Sebanyak 6 item atau buku ditemukan

Memutus Rantai Ketidakadilan Global Care Dalam Pengasuhan Anak Tenaga Kerja Indonesia Perempuan

Studi Pengasuhan Anak TKI Perempuan pada Pesantren di Indramayu

Tenaga Kerja Indonesia Perempuan (TKIP) ke luar negeri sebagai pekerja rumah tangga termasuk merawat anak, dialami oleh sejumlah negara lain, merupakan fenomena global care chain. Dalam fenomena tersebut ada pergeseran peran perempuan/istri menjadi pencari nafkah utama untuk menyelamatkan ekonomi keluarga dengan konsekuensi di antaranya meninggalkan anak bahkan bayi berusia ‘nol bulan’. Ironisnya, meskipun suami bisa menjadi pengasuh bagi anak mereka, namun sedikit sekali yang melakukannya. Hal tersebut merupakan bentuk ketidakadilan dari global care chain dalam budaya patriarkhi yang tidak diperhitungkan oleh TKIP dan keluarganya, maupun oleh para pembuat kebijakan. Kerugian yang diderita anak TKIP tersebut seharusnya bisa dikonversikan dengan jaminan kesejahteraan sosial bagi anak TKIP, yang dibayar oleh majikan dan atau oleh negara, yang seharusnya terintegrasi dalam blue print kebijakan TKI secara komprehensif. Pesantren dan komunitas bisa menjadi alternatif bagi pengasuhan anak TKIP namun belum ada dukungan, ada pengabaian yang terindikasi pelanggaran HAM (Penulis). “Ini adalah sebuah karya yang penting terkait isu-isu global care... menawarkan gagasan yang menarik ... Keterlibatan pesantren dalam mengasuh dan mendidik merupakan langkah yang solutif di tengah upaya Pemerintah yang terus-menerus secara maksimal memberikan perlindungan terhadap anak” -- M. Jusuf Kalla “Fenomena anak TKIP terlantar tersebut menunjukkan bahwa budaya patriarkhi di masyarakat masih sangat kuat yang menyerahkan urusan pengasuhan anak hanya pada ibunya, padahal seharusnya menjadi tanggung jawab bersama antara ibu dan ayahnya” -- Yohana S. Yembise

... mewujudkan warga pondok yang tanggap terhadap segala pembaharuan
dalam dunia pendidikan, meningkatkan prestasi peserta didik di bidang
akademik dan non-akademik serta memberikan keterampilan diri sesuai dengan
minat dan ...

Aborsi dalam perspektif fiqh kontemporer

Menurutnya, hal ini bisa dilakukan karena sakit tidak membatalkan puasa. Jika
seseorang tidak jatuh sakit maka tidak mustahil baginya untuk menjalankan
puasa selama dua bulan berturut-turut. Tetapi wanita yang berhenti puasa akibat
menstruasi dapat melanjutkan puasanya pada hari-hari ketika dia dapat
berpuasa lagi setelah menstruasi. Dengan demikian, dia tidak perlu memulai
dari awal lagi, karena jelas setiap wanita biasanya akan mengalami menstruasi
tiap bulan ...

Parenting with Love: Panduan Islami Mendidik Anak Penuh Cinta dan Kasih Sayang

Panduan Islami Mendidik Anak Penuh Cinta dan Kasih Sayang

Berisi seputar pendidikan anak dan cita-cita membangun keluarga sakinah, Anda juga diajak untuk menjadi Ayah-Ibu yang baik bagi anak-anak

Panduan Islami Mendidik Anak Penuh Cinta dan Kasih Sayang Maria Ulfah
Anshor, Abdullah Ghalib ... bahwa dia pernah tinggal (untuk nyantri) bersama
Rasulullah Saw., dengan temanteman sebayanya selama dua puluh malam.

Fiqih aborsi

review kitab klasik dan kontemporer

On abortion according to Islamic law and its implementation in Indonesia.

On abortion according to Islamic law and its implementation in Indonesia.

Tafsir ulang perkawinan lintas agama

perspektif perempuan dan pluralism

Interreligious marriage in Indonesia from legal and religious perspectives; collection of articles.

... sekali saja seumur hidup , “ Apa yang telah disatukan oleh Tuhan tak
selayaknya dipisahkan oleh manusia , " begitu seingatku petikan sebuah ayat
entah dari surat siapa dalam Injil . ... Jadi harus ada nalar psiko - ekonomi yang
bermain .

Fikih Aborsi

wacana penguatan hak reproduksi perempuan

On abortion and reproductive rights of Indonesian Muslim women; an attempt to bridge concepts in Islamic law and teachings into an applicable solution for today's problems.

On abortion and reproductive rights of Indonesian Muslim women; an attempt to bridge concepts in Islamic law and teachings into an applicable solution for today's problems.