Sebanyak 139 item atau buku ditemukan

Warnasari Pariwisata Indonesia

Perjalanan Pesantren Di Aceh Perubahan, Aktualisasi, Dan Pengembangan

BANK WAKAF MIKRO

Sebuah Kajian Analisis Peran dan Tantangan dalam Pemberdayaan Ekonomi Ummat

menghimpit masyarakat, karena tidak hanya berkaitan denganmasalah rendahnya pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari, rendahnya pendapatan masyarakat tetapi juga ketidakberdayaan dari aspek ekonomi. Bank Wakaf Mikro merupakan program baru dari Otoritas Jasa Keuangan yang diarahkan untuk meningkatkan akses keuangan masyarakat di lingkungan pondok pesantren. Program inklusi keuangan dalam rangka mendukung program pemerintah untuk mengatasai ketimpangan dan kemiskinan di masyarakat. Serta keprihatinan terhadap banyaknya masyarakat miskin sekitar pesantren yang membutuhkan pembiayaan dan pemberdayaan. Bank Wakaf Mikro adalah sebuah Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) yang berfokus pada pembiayaan masyarakat kecil, lalu akan dilakukan pelatihan dan pendampingan serta pola pembiayaan yang dibuat perkelompok. Pemberdayaan yang diberikan Bank Wakaf Mikro diharapkan bisa memberikan bantuan untuk modal usaha dan mampu menaikkan juga memeratakan perekonomian masyarakat. Bank Wakaf Mikro juga memberikan pinjaman dengan mudah tanpa angunan, sehingga memberikan pilihan untuk tidak meminjam ke rentenir atau lembaga dengan sistem bunga yang jelas haram.

Bank Wakaf Mikro juga memberikan pinjaman dengan mudah tanpa angunan, sehingga memberikan pilihan untuk tidak meminjam ke rentenir atau lembaga dengan sistem bunga yang jelas haram.

BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH

Menurut Horisin (2007) bimbingan dan konseling sering dimaknai secara tidak tepat oleh sebagian orang bahkan oleh praktisi bimbingan konseling sendiri. Dengan kata lain sering muncul persepsi negatif tentang bimbingan konseling dari sebagian kepala sekolah, pengawas, pegawai, guru-guru, siswa bahkan guru pembimbing sendiri. Beberapa kesalahan itu menurut Prayitno (Tohirin 2007) yaitu : 1. Bimbingan dan koseling disamakan saja dengan pendidikan, sehingga bimbingan konseling tidak diperlukan kerena di sekolah telah tempat diselenggaralannya pendidikan, sehingga dengan sendirinya bimbingan konseling telah masuk kedalam proses pendidikan tersebut. Sekolah tidak perlu melaksanakan pelayanan bimbingan konseling secara mandiri, tetapi mantapkan saja pengajaran sebagai pelaksanaan nyata dari usaha pendidikan. 2. Bimbingan konseling dipisahkan dari pendidikan. Pelayanan bimbingan konseling dianggap harus benar-benar dilaksanakan secara khusus oleh tenaga-tenaga yang ahli dalam bidangnya dan secara nyata harus dibedakan dari praktik pengajaran dan pendidikan. 3. Guru pembimbing atau konselor di sekolah dianggap sebagai polisi sekolah yang tugasnya menjaga dan mempertahankan tata tertib, disiplin dan keamanan sekolah. Anggapan tersebut muncul karena sering muncul fakta-fakta di mana guru pembimbing diberikan tugas mengusut perkelahian antar siswa, pencurian di kelas, mengintrogasi siswa yang bersalah dan menghukum siswa yang melakukan kesalahan. 4. Bimbingan konseling dianggap semata-mata proses pemberian nasihat. Selain pemberian nasihat, umumnya siswa membutuhakan hal lain sesuai dengan masalah yang dihadapinya, yang memerlukan pelayanan lain seperti pemberian informasi, penempatan, penyaluran, bimbingan belajar dan pelayanan khusus. 5. Bimbingan konseling dibatasi hanya menangani masalah yang bersifat insidental (waktu tertentu saja) yaitu pada saat siswa mendapatkan masalah. Padahal bimbingan konseling menjangkau dimensi waktu yang bukan hanya waktu sekarang, namun juga masa lalu dan masa yang akan datang, karena biasanya masalah yang dihadapi siswa sekarang ini berkaitan dengan masa lalu dan akan berdampak pada masa yang akan datang. 6. Bimbingan konseling hanya untuk siswa tertentu saja. Khusus pada anak-anak yang memiliki keistimewaan seperti karena warna kulit, status atau kekayaan. Hakikatnya bimbingan konseling diberikan kepada individu atau kelompok yang memerlukannya. Tidak boleh ada diskriminasi terhadap siswa dalam pelayanan bimbingan konseling. 7. Bimbingan konseling melayani orang sakit atau orang yang kurang normal adalah merupakan anggapan yang kurang tepat. Bimbingan konseling melayani orang yang normal dan sehat yang mengalami suatu masalah tertentu. Jika ada siswa yang mengalami masalah fisik (sakit) maka yang ia akan menjadi pasien dokter dan jika mengalami masalah psikis seperti gangguan jiwa yang atau stres maka sebaiknya menjadi pasien psikolog. 8. Bimbingan konseling bekerja sendiri. Hal tersebut merupakan anggapan yang keliru karena bimbingan konseling terintegrasi dengan program pendidikan dan pembelajaran lainnya di sekolah. Oleh karena itu guru pembimbing harus bekerja sama dengan orang-orang yang dapat membantu menanggulangi masalah-masalah yang dihadapi sisiwa seperti bekerja sama dengan orang tua, guru, teman di sekolah dan di luar sekolah. 9. Konselor harus aktif dan siswa harus pasif adalah anggapan yang tidak tepat, karena proses pelayan bimbingan konseling bukan hanya menuntut keaktifan dari konselor, namun juga menuntut keaktifan dari siswa. 10. Bimbingan konseling dapat dilakukan oleh siap saja. Ini merupakan anggapan yang keliru karena pelayanan bimbingan konseling dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip keilmuan yang mengikuti teori, tujuan, metode dan asas tertentu. Oleh karena itu pelayanan bimbingan konseling tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang. 11. Bimbingan konseling berpusat pada keluhan saja, juga merupakan anggapan yang keliru, karena pemberian layanan bimbingan konseling memang diawali dengan melihat gejala atau keluhan awal yang disampaikan oleh siswa. Tetapi seorang konselor apabila pembahasanya dikembangkan, sering kali ternyata masalah yang sebenarnya lebih kompleks dari yang disampaikan oleh keluhan pertama siswa, sehingga pemberian bantuan harus dipusatkan kepada masalah yang sebenarnya. Konselor harus mampu menyelami sedalam-dalamnya masalah siswa yang sebenarnya. 12. Bimbingan konseling harus memiliki hasil yang harus segera dilihat. Anggapan tersebut adalah merupakan anggapan yang keliru, karena pelayanan bimbingan konseling berkenaan dengan aspek-aspek psikis dan tingkah laku, yang tidak semudah membalik telapak tangan, yang kemungkinan hasil bimbingan tidak langsung terlihat. 13. Bimbingan konseling menggunakan pemecahan masalah yang sama kepada semua siswa. Padahal sebenanya setiap individu memiliki karakteristik yang berbeda antara satu dengan yang lain. Masalah yang sama dialami oleh dua orang yang berbeda kemungkinan akan menuntut cara pemecahan yang berbeda. 14. Bimbingan konseling memusatkan pada pengunaan instrumen. Ini merupakan anggapan salah karena instrumen hanyalah merupakan alat bantu dalam melakukan bimbingan konseling. Intrumen tersebut tidak boleh mengganggu, menghambat bahkan melumpuhkan usaha pelayanan bimbingan konseling. Artinya dengan instrumen atau tampa instrumen , usaha bimbingan pelayanan bimbingan konseling tetap harus dilakukan.

Masa modern sekarang ini terdapat berbagai pilihan karier yang sangat beragam, hal tersebut menuntut kemampuan peserta didik dalam menentukan karier yang dikehendaki agar sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki, selain itu setiap ...

Fiqih Covid-19: Fleksibilitas Ibadah da Sosial Saat Pandemi Corona Berdasarkan Quran Sunnah dan Analisis Semantik Pragmatik

Mesjid Bersejarah Aceh Dalam Perspektif Kenyamanan Spasial Arsitektur

Buku ini ditulis dengan maksud untuk melestarikan masjid tua yang syarat dengan bukti sejarah, melalui evaluasi beberapa masjid tua dan modifikasinya di Aceh. Evaluasi yang dilakukan adalah evaluasi kenyamanan spasial dari perspektif sains Arsitektur. Kenyamanan spasial secara sains arsitektur melingkupi kenyamanan termal, kenyamanan pencahayaan alami dan kenyamanan akustik ruang yang dibutuhkan untuk menghadirkan suasana khusyuk dalam beribadah. Kenyamanan spasial yang lebih harmonis dengan iklim lokal juga merupakan isu besar dalam karakter bangunan berkelanjutan. Pada buku ini, evaluasi kenyamanan spasial hanya dilakukan pada tiga (3) masjid yang sudah sangat tua yang masih memiliki bentuk asli walau sudah dimodifikasi dan masih difungsikan. Masjid yang akan diukur adalah masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh; Masjid Indrapuri Aceh Besar; dan Masjid Teungku Dipucok Krueng, Beuracan, Pidie Jaya.

Masjid ketika Raja Lamuri memeluk agama Islam. ... masjid bangunan ini digunakan sebagai pusat kegiatan masyarakat terutama kegiatan pendidikan dan ekonomi.

Risalah Ana & Thabi'ah

Pengembangan home industri di desa Nibung-Paloh : kajian komunikasi terhadap air batu mineral Al-Barokah

Home industri adalah semua kegiatan ekonomi berupa pengolahan barang menjadi bernilai tinggi untuk penggunanya, dilakukan oleh masyarakat pengusaha dari golongan ekonomi lemah atau perusahaan kecil seperti industri rumah tangga dan kerajinan. Air Batu Mineral Al-Barokah merupakan salah satu home industri terdapat di Desa Nibung Kecamatan Paloh yang menyediakan air bersih kepada masyarakat dengan proses produksi airnya sudah mengikuti standarisasi kesehatan. Dalam proses peningkatan kuantitas dan penjagaan kualitas ABM Al-Barokah selalu berusaha melakukan yang terbaik. Banyak program yang telah dilakukan sehingga ABM Al-Barokah menjadi terkenal baik di Kecamatan Paloh maupun di luar Kecamatan Paloh.

Teori S-O-R (Stimulus-Organism-Response) Teori merupakan suatu alat
terpenting dalam suatu penelitian yang menjadi alat perangkat pemandu
sejarawan dalam menyusun data penelitian dengan bukti yang diperoleh dari
analisis sumber ...

Pengembangan wawasan Iptek pondok pesantren

Development of science and technology in pesantren, Islamic religious training centers in Indonesia.

Development of science and technology in pesantren, Islamic religious training centers in Indonesia.