Sebanyak 21 item atau buku ditemukan

BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH

Menurut Horisin (2007) bimbingan dan konseling sering dimaknai secara tidak tepat oleh sebagian orang bahkan oleh praktisi bimbingan konseling sendiri. Dengan kata lain sering muncul persepsi negatif tentang bimbingan konseling dari sebagian kepala sekolah, pengawas, pegawai, guru-guru, siswa bahkan guru pembimbing sendiri. Beberapa kesalahan itu menurut Prayitno (Tohirin 2007) yaitu : 1. Bimbingan dan koseling disamakan saja dengan pendidikan, sehingga bimbingan konseling tidak diperlukan kerena di sekolah telah tempat diselenggaralannya pendidikan, sehingga dengan sendirinya bimbingan konseling telah masuk kedalam proses pendidikan tersebut. Sekolah tidak perlu melaksanakan pelayanan bimbingan konseling secara mandiri, tetapi mantapkan saja pengajaran sebagai pelaksanaan nyata dari usaha pendidikan. 2. Bimbingan konseling dipisahkan dari pendidikan. Pelayanan bimbingan konseling dianggap harus benar-benar dilaksanakan secara khusus oleh tenaga-tenaga yang ahli dalam bidangnya dan secara nyata harus dibedakan dari praktik pengajaran dan pendidikan. 3. Guru pembimbing atau konselor di sekolah dianggap sebagai polisi sekolah yang tugasnya menjaga dan mempertahankan tata tertib, disiplin dan keamanan sekolah. Anggapan tersebut muncul karena sering muncul fakta-fakta di mana guru pembimbing diberikan tugas mengusut perkelahian antar siswa, pencurian di kelas, mengintrogasi siswa yang bersalah dan menghukum siswa yang melakukan kesalahan. 4. Bimbingan konseling dianggap semata-mata proses pemberian nasihat. Selain pemberian nasihat, umumnya siswa membutuhakan hal lain sesuai dengan masalah yang dihadapinya, yang memerlukan pelayanan lain seperti pemberian informasi, penempatan, penyaluran, bimbingan belajar dan pelayanan khusus. 5. Bimbingan konseling dibatasi hanya menangani masalah yang bersifat insidental (waktu tertentu saja) yaitu pada saat siswa mendapatkan masalah. Padahal bimbingan konseling menjangkau dimensi waktu yang bukan hanya waktu sekarang, namun juga masa lalu dan masa yang akan datang, karena biasanya masalah yang dihadapi siswa sekarang ini berkaitan dengan masa lalu dan akan berdampak pada masa yang akan datang. 6. Bimbingan konseling hanya untuk siswa tertentu saja. Khusus pada anak-anak yang memiliki keistimewaan seperti karena warna kulit, status atau kekayaan. Hakikatnya bimbingan konseling diberikan kepada individu atau kelompok yang memerlukannya. Tidak boleh ada diskriminasi terhadap siswa dalam pelayanan bimbingan konseling. 7. Bimbingan konseling melayani orang sakit atau orang yang kurang normal adalah merupakan anggapan yang kurang tepat. Bimbingan konseling melayani orang yang normal dan sehat yang mengalami suatu masalah tertentu. Jika ada siswa yang mengalami masalah fisik (sakit) maka yang ia akan menjadi pasien dokter dan jika mengalami masalah psikis seperti gangguan jiwa yang atau stres maka sebaiknya menjadi pasien psikolog. 8. Bimbingan konseling bekerja sendiri. Hal tersebut merupakan anggapan yang keliru karena bimbingan konseling terintegrasi dengan program pendidikan dan pembelajaran lainnya di sekolah. Oleh karena itu guru pembimbing harus bekerja sama dengan orang-orang yang dapat membantu menanggulangi masalah-masalah yang dihadapi sisiwa seperti bekerja sama dengan orang tua, guru, teman di sekolah dan di luar sekolah. 9. Konselor harus aktif dan siswa harus pasif adalah anggapan yang tidak tepat, karena proses pelayan bimbingan konseling bukan hanya menuntut keaktifan dari konselor, namun juga menuntut keaktifan dari siswa. 10. Bimbingan konseling dapat dilakukan oleh siap saja. Ini merupakan anggapan yang keliru karena pelayanan bimbingan konseling dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip keilmuan yang mengikuti teori, tujuan, metode dan asas tertentu. Oleh karena itu pelayanan bimbingan konseling tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang. 11. Bimbingan konseling berpusat pada keluhan saja, juga merupakan anggapan yang keliru, karena pemberian layanan bimbingan konseling memang diawali dengan melihat gejala atau keluhan awal yang disampaikan oleh siswa. Tetapi seorang konselor apabila pembahasanya dikembangkan, sering kali ternyata masalah yang sebenarnya lebih kompleks dari yang disampaikan oleh keluhan pertama siswa, sehingga pemberian bantuan harus dipusatkan kepada masalah yang sebenarnya. Konselor harus mampu menyelami sedalam-dalamnya masalah siswa yang sebenarnya. 12. Bimbingan konseling harus memiliki hasil yang harus segera dilihat. Anggapan tersebut adalah merupakan anggapan yang keliru, karena pelayanan bimbingan konseling berkenaan dengan aspek-aspek psikis dan tingkah laku, yang tidak semudah membalik telapak tangan, yang kemungkinan hasil bimbingan tidak langsung terlihat. 13. Bimbingan konseling menggunakan pemecahan masalah yang sama kepada semua siswa. Padahal sebenanya setiap individu memiliki karakteristik yang berbeda antara satu dengan yang lain. Masalah yang sama dialami oleh dua orang yang berbeda kemungkinan akan menuntut cara pemecahan yang berbeda. 14. Bimbingan konseling memusatkan pada pengunaan instrumen. Ini merupakan anggapan salah karena instrumen hanyalah merupakan alat bantu dalam melakukan bimbingan konseling. Intrumen tersebut tidak boleh mengganggu, menghambat bahkan melumpuhkan usaha pelayanan bimbingan konseling. Artinya dengan instrumen atau tampa instrumen , usaha bimbingan pelayanan bimbingan konseling tetap harus dilakukan.

Masa modern sekarang ini terdapat berbagai pilihan karier yang sangat beragam, hal tersebut menuntut kemampuan peserta didik dalam menentukan karier yang dikehendaki agar sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki, selain itu setiap ...

PENGANTAR EKONOMI ISLAM

Ekonomi Islam sendiri dibangun atas dasar agama Islam, karenanya ia merupakan bagian yang tak terpisahkan (integral) dari agama Islam. Islam adalah sistem kehidupan (way of life), dimana Islam telah menyediakan berbagai perangkat aturan yang lengkap bagi kehidupan manusia secara menyeluruh, mulai dari akan tidur sampai tidur kembali, seperti halnya dalam aturan ekonomi. Buku yang ada di tangan anda ini telah berisikan tentang aturan pada ekonomi islam secara tematik, sistematis dan terstruktur, adapun kandungan yang ada pada buku ini berisikan pembahasan mengenai: Mengapa harus ekonomi Islam, sejarah pemikiran ekonomi Islam, sistem ekonomi Islam, perbedaan ekonomi Islam, kapitalis& sosialis, konsep uang dalam Islam, akad dan transaksi dalam Islam, akad yang dilarang dalam Islam, teori produksi, distribusi & konsumsi dalam Islam, teori permintaan & penawaran dalam Islam, bentukbentuk pasar, riba, zakat, lembaga keuangan bank syariah, lembaga keuangan non-bank syariah, uang elektronik (electronik money), dan pasar modal syariah.

Ekonomi Islam sendiri dibangun atas dasar agama Islam, karenanya ia merupakan bagian yang tak terpisahkan (integral) dari agama Islam.

Model Pembelajaran Bahasa Arab

  • ISBN 13 : 9786022802464
  • Judul : Model Pembelajaran Bahasa Arab
  • Pengarang : Ismail Suardi Wekke,  
  • Kategori : Arabic langauge
  • Penerbit : Deepublish
  • Klasifikasi : 492. 7
  • Call Number : 492. 7 ISM m
  • Bahasa : Indonesia
  • Penaklikan : xiv + 360 Hlm ,; 23 cm
  • Tahun : 2014
  • Halaman : 360
  • Ketersediaan :
    2022-41027-0008
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2022-41027-0007
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2022-41027-0006
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2020-38631-0005
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2020-38631-0004
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2020-38631-0003
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2020-38631-0002
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2020-38631-0001
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi

Bahasa Arab Bahasa Al-quran

Memahami Al-quran Berdasarkan Kaidah Bahasa Arab dan Kaidah Tafsir

Strategi dan Teknik Penulisan Skripsi

Penerbitan ini menjadi dimulai sebagai program yang dicanangkan oleh Pusat Penjaminan Mutu, untuk mendorong peningkatan standar mutu penulisan skripsi mahasiswa. Pada tahap awal, dimaksudkan untuk keseragaman penulisan, tetapi pada tahap berikutnya setelah penggunaan selama setahun pedoman ini, mahasiswa dituntut untuk meningkatkan mutu karya skripsi. Mutu yang diinginkan dalam bentuk kaedah-kaedah penulisan yang menjadi standar akademik. Dengan standar tersebut, maka karya mahasiswa dapat sejajar dengan perguruan tinggi alam skala nasional dan juga dalam wilayah pendidikan tinggi internasional. Karya ilmiah dalam konteks perguruan tinggi bukan lagi kewajiban tetapi merupakan kebutuhan. Ini bermakna bahwa tanpa aktivitas ilmiah yang salah satu dalam bentuk penelitian, maka perguruan tinggi semata-mata hanya akan menjadi menara gading di tengah masyarakat. Padahal, semestinya lembaga pendidikan tinggi, harus menjadi pionir dalam pengembangan kapasitas masyarakat melalui penelitian yang dapat memberikan sumbangsih pemikiran kepada para praktisi.

Kata-kata yang berasal dari bahasa daerah atau asing penulisannya dalam
huruf Latin mengikuti buku petunjuk Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
yang Disempurnakan. Apabila dalam buku tersebut belum diatur penulisannya,
maka kata-kata dimaksud ditulis menurut ejaan aslinya dengan transliterasi yang
telah dibakukan kemudian dimiringkan atau italic (ketikan komputer). Cara
tersebut juga berlaku untuk penulisan kata-kata yang berasal dari bahasa Arab,
terkecuali ...

Kepemimpinan Transformatif Pendidikan Islam: Gontor, Kemodernan, dan Pembelajaran Bahasa

Gontor menjadi salah satu nama yang menjadi lambang dikenalnya Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG). Justru nama lokasi pondok lah yang kemudian mayshur dibandingkan nama resminya sendiri. Sebagai pelopor pendidikan Islam modern di Indonesia, Gontor memiliki tempat spesial bagi dunia pesantren. Pola yang dikembangkan dalam proses pendidikan Gontor menginspirasi lembaga pendidikan lain dalam melakukan percontohan. Pendidikan Islam modern yang dikenal saat ini dalam khazanah Indonesia tidak lepas dari Gontor yang memulai istilah dan model awal dan justru kini berkembang, serta menjadi suatu corak tersendiri bagi madrasah Indonesia. Baik pengembangan yang berlangsung secara kelembagaan dari Gontor sendiri, maupun jaringan alumni yang mendirikan pesantren dengan mengadopsi model Gontor dalam manajemen pesantren. Sampai saat ini, Gontor sudah menjangkau sampai ke wilayah Aceh, dan jaringan pesantren alumni tersebar sampai ke timur Indonesia.

Pesantren bagi pendidikan nasional, Indonesia, menjadi pilar pengembangan
pendidikan. Dimana sebagian besar ... Dengan posri yang besar tersebut,
madrasah menjadi penyangga bagi kelangsungan pendidikan nasional
sehingga berlangsung sampai saat ini. Tidak saja di pusat-pusat ... Terima kasih
kami haturkan kepada segenap warga Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (
STAIN) Sorong, baik kepada pimpinan STAIN Sorong yang saat ini dijabat DR.
Hamzah, vii M.Ag., ...