupakan bagian dari
masyarakat madani ...

Sosiologi Islam & Masyarakat Modern

Dalam untaian khazanah perkembangan ilmu pengetahuan dunia Islam, berbagai hal yang berkaitan dengan aktivitas masyarakat dan individu yang ada di dalamnya, telah mendapatkan perhatian yang besar. Hal tersebut dapat dilihat di dalam beberapa karya besar ilmuwan muslim yang berbicara tentang masyarakat, negara, politik, pemerintahan, dan lain sebagainya. Sayangnya, ketika disiplin yang berkaitan dengan hal tersebut berkembang dan mewujud dalam disiplin sosiologi serta menjadi semakin krusial keberadaannya dalam ranah praktis, para ilmuwan muslim kontemporer justru sedikit sekali yang dapat memberikan kontribusi signifikan yang mewarnai sosiologi kontemporer. Buku Persembahan Penerbit PrenadaMedia -Kencana-

Hegemonik. dan. Konflik. Sosial. Negara mempunyai kepentingan sendiri untuk
melakukan intervensi ke dalam kehidupan masyarakat. Konsep kebaikan umum,
dengan keharusan moral yang dibebankan kepada negara untuk
menyelenggarakan kesejahteraan masyarakat, membuka kesempatan bagi
negara untuk merumuskan dan dengan inisiatif sendiri memaksakan perubahan
besar kepada sebuah masyarakat baru yang lebih baik. Meski posisi dominasi
negara dalam ...

The Kurds

Footnotes I have deliberately kept these to a minimum. Throughout the report I
have drawn extensively on the books mentioned in the bibliography, and for the
recent period on newspapers and periodicals. I should like to emphasize the
value of two books hardly used at all by other writers on the Kurdish question,
those by Edmund Ghareeb on the Iraqi Kurds, and Martin van Bruinessen's study
of Kurdish society. Ghareeb's book is not popular with some Kurds who view it as
pro-Ba'th, ...

Memutus Rantai Ketidakadilan Global Care Dalam Pengasuhan Anak Tenaga Kerja Indonesia Perempuan

Studi Pengasuhan Anak TKI Perempuan pada Pesantren di Indramayu

Tenaga Kerja Indonesia Perempuan (TKIP) ke luar negeri sebagai pekerja rumah tangga termasuk merawat anak, dialami oleh sejumlah negara lain, merupakan fenomena global care chain. Dalam fenomena tersebut ada pergeseran peran perempuan/istri menjadi pencari nafkah utama untuk menyelamatkan ekonomi keluarga dengan konsekuensi di antaranya meninggalkan anak bahkan bayi berusia ‘nol bulan’. Ironisnya, meskipun suami bisa menjadi pengasuh bagi anak mereka, namun sedikit sekali yang melakukannya. Hal tersebut merupakan bentuk ketidakadilan dari global care chain dalam budaya patriarkhi yang tidak diperhitungkan oleh TKIP dan keluarganya, maupun oleh para pembuat kebijakan. Kerugian yang diderita anak TKIP tersebut seharusnya bisa dikonversikan dengan jaminan kesejahteraan sosial bagi anak TKIP, yang dibayar oleh majikan dan atau oleh negara, yang seharusnya terintegrasi dalam blue print kebijakan TKI secara komprehensif. Pesantren dan komunitas bisa menjadi alternatif bagi pengasuhan anak TKIP namun belum ada dukungan, ada pengabaian yang terindikasi pelanggaran HAM (Penulis). “Ini adalah sebuah karya yang penting terkait isu-isu global care... menawarkan gagasan yang menarik ... Keterlibatan pesantren dalam mengasuh dan mendidik merupakan langkah yang solutif di tengah upaya Pemerintah yang terus-menerus secara maksimal memberikan perlindungan terhadap anak” -- M. Jusuf Kalla “Fenomena anak TKIP terlantar tersebut menunjukkan bahwa budaya patriarkhi di masyarakat masih sangat kuat yang menyerahkan urusan pengasuhan anak hanya pada ibunya, padahal seharusnya menjadi tanggung jawab bersama antara ibu dan ayahnya” -- Yohana S. Yembise

... mewujudkan warga pondok yang tanggap terhadap segala pembaharuan
dalam dunia pendidikan, meningkatkan prestasi peserta didik di bidang
akademik dan non-akademik serta memberikan keterampilan diri sesuai dengan
minat dan ...

Perempuan Dalam Sistem Peradilan Pidana

Tersangka, Terdakwa, Terpidana, Saksi dan Korban

Perlindungan hukum dapat diartikan bahwa segala upaya atau usaha untuk mempertahankan dan melindungi hak dan kewajiban seseorang melalui peraturan-peraturan di mana tujuannya adalah untuk memberikan rasa aman kepada setiap orang atau kepada setiap warga negara. Dalam praktiknya, perlindungan hukum terhadap perempuan sering terabaikan. Dengan adanya buku ini, dapat membuka pengetahuan khususnya bagi kaum perempuan terkait dengan hak-haknya ketika menjadi tersangka, terdakwa, terpidana, saksi dan korban dalam sistem peradilan pidana.

Keluarga sedarah atau semenda dalam garis lurus ke atas atau ke bawah
sampai derajat ketiga dari terdakwa atau yang bersama-sama sebagai terdakwa.
2. Saudara dari terdakwa atau bersama-sama sebagai terdakwa, saudara ibu
atau saudara bapak, juga mereka yang mempunyai hubungan karena
perkawinan dan anak-anak saudara terdakwa sampai derajat ketiga. 3. Suami
atau isteri terdakwa meskipun sudah bercerai atau yang bersama-sama sebagai
terdakwa. Dengan ...