Sebanyak 124 item atau buku ditemukan

Akses Keadilan dan Migrasi Global

Kisah Perempuan Indonesia Pekerja Domestik di Uni Emirat Arab

Mereka diinginkan karena beragama sama, rajin bekerja, patuh, dan mau dibayar murah. Akan tetapi dalam waktu yang sama mereka ditempatkan sebagai orang yang berbeda, di-liyan-kan, dilekati stereotipe dan stigma sebagai perempuan murahan, terbelakang, dan bodoh. Mengapa? Karena mereka berasal dari ras, etnik, nasionaliti, kelas yang berbeda, dan perempuan! Tanah Arab sebagai tujuan kerja memang menjadi pilihan mereka, karena berbagai harapan yang terkait dengan identitas religiositas. Tanah Arab dipandang sebagai Tanah Harapan, Tanah Suci, Namun mereka sama sekali tidak memiliki pemahaman tentang konteks sosial dan budaya Arab, suatu pengetahuan yang sangat penting sebelum berangkat. Di samping tentu saja ketiadaan pengetahuan tentang hukum yang bisa diakses untuk melindungi mereka di negara tujuan. Mereka menjadi terkejut karena ternyata justru di Tanah Harapan, mereka tidak memperoleh kesempatan bahkan untuk bersembahyang lima waktu, suatu praktik keagamaan yang biasa mereka lakukan di kampung halaman. Beban kerja yang berlebihan dan jam kerja yang panjang adalah salah satu kenyataan yang harus mereka hadapi. Perjalanan migrasi bukan hanya persoalan tarikan remitansi yang begitu kuat, tetapi juga merupakan konstruksi kelindan sosial yang terbangun di antara perempuan dengan berbagai pihak yang terkait dalam “bisnis migrasi”. Migrasi para perempuan telah menciptakan mata rantai kehidupan bagi banyak orang sejak dari kampung halaman sampai negara tujuan. Konstribusi mereka di pasar global berupa menggantikan peran produksi dan reproduksi perempuan di negara kaya. Karena keberadaan mereka, perempuan di negara kaya bisa melepaskan diri dari peran-peran tradisional selama berabad-abad, dan bisa menikmati dunia materi: barang, jasa, dan peluang-peluang, yang disediakan oleh ekonomi modern global. Konstruksi budaya dan hukum tentang “siapa perempuan pekerja domestik” itu merefleksikan akses keadilan bagi mereka. Keadilan tidak identik dengan konteks “berhasil”, yang dimaknai secara sempit dan dangkal sebatas “membawa pulang gaji dengan selamat”. Keadilan substansial adalah memberi perlindungan hukum dan menjamin hak-hak dasar mereka sebagai manusia yang bekerja. Studi ini mengkaji akses keadilan bagi perempuan pekerja migran domestik, dengan keempat pilarnya: (1) tersedianya hukum yang menjamin keadilan, (2) pengetahuan hukum, (3) identitas hukum, dan (4) bantuan hukum.

Bahkan, almarhum Presiden Uni Emirat Arab, Sheikh Zayed berpendapat bahwa
baik laki-laki maupun perempuan harus berperan dalam masyarakat. Zayed
mengakui bahwa ... Islam mengakui hak perempuan, dan mendorong
perempuan untuk bekerja di semua sektor selama mereka diberi penghargaan
yang seharusnya. Peran dasar ... Laporan SIGI (Indeks Institusi Sosial dan
Gender), Persamaan Gender dan Institusi Sosial di Uni Emirat Arab, 2008. 24
Anonim, “Status ...

Pers di Masa Orde Baru

Media massa menjadi perantara komunikasi yang selalu dibutuhkan. Kehadirannya memberikan informasi kepada semua kalangan. Kerja keras para pemburu berita untuk menyampaikan peristiwa yang sedang terjadi menjadi sebuah pekerjaan penuh risiko. Saat ini para pemburu berita lebih memiliki kebebasan dalam menyampaikan pendapatnya, memberikan informasinya, dan menerbitkan beritanya. Kebebasan ini merupakan hasil atas perjuangan keras di masa Orde Baru, yang di masa itu kondisinya sangat terkekang-akibat sebuah pemberitaan yang dianggap membahayakan kedudukan orang-orang yang berpengaruh, maka perusahaan Penerbit : an diberhentikan secara paksa dan ditarik izin terbitnya. Hal ini membuat wartawan, mahasiswa, seniman, politisi, kaum profesional, pengacara, dan cendekiawan berdemonstrasi selama berhari-hari di jalan-jalan untuk mendukung kebebasan berbicara dan mengemukakan pendapat. Apa yang sebenarnya terjadi pada kebebasan pers kala itu? Tidak pernah sebelumnya terjadi suatu pemberedelan 'disambut' dengan 'amarah' yang berkepanjangan, baik oleh wartawan dan pengelola media pers maupun pengamat dan pembaca media pers yang merasa prihatin. Belum pernah terjadi dalam sejarah pers di Indonesia, demontrasi yang memprotes pembatasan kebebasan pers terus menjalar dari satu kota ke kota lain, di sedikitnya 21 kota, selama lebih dari satu tahun.

transparansi dan praktik pasar modal menjadi prioritas yang semakin penting.
Hal tersebut lebih tinggi nilainya ketimbang pendekatan kacamata kuda
terhadap 'keamanan' nasional dan tekanan berkepanjangan ... kompensasi
sebesar $ 1 juta yang diajukan oleh 34 petani korban kontroversi bendungan
Kedung Ombo di Jawa Tengah. Artinya Mahkamah Agung membatalkan apa
yang sudah diputuskan oleh Pengadilan Negeri Semarang 195
MENYONGSONG MASA DEPAN.

Membaca Sapardi

Puisi Sapardi Djoko Damono sesungguhnya adalah puisi yang wajar, namun dalam khazanah perpuisian kita, ia menjadi puisi yang harus. Nirwan Dewanto (Budayawan) ... kumpulan ini memperlihatkan keragaman agama dan kepercayaan, kristiani, muslim, maupun animisme. Kematian disambut dengan khidmat... dengan sikap hormat, kita menyisih, memberi jalan, dan berbicara pelan. Apsanti Djokosujatno(Guru Besar Ilmu Sastra Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia) Sebuah penelitian yang bersungguh-sungguuh boleh jadi dapat menyikapkan bahwa suasana "ngeri" memang sungguh menjadi mousike sebagian besar karya-karya Sapardi. Bakdi Soemanto (Giri Besar Ilmu Sastra Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada) [Sapardi] terus saja meninjau, dan mempertimbangkan jalan kepenyairan yang telah ia tempuh. Terua saja gelisah, dan karena itu saya kira, maka ia terus menulis puisi. Hasan Aspahani (Penyair, Wartawan) Dari kata sugestif ke acuan transparan... bagian pertama berbentuk naratif, tetapi bagian kedua berupa sonet, buku ketiga gabungan keduanya, membuat kita bertanya, bagaimana kumpulan sajaknya yang akan datang? Toeti Heraty Noerhadi (Guru Besar Filsafat Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia)

... artikel berikutnya, tulisan B. Rahmanto dan Lilawati Kurnia, mengajak kita
melakukan pembacaan dan mengaitkan karya Sapardi dengan konteks di tahun
1965 dan 1998. Karya Sapardi yang biasanya diasosiasikan dengan sunyi, sepi,
dan imaji alam dalam dua artikel ini diurai intertekstualitasnya dengan “memori
kolektif” dunia yang hingar bingar dan penuh kekerasan. Untuk Lilawati Kurnia,
kaitan tersebut dipromosikan oleh sampul Ayat-ayat Api yang sugestif dan
mencolok, ...

Tan Malaka Gerakan Kiri, dan Revolusi Indonesia jilid 4

September 1948-Desember 1949

Tan Malaka (1894-1949) pada tahun 1942 kembali ke Indonesia menggunakan nama samara sesudah 20 tahun mengembara. Pada masa Hindia Belanda, ia bekerja untuk Komintem (organisasi komunis revolusioner internasional) dan sesudah 1927 memimpin Partai Repoeblik Indonesia yang illegal dan antikolonial. ia tidak diberi peranan dalam proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia: Soekarno, Hatta, dan Sjahrir. Tetapi segera pula mereka tidak sejalan. Tan Malaka menghendaki sikap tak mau berdamai dengan Belanda yang ingin memulihkan kendali kekuasaan kolonialnya. Ia memilih jalan’perjuangan’ dan bukan jalan ‘diplomatis’. Ia mendirikan Persatoean Perdjoeangan yang dalam beberapa bulan menjadi alternative dahsyat terhadap pemerintahan mederat. Dalam konfrontasi di Parlemen ia kalah dan beberapa minggu kemudian Tan Malaka dan sejumlah pengikutnya ditangkap dan ditahan tanpa proses sama sekali – dari Maret 1946 sampai September 1948. Jilid empat ini meliputi periode dramatis setelah pembebasan Tn Malaka sampai ia menghilang pada Februari 1948. Ia mulai dengan menghimpun pendudukannya yang telah tercerai-berai dan pada November 2948 mendirikan parta baru yang bernama Partai Murba. Akan tetapi pembentukan partai terganggu oleh Serangan Belanda Kedua pada Desember 1948. Saat itu Tan Malaka bermarkas di Kediri di bawah perlindungan bataliyon TNI yang dipimpin Sabarudin. Sabarudin memiliki reputasi buruk sebagai seorang panglima perang yang bengis dan kejam. Di Kediri, Tan Malaka mempersiapkan tentara dan rakyat melakukan perang gerilya terhadap Belanda dengan tujuan Indonesia sebagai Negara sosialis. Sesudah ikut bergerilya ke Gunung Wilis, dalam pamphlet yang ditulisnya tiap hari, ia menyerang Soekarno dan Hatta yang telah ditahan Belanda dan menuduh TNI di daerah yang bersikap putus asa. Bahkan ia memproklamir dirinya sebagai Presiden Indonesia. Serntak TNI beraksi. Markas besar Tan Malaka dan Sabarudin ditumpas. Setelah suatu rangkaian peristiwa yang luar biasa, Tan Malaka dieksekusi oleh satuan local TNI di desa Selopanggung, 21 Februari 1949. Kematiannya dirahasiakan. Sesudah 58 tahun barulah terungkap lokasi, tanggal, dan pelakunya, yaitu dalam edisi asli buku ini yang berbahasa Belanda (2007). Kematian Tan Malaka tidak mengakhiri gagasan radikalnya. Sampai akhir 1949 para pendukungnya terlibat dalam aksi-aksi gerilya melawan TNI, dan pemimpin Republik. Namun dukungan rakyat ternyata tidak memadai sehingga kekalahan tidak dapat dihindari. Buku ini secara mendetail menggambarkan hal ikhwal perlawanan radikal ini. Bab akhir mendokumentasikan pencarian lokasi kuburan Tan Malaka, penggalian jenazahnya pada tahun 2009, serta hasil autopsi.

Tan Malaka, Islam dalam tinjauan Madilog (Materialisme-Dialektika-Logika).
Djakarta: Pusat 'Jajasan Massa', 1986, iii+16 halaman. Penerbitan dalam bentuk
ketikan dan fotokopi. 'Pengantar penerbit', tertanggal 15 Nopember 1986, hlm. i;
Pada halaman ii keputusan Soekarno 28-3-1963 kepada Tan Malaka sebagai
Pahlawan Nasional. Dengan Hamka, 'Pengantar', hlm. 1-3. Edisi tersebut sama
dengan edisi 1982, kecuali sampul, keputusan Soekarno, dan penanggalan
prakata.

Tradisi, Agama, dan Akseptasi Modernisasi Pada Masyarakat Pedesaan Jawa (Edisi Revisi)

……. Yang sangat penting penulis sarankan untuk diteliti lebih dalam ialah bagaimana sebenarnya tingkat kesadaran beragama masyarakat Jawa khususnya dan masyarakat-masyarakat suku-suku bangsa lainnya di Indonesia umumnya. Pengalaman membuktikan, bahwa sejak berabad-abad masyarakat Jawa di Pulau Jawa ini telah dimasuki agama Hindu dan Buddha sehingga kita lihat peninggalan-peninggalannya berupa candi-candi Borobudur, Prambanan, mendut, Kalasan, Jago, dan sebagainya. Demikian cepatnya agama tersebut berkembang, sampai-sampai kebudayaan Hindu-Budda tersebut menjadi terakulturasi dengan tradisi asli Jawa. Akibatnya, sekarang kita kurang tahu mana sebenarnya tradisi yang asli Jawa dan mana yang datang dari luar. Penulis kira ini juga perlu diteliti. Namun, setelah masuknya agama islam yang dibawa oleh pedagang-pedagang dari Gujarat, Persia, dan sebagainya, maka serta merta agama Hindu-Buddha tersebut ditinggalkan penduduk. Menjadi persoalan bagi penulis ialah mengapa demikian cepatnya masyarakat Jawa tersebut meninggalkan agama Hindu-Buddha dan masuk ke agama islam? Mengapa peralihan itu menjadi demikian drastic dan cepat? Apakah karena sistem pemerintah feodal yang dulunya dianut oleh kerajaan-kerajaan di daerah ini, ataukah karena ada sebab-sebab lain? Suatu hal yang membayangi kecemasan penulis ialah apakah kalau datang lagi kelak dari luar “semacam kepercayaan” atau “semacam idiologi” yang menyusup ke daerah ini, maka penduduk akan serta merta pula meninggalkan agamanya masing-masing? …….apalagi kita bahwa kesetiaan kepada agama adalah di bawah persentase kesetiaan kepada tradisi. Penulis kira bahwa situasi ini tidak hanya mencemaskan kita yang di Jawa, melainkan juga ada kemungkinannya sama dengan di daerah-daerah lain. Namun, penulis menganjurkan agar penelitian terhadap problem ini perlu dilakukan. Sampai di mana tingkat kesadaran keagamaan orang Indonesia secara umum dan suku-suku bangsa yang ada di daerah-daerah secara khusus?......... (Bungaran Atonius Simanjuntak)

yang dikategorikan sebagai lembaga yang mendekatkan manusia dengan
Tuhannya.32 Bahkan sebelum datangnya “agama impor” dari Timur Tengah dan
Barat, rakyat Indonesia ribuan tahun yang lalu sudah memiliki suatu
kepercayaan, yang ... desain penelitian yang. *Sumber: “Hasil Penelitian” 32
Simanjuntak. B.A., “Perlu Tidaknya Penelitian Agama”, Artikel, Harian Sinar
Indonesia Baru (SIB), Medan, 5 Des.1975, hlm dalam. No. Agama Jumlah %
Jumlah KK % 1 Islam 5.328.

Stratifikasi Dan Mobilitas Sosial

“Buku Stratifikasi dan Mobilitas Sosial karya Dr. Indera Ratna Irawati Pattinasarany, M.A. ini merupakan kontribusi yang penting untuk mengisi kekosongan analisis stratifikasi dan mobilitas vertikal. Buku ini membahas studi-studi stratifikasi dengan pendekatan kuantitatif, pembahasan teoretik, studi sejarah, model dan indikator, serta kebijakan yang terkait dengan analisis stratifikasi. Selain itu, buku ini juga memberi rujukan pada banyak studi stratifikasi dan mobilitas vertikal yang telah dilakukan di Indonesia. Buku ini diharapkan akan mendukung pengajaran mata kuliah stratifikasi dan mobilitas sosial serta penelitian oleh sosiolog termasuk skripsi, tesis, disertasi. Selain itu, penelitian mengenai stratifikasi dan mobilitas sosial dapat membantu pembuatan kebijakan sosial maupun advokasi publik bagi transformasi sosial menuju masyarakat yang lebih adil.” - Prof. Dr. Iwan Gordono Sudjatmiko Staf Pengajar FISIP UI

  • ISBN 13 : 9794619205
  • ISBN 10 : 9789794619209
  • Judul : Stratifikasi Dan Mobilitas Sosial
  • Pengarang : Indera Ratna Irawati Pattinasarany,  
  • Kategori : Social Science
  • Penerbit : Yayasan Pustaka Obor Indonesia
  • Klasifikasi : 305.5
  • Call Number : 305.5 IND s
  • Bahasa : id
  • Penaklikan : xxii,178 hlm;21 cm
  • Halaman : 178
  • Halaman : 178
  • Google Book : https://play.google.com/store/books/details?id=NnFMDAAAQBAJ&source=gbs_api
  • Ketersediaan :
    2018-35657-0010
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2018-35657-0009
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2018-35657-0008
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2018-35657-0007
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2018-35657-0006
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2018-35657-0005
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2018-35657-0004
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2018-35657-0003
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2018-35657-0002
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2018-35657-0001
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi

“Buku Stratifikasi dan Mobilitas Sosial karya Dr. Indera Ratna Irawati Pattinasarany, M.A. ini merupakan kontribusi yang penting untuk mengisi kekosongan analisis stratifikasi dan mobilitas vertikal.

Mereka yang Terusir

Studi tentang Ketahanan Sosial Pengungsi Ahmadiyah dan Syiah di Indonesia

  • ISBN 13 : 9786024334352
  • Judul : Mereka yang Terusir
  • Sub Judul : Studi tentang Ketahanan Sosial Pengungsi Ahmadiyah dan Syiah di Indonesia
  • Pengarang : Cahyo Pamungkas,  
  • Kategori : Agama Sosial
  • Penerbit : Yayasan Pustaka Obor Indonesia
  • Klasifikasi : 2x8.2
  • Call Number : 2x8.2 CAH m
  • Bahasa : Indonesia
  • Penaklikan : xiv + 266 hlm ,; 21 cm
  • Tahun : 2017
  • Halaman : 265
  • Halaman : 265
  • Ketersediaan :
    2018-35663-0010
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2018-35663-0009
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2018-35663-0008
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2018-35663-0007
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2018-35663-0006
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2018-35663-0005
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2018-35663-0004
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2018-35663-0003
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2018-35663-0002
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2018-35663-0001
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi

Migrasi sebagai Dampak Perubahan Politik dan Ekonomi di Wilayah Eks Uni Soviet

Migrasi sebagai Dampak Perubahan Politik dan Ekonomi di Wilayah Eks Uni Soviet

semacam itu mengancam kepentingan nasional, karena kepedulian sosial ke
kelompok yang lain menjadi diragukan. Ketiga, kecemburuan sosial antar
kelompok etnis. Dalam wilayah yang subur dan makmur, kelompok-kelompok
etnis berkumpul dan migran-migran lainnya berusaha mencapai tempat tersebut.
Akibatnya daerah yang mereka tinggalkan menjadi kosong atau tipis
penduduknya. Keadaan yang tidak seimbang dari satu daerah dengan daerah
lain dalam segi ...

Dampak otonomi daerah di Indonesia

merangkai sejarah politik dan pemerintahan Indonesia

On decentralization in government in Indonesia.

Pangkal dari perang saudara itu adalah ketidakpuasan tokoh–tokoh daerah,
khususnya di Sumatera dan Sulawesi terhadap pemerintahan pusat di Jakarta
yang memusatkan pembangunan secara sentralistis di Jawa. Kelahiran
Undangundang nomor 22 tahun 1999 (UU 22/1999) tentang pemerintahan
daerah dan undang undang nomor 25 tahun 1999 (UU 25/1999) tentang
perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah merupakan awal
kembalinya pemberlakuan ...

Masuk Surga karena Memungut Sampah

Islam mengajarkan setiap pemeluknya untuk selalu menjaga keindahan dan kebersihan. Salah satu problem manusia adalah akhlak, terutama akhlak tentang kebersihan. Banyak di antara kita yang suka membuang sampah sembarangan, baik di rumah, di jalan, di kantor, di sungai, di got, dan lain sebagainya. Padahal dalam ajaran Islam, memungut sampah adalah sedekah, membuang duri dari jalan adalah sedekah. Karena itu, buku Saudara Bahagia yang mengangkat tema tentang “Memungut Sampah adalah sedekah” ini sangat layak dimiliki. Syahruddin El-Fikri GM Content PT Pustaka Abdi Bangsa (Republika Penerbit), Wartawan Senior Republika Ibadah yang tak pernah terputus yaitu sedekah, meskipun kita meninggal dunia tetap saja sedekah yang kita lakukan tak pernah berhenti pahalanya. Buku yang ditulis oleh Saudara Bahagia dengan topik “Masuk Surga Karena Memungut Sampah” sangat baik, memberikan inspirasi bahwa memungut sampah itu terhitung menjadi sedekah. Dr. Fachruddin Mangunjaya Conservationist, peneliti, penulis, dan Dosen Fakultas Biologi Universitas Nasional Jakarta Dalam buku terbaru ini, penulis memberikan gambaran yang sangat mendasar tentang kerusakan lingkungan. Namun, dengan uraian yang apik, Bahagia berusaha menyampaikan pandangan dan pikirannya agar ada solusi terbaik atas kondisi yang terjadi saat ini. Buku ini pun 'wajib' dibaca oleh para pemegang kebijakan terkait. Tak hanya pemerintah, tapi semua pihak". Ir. Agus Yulianto Kepala Redaksi Harian Republika Perwakilan Jabar Banyak jalan menuju surga. Itulah yang pantas diambil dari isi buku ini. Memungut sampah dan mengolahnya dengan baik dapat dikatakan menjadi manusia yang sudah beriman. Sedekah perbuatan baginya. Jika terus dilakukan, maka makin banyak pahala yang akan didapatkan. Menurut saya buku yang ditulis sangat baik, memberikan inspirasi kepada umat bahwa memungut sampah itu ibadah. Asri Supatmiati Penulis buku dan redaktur senior Radar Bogor Buku yang ditulis oleh Saudara Bahagia dengan Topik “Masuk Surga Karena Memungut Sampah” sangat menginspirasi saya secara pribadi, dan mudah-mudahan juga bagi para pembaca. Masalahnya sangat sepele, yaitu hanya “Memungut Sampah”, tapi bisa berdampak sangat luar biasa: “Masuk Surga”. Inilah yang membuat kita semua harus membaca sampai selesai, dan setelah itu kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari agar bermanfaat bagi kita sendiri dan masyarakat luas. R.M. Totok Wijanarko, Dipl. PR., SS., MM. Motivator, penulis & praktisi HR di perusahaan lokal/PMA

  • ISBN 13 : 9794619760
  • ISBN 10 : 9789794619766
  • Judul : Masuk Surga karena Memungut Sampah
  • Pengarang : Bahagia SP,   Bahagia SP.,   MSc,  
  • Kategori : Young Adult Nonfiction
  • Penerbit : Yayasan Pustaka Obor Indonesia
  • Klasifikasi : 2x0
  • Call Number : 2x0 BAH m
  • Bahasa : id
  • Penaklikan : xvi,374 hlm;21 cm
  • Tahun : 2015
  • Halaman : 374
  • Halaman : 374
  • Google Book : https://play.google.com/store/books/details?id=-MtEDAAAQBAJ&source=gbs_api
  • Ketersediaan :
    2018-35611-0010
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2018-35611-0009
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2018-35611-0008
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2018-35611-0007
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2018-35611-0006
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2018-35611-0005
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2018-35611-0004
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2018-35611-0003
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2018-35611-0002
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2018-35611-0001
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi

Padahal dalam ajaran Islam, memungut sampah adalah sedekah, membuang duri dari jalan adalah sedekah. Karena itu, buku Saudara Bahagia yang mengangkat tema tentang “Memungut Sampah adalah sedekah” ini sangat layak dimiliki.