Sebanyak 124 item atau buku ditemukan

Perempuan Nuaulu

Tradisionalisme dan Kultur Patriarki

“Memahami cara pandang tradisional orang Nuaulu khususnya laki-laki Nuaulu terhadap perempuan Nuaulu, akan menambah referensi pengetahuan kita tentang kedudukan dan peran kaum perempuan Nuaulu dari perspektif gender. Memperlakukan perempuan dengan cara demikian, menunjukkan adanya kesepakatan sosial bersama sebagai satu komunitas dalam mengembangkan dan memelihara totalitas environment mereka guna mencapai social order. Itulah standar pengetahuan mereka yang menjadi salah satu pilar penting bagi survival strategy, sehingga sebagai outsider, kita harus berhati-hati untuk membuat penilaian terhadap realitas dimaksud terutama dari perspektif gender. Selama mereka merasa aman, damai, nyaman, dan semua kebutuhan hidup bersama sebagai satu komunitas bisa terpenuhi oleh struktur sosial demikian, adakah orang yang berhak memberikan “penghakiman”? Jika ada pihak yang ingin melakukan perubahan atas nama apapun terutama pembangunan, maka baiklah proses perubahan itu didorong secara evolusioner dan diletakkan dalam kerangka budaya masyarakat setempat yang tepat. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi blind spot yang dapat menimbulkan alienasi dan anomi yang mengganggu ketertiban hidup bersama masyarakat Nuaulu yang selama ini telah terbangun atas dasar nilai-nilai adat.” (Prof. Dr. T. D. Pariela, MA,) Ketua Program Studi Sosiologi Program Pascasarjana (PPs) Universitas Pattimura “Uraian Johan Nina sangat tajam bukan saja sebagai bukti kerja kerasnya dalam melakukan penelitian lapangan melainkan lebih karena keterusterangan dan empatinya yang dalam. Ia berada di tengah-tengah masyarakat Nuaulu, tinggal bersama mereka, bekerja bersama mereka, dan mengamati perilaku hidup mereka baik laki-laki maupun perempuan. Melalui upaya itu, saudara Johan Nina mencoba mencari akar permasalahan baik dari sisi falsafah hidup maupun kebudayaan dan adat istiadat masyarakat Nuaulu. Dengan demikian, diharapkan pembaca akan dapat memahami apa dan siapa perempuan Nuaulu itu.” (Prof. Dr. Mus Huliselan, DEA) Guru Besar Antropologi Program Studi Pascasarjana (PPs) Universitas Pattimura

“Memahami cara pandang tradisional orang Nuaulu khususnya laki-laki Nuaulu terhadap perempuan Nuaulu, akan menambah referensi pengetahuan kita tentang kedudukan dan peran kaum perempuan Nuaulu dari perspektif gender.

Demokrasi, Korupsi, dan Makhluk Halus dalam Politik Indonesia Kontemporer

Indonesia telah melangsungkan demokrasi elektoral lebih dari satu dekade, tetapi lanskap politik negara demokrasi terbesar ketiga di dunia ini tetap kompleks dan penuh teka-teki hingga kini. Negeri ini disebut telah mencapai masa transisi yang sukses menuju demokrasi. Namun, demokrasi Indonesia tetap serba berkekurangan, tidak bebas, dan bahkan menjadi pemangsa. Buku ini menggambarkan bahwa paradoks ini dan paradoks-paradoks demokrasi lain dalam masyarakat Indonesia kerap mengasumsikan bentuk-bentuk kegaiban dalam imajinasi politik Indonesia, dan bahwasanya karakter mirip makhluk halus dalam demokrasi dan korupsi menyusup ke dalam media nasional dan elit politik. Melalui serangkaian telaah biografi wirausahawan politik, yang kesemuanya memanfaatkan makhluk halus berbagai ragam, tetapi berkontestasi sengit, buku ini berupaya memaparkan potret demokrasi Indonesia yang penuh kontradiksi, dan menandaskan bahwa kontradiksi-kontradiksi yang mengejawantah dalam demokrasi Indonesia juga memengaruhi demokrasi secara global. Eksplorasi mendalam yang menunjukkan kelindan dunia politik dan dunia makhluk halus. Penulis berargumentasi bahwa masalah khas Indonesia tampaknya bertumpu pada temali keterkaitan antara demokrasi dan makhluk halus yang mencerminkan sejumlah kontradiksi dalam demokrasi itu sendiri. Bergelut dengan upaya untuk menelaah politik kontemporer Indonesia melalui lensa alam gaib, buku berjudul Demokrasi, Korupsi, dan Mahluk Halus dalam Politik Indonesia Kontemporer, akan menarik bagi akademisi di bidang Kajian Asia, Antropologi, dan Ilmu Politik serta relevan bagi kajian politik Indonesia dan bagi perdebatan mengenai demokrasi di Asia maupun di luarnya. Nils Bubandt adalah Profesor Antropologi pada Departemen Kebudayaan dan Masyarakat, Universitas Aarhus, Denmark. Ia melaksanakan penelitian lapangan etnografi mengenai politik, klenik, dan ilmu gaib di Indonesia semenjak 1991. Ia adalah ko-editor buku Varities of Secularism in Asia: Anthropological Explorations of Politics, Religion, and the Spiritual (2012) dan Experiments in Holism : Theory and Practice in Contemporary Anthropology (2011); monografinya Empty Seashell: Witchcraft and Doubt on an Indonesian Island akan terbit.

KPU KPUD KUHP Menpora MPR NU PAD PAN Otda PD PDI-P PELNI Petrus
Kantor Pemilihan Umum, berkedudukan di Jakarta. Kantor Pemilihan Umum
Daerah. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Kode Kriminal Indonesia.
Menteri Pemuda dan Olahraga. Majelis Permusyawaratan Rakyat. Nahdlatul
Ulama (berarti, kebangkitan Ulama). Organisasi Muslim terbesar Indonesia, yang
khususnya dikaitkan dengan Islam tradisionalis. Pendapatan Asli Daerah. Dana
daerah yang ...

Pemikiran Militer 2

Sepanjang Masa Bangsa Indonesia

Para pejuang bersenjata dan tentara RI meneruskan perlawanan dalam bentuk Perang Gerilya. Penulis menguraikan adanya kontradiksi di dalam pimpinan tentara Belanda KNIL yang fatal bagi berlangsungnya strategi Belanda selanjutnya. Ia juga menyoroti perbedaan pemikiran militer Jenderal Oerip Soemohardjo dengan Kolonel A.H Nasution dan TB. Simatupang, ketiganya adalah bekas opsir KNIL. Jenderal Oerip dalam masalah ini lebih jujur dalam mengutarakan pikirannya dan dengan jelas diuraikan oleh Hario Kecik secara psiko-analitis-militer. Para pembaca akan menemukan masalah-masalah baru dalam isi buku ini yang bisa dikatakan spektakuler karena diuraikan dengan -multidisciplinary approach- disamping penggunaan ilmu militer seperti yang telah ditulis dalam buku PEMIKIRAN MILITER 1. Akhirnya, penulis menguraikan tentang tugasnya meninjau RRC dan Vietnam atas perintah Panglima Tertinggi Bung Karno dimana RRC sedang mengalami Proletarian Cultural Revolution dan Vietnam masih berperang dengan Amerika.

Pada tahun tiga puluhan setelah praktis semua partai dilarang oleh pemerintah
kolonial Belanda, kecuali partai kelompok golongan Islam dan partai golongan
nasionalis lunak (moderat) yang menamakan partainya PARINDRA (Partai
Indonesia Raya) dan tokoh-tokohnya adalah dr. Sutomo, dr. Sugiri, dan
Sudirman (pegawai menengah Dinas Bea Cukai pemerintah kolonial Belanda).
Dr. Sutomo dan dr. Sugiri tertarik oleh kemajuan negara Jepang pada tahun-
tahun itu dan mulai ...

Etika Politik Pejabat Negara

Buku ini menyandang gelar “Winner of the American Political Science Association’s Gladys M. Kammerer Award for the best political science publication in 1987 in the field of US. Nation policy.” Tidak mengherankan bila di Amerika Serikat, begitu terbit, buku ini langsung dijadikan salah satu buku teks pilihan dalam kuliah Etika Politik Pejabat Negara. Namun buku ini, untuk kita di Indonesia barangkali cukup berat untuk dibaca oleh kalangan umum. Disamping perbedaan kultur, mereka yang cukup asing dengan dunia filsafat moral dan filsafat politik, serta tidak tahan dalam mengikuti argument-argumen yang cukup ‘njelimet’, mungkin akan merasa buku ini tidak semenarik buku-buku lain tentang politik. Kepada para etikawan politik dan para ilmuwan politik yang meminati dimensi etis dari wilayah bidang kajian studi mereka, buku yang tidak mudah ini dipersembahkan

tanggung jawab atas suatu hasil tergantung sebagian pada kontribusi yang
sesungguhnya dilakukan oleh individu, atau yang sudah dilakukannya. Versi
kedua model kolektif — lebih menyalahkan kolektivitas daripada anggota
khususnya — kadang-kadang digambarkan dengan contoh-contoh hipotetis dari
suatu perampokan kereta api di zaman kuno.20 Seorang bandit yang bersenjata
menodong segerbong penumpang dan melarikan uang mereka. Semua
penumpang, atau ...

Memutus Rantai Ketidakadilan Global Care Dalam Pengasuhan Anak Tenaga Kerja Indonesia Perempuan

Studi Pengasuhan Anak TKI Perempuan pada Pesantren di Indramayu

Tenaga Kerja Indonesia Perempuan (TKIP) ke luar negeri sebagai pekerja rumah tangga termasuk merawat anak, dialami oleh sejumlah negara lain, merupakan fenomena global care chain. Dalam fenomena tersebut ada pergeseran peran perempuan/istri menjadi pencari nafkah utama untuk menyelamatkan ekonomi keluarga dengan konsekuensi di antaranya meninggalkan anak bahkan bayi berusia ‘nol bulan’. Ironisnya, meskipun suami bisa menjadi pengasuh bagi anak mereka, namun sedikit sekali yang melakukannya. Hal tersebut merupakan bentuk ketidakadilan dari global care chain dalam budaya patriarkhi yang tidak diperhitungkan oleh TKIP dan keluarganya, maupun oleh para pembuat kebijakan. Kerugian yang diderita anak TKIP tersebut seharusnya bisa dikonversikan dengan jaminan kesejahteraan sosial bagi anak TKIP, yang dibayar oleh majikan dan atau oleh negara, yang seharusnya terintegrasi dalam blue print kebijakan TKI secara komprehensif. Pesantren dan komunitas bisa menjadi alternatif bagi pengasuhan anak TKIP namun belum ada dukungan, ada pengabaian yang terindikasi pelanggaran HAM (Penulis). “Ini adalah sebuah karya yang penting terkait isu-isu global care... menawarkan gagasan yang menarik ... Keterlibatan pesantren dalam mengasuh dan mendidik merupakan langkah yang solutif di tengah upaya Pemerintah yang terus-menerus secara maksimal memberikan perlindungan terhadap anak” -- M. Jusuf Kalla “Fenomena anak TKIP terlantar tersebut menunjukkan bahwa budaya patriarkhi di masyarakat masih sangat kuat yang menyerahkan urusan pengasuhan anak hanya pada ibunya, padahal seharusnya menjadi tanggung jawab bersama antara ibu dan ayahnya” -- Yohana S. Yembise

... mewujudkan warga pondok yang tanggap terhadap segala pembaharuan
dalam dunia pendidikan, meningkatkan prestasi peserta didik di bidang
akademik dan non-akademik serta memberikan keterampilan diri sesuai dengan
minat dan ...

Pendidikan Sebagai Investasi Masa Depan

Bangsa apa dan di mana pun akan menjadi besar diukur dari SDM-nya. Semakin tinggi peradaban suatu bangsa maka akan berdampak pula terhadap kualitas SDM-nya. Pembangunan sektor pendidikan mutlak dilakukan karena secara langsung akan berpengaruh terhadap hidup dan kehidupan umat manusia. Pendidikan secara hakiki menjadi bagian yang tidak terpisah oleh berbagai kebutuhan dasar manusia. Oleh sebab itu, pendidikan merupakan hajat orang banyak dan akan menjadi barometer bagi setiap manusia. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin luas dan pola pikir berisi, pola tindak, dan pola lakunya. Pembangunan pendidikan secara hakiki merupakan investasi masa depan. Artinya, hasil yang diharapkan melalui proses panjang, memerlukan dimensi waktu dan perencanaan yang matang. Selanjutnya untuk menuju pendidikan bermutu sangat diperlukan persiapan yang terencana dan terarah. Pada kondisi sistem desentralisasi sekarang, hendaknya dengan perencanaan matang dan didukung oleh dana serta komitmen pemerintah, kiranya sektor pendidikan sangat perlu untuk digenjot. Kegagalan Sistem Pendidikan Nasional masa lalu, hendaknya dapat menjadi pelajaran bagi seluruh komponen yang berkepentingan untuk menyusun arah pendidikan melalui semangat otonomi daerah.

Bangsa apa dan di mana pun akan menjadi besar diukur dari SDM-nya.

Asia Tenggara dalam Kurun Niaga 1450-1680 jilid 2

Jaringan Perdagangan Global

Asia Tenggara abad ke-13 sampai abad ke-18, yang cenderung digambarkan statis oleh sebagian sejarawan, kontras dengan pembangunan monumen pada Negara klasik dan dinamika perdagangan dari kolonialis modern, dalam pandangan Anthony Reid harus diubah. Justru pada abad ke-15 hingga pertengahan abad ke-17 inilah, Asia tenggara mengalami kotanisasi atau orientasi kota. Di kota-lah serangkaian ide dan teknologi yang menjanjikan peningkatan kebutuhan material dan spiritual saling dipertukarkan, arus urbanisasi kian meningkat, berbarengan dengan makin gencar dan terkristalnya revolusi keagamaan-Budha, Islam, dan Kristen - dan kebangkitan monarki absolut. Kosmopolitanisme ini memungkinkan, lewat jaringan perdagangan, Banten di Jawa Barat mampu bertalian dengan kota Bangkok di Thailand yang terus bersambung ke Kalkuta India, hingga Duke of York dan Raja Charles II di London. Mengapa pula Asia Tenggara runtuh? Buku ini akan memberikan jawaban secara komprehensif.

Asia Tenggara abad ke-13 sampai abad ke-18, yang cenderung digambarkan statis oleh sebagian sejarawan, kontras dengan pembangunan monumen pada Negara klasik dan dinamika perdagangan dari kolonialis modern, dalam pandangan Anthony Reid harus ...

Asia Tenggara dalam Kurun Niaga 1450-1680 Jilid 1

Tanah di Bawah Angin

Buku Asia Tenggara dalam Kurun Niaga 1450-1680: Tanah di Bawah Angin ini merupakan jilid pertama dari dua jilid penyusunan kronik permulaan kebudayaan Asia Tenggara dari tahun 1450 hingga 1680. Anthony Reid bersemangat meneliti secara cermat kehidupan sehari-hari masyarakat dalam hal wilayah, makanan, perumahan, perniagaan, pola-pola kesejahteraan, dan pertunjukan populer. Kajiannya memungkinkan kita menyadari adanya pertautan dan variasi yang luar biasa dalam mozaik Asia Tenggara yang rumit. Pembaca bisa menyimak kajian tentang Asia Tenggara sebagai kesatuan fisik dan kesatuan manusia, kesejahteraan fisik (jumlah penduduk, pola pertanian penggunaan tanah, kuliner, hingga wabah dan penyakit epidemik yang melanda Asia Tenggara), kebudayaan material (perabotan, pakaian, kerajinan emas dan perak, serta berbagai produk fisik berupa logam), pengaturan masyarakat (peperangan, mobilisasi buruh, hukum perkawinan, hingga peran perempuan), dan pesta keramaian dan dunia hiburan (Negara panggung, permainan rakyat, hingga kesusastraan lisan dan tulisan).

Anthony Reid bersemangat meneliti secara cermat kehidupan sehari-hari masyarakat dalam hal wilayah, makanan, perumahan, perniagaan, pola-pola kesejahteraan, dan pertunjukan populer.

Pembangunan Sosial di Wilayah Perbatasan

Kapuas Hulu, Kalimantan Barat

  • ISBN 13 : 9786024335144
  • Judul : Pembangunan Sosial di Wilayah Perbatasan
  • Sub Judul : Kapuas Hulu, Kalimantan Barat
  • Pengarang : Dede Wardiat,   Henny Warsilah,  
  • Penerbit : Yayasan Pustaka Obor Indonesia
  • Klasifikasi : 320.12
  • Call Number : 320.12 HEN p
  • Bahasa : Indonesia
  • Penaklikan : xiv,191 hlm;21 cm
  • Tahun : 2017
  • Halaman : 0
  • Ketersediaan :
    2018-36406-0020
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2018-36406-0019
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2018-36406-0018
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2018-36406-0017
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2018-36406-0016
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2018-36406-0015
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2018-36406-0014
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2018-36406-0013
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2018-36406-0012
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2018-36406-0011
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2018-36406-0010
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2018-36406-0009
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2018-36406-0008
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2018-36406-0007
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2018-36406-0006
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2018-36406-0005
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2018-36406-0004
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2018-36406-0003
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2018-36406-0002
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2018-36406-0001
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi