Sebanyak 6 item atau buku ditemukan

Tan Malaka, Gerakan kiri, dan revolusi Indonesia: Agustus 1945-Maret 1946

History of revolution in Indonesia, 1945-1949 and involvement of Tan Malaka in fighting against the Dutch.

Perwakilan golongan Kristen yang kuat, pengangkatan wakil Islam yang hanya
seorang, dan tidak adanya wakil golongan pemuda tidak diterima dengan baik.
Sjahrir membuka ruang gerak bagi dirinya yang ... 378 Di luar KNIP Yamin dan
Abikoesno menulis uraian mendasar yang panjang, di bawah judul yang sama, '
Menteri Negara jang bertanggoeng djawab kepada rakjat', terbit dalam harian
Merdeka 28-11 dan 8-12-1945. Pada artikel Yamin mengomentari kementerian ...

Mencari dan menemukan kembali Tan Malaka

putera bangsa yang terlupakan, menguak tabir sejarah dan kepahlawanannya : diseminarkan, Istana Bung Hatta, Bukittinggi, 3 Januari 2005

Tan Malaka menganggap bahwa visi kebudayaan Minangkabau yang asli jauh
lebih unggul, sehingga mendorongnya untuk mengambil generalisasi yang
sebagian tentu tidak bisa dipertahankan12 . Ungkapan lainnya berkenaan
dengan keyakinan Tan Malaka tentang Tuhan Allah bisa menimbulkan salah
pengertian ketika ia mengatakan "Tuhan Allah tidak memiliki macht di muka bumi
'. Dari sudut pandang Islam ini tentu bisa dituduh menyesatkan, terlebih lagi
apabila dipahami ...

Tan Malaka Gerakan Kiri, dan Revolusi Indonesia jilid 4

September 1948-Desember 1949

Tan Malaka (1894-1949) pada tahun 1942 kembali ke Indonesia menggunakan nama samara sesudah 20 tahun mengembara. Pada masa Hindia Belanda, ia bekerja untuk Komintem (organisasi komunis revolusioner internasional) dan sesudah 1927 memimpin Partai Repoeblik Indonesia yang illegal dan antikolonial. ia tidak diberi peranan dalam proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia: Soekarno, Hatta, dan Sjahrir. Tetapi segera pula mereka tidak sejalan. Tan Malaka menghendaki sikap tak mau berdamai dengan Belanda yang ingin memulihkan kendali kekuasaan kolonialnya. Ia memilih jalan’perjuangan’ dan bukan jalan ‘diplomatis’. Ia mendirikan Persatoean Perdjoeangan yang dalam beberapa bulan menjadi alternative dahsyat terhadap pemerintahan mederat. Dalam konfrontasi di Parlemen ia kalah dan beberapa minggu kemudian Tan Malaka dan sejumlah pengikutnya ditangkap dan ditahan tanpa proses sama sekali – dari Maret 1946 sampai September 1948. Jilid empat ini meliputi periode dramatis setelah pembebasan Tn Malaka sampai ia menghilang pada Februari 1948. Ia mulai dengan menghimpun pendudukannya yang telah tercerai-berai dan pada November 2948 mendirikan parta baru yang bernama Partai Murba. Akan tetapi pembentukan partai terganggu oleh Serangan Belanda Kedua pada Desember 1948. Saat itu Tan Malaka bermarkas di Kediri di bawah perlindungan bataliyon TNI yang dipimpin Sabarudin. Sabarudin memiliki reputasi buruk sebagai seorang panglima perang yang bengis dan kejam. Di Kediri, Tan Malaka mempersiapkan tentara dan rakyat melakukan perang gerilya terhadap Belanda dengan tujuan Indonesia sebagai Negara sosialis. Sesudah ikut bergerilya ke Gunung Wilis, dalam pamphlet yang ditulisnya tiap hari, ia menyerang Soekarno dan Hatta yang telah ditahan Belanda dan menuduh TNI di daerah yang bersikap putus asa. Bahkan ia memproklamir dirinya sebagai Presiden Indonesia. Serntak TNI beraksi. Markas besar Tan Malaka dan Sabarudin ditumpas. Setelah suatu rangkaian peristiwa yang luar biasa, Tan Malaka dieksekusi oleh satuan local TNI di desa Selopanggung, 21 Februari 1949. Kematiannya dirahasiakan. Sesudah 58 tahun barulah terungkap lokasi, tanggal, dan pelakunya, yaitu dalam edisi asli buku ini yang berbahasa Belanda (2007). Kematian Tan Malaka tidak mengakhiri gagasan radikalnya. Sampai akhir 1949 para pendukungnya terlibat dalam aksi-aksi gerilya melawan TNI, dan pemimpin Republik. Namun dukungan rakyat ternyata tidak memadai sehingga kekalahan tidak dapat dihindari. Buku ini secara mendetail menggambarkan hal ikhwal perlawanan radikal ini. Bab akhir mendokumentasikan pencarian lokasi kuburan Tan Malaka, penggalian jenazahnya pada tahun 2009, serta hasil autopsi.

Tan Malaka, Islam dalam tinjauan Madilog (Materialisme-Dialektika-Logika).
Djakarta: Pusat 'Jajasan Massa', 1986, iii+16 halaman. Penerbitan dalam bentuk
ketikan dan fotokopi. 'Pengantar penerbit', tertanggal 15 Nopember 1986, hlm. i;
Pada halaman ii keputusan Soekarno 28-3-1963 kepada Tan Malaka sebagai
Pahlawan Nasional. Dengan Hamka, 'Pengantar', hlm. 1-3. Edisi tersebut sama
dengan edisi 1982, kecuali sampul, keputusan Soekarno, dan penanggalan
prakata.

Tan Malaka, pergulatan menuju republik: 1925-1945

Hal itu memberikan kebahagiaan tersendiri kepadanya, sebagaimana terungkap
dalam suratnya kepada Dick van Wijngaarden, seorang teman karibnya di
Negeri Belanda (meskipun pandangan politik mereka berbeda). Surat yang ...

Tan Malaka, Gerakan Kiri, dan Revolusi Indonesia Jilid 3

Maret 1947-Agustus 1948

Tan Malaka (1984-1949) pada tahun 1942 kembali ke Indonesia menggunakan nama samaran sesudah dua puluh tahun mengembara. Pada masa Hindia Belanda ia bekerja untuk Komintren (organisasi komunis revolusioner internasional) dan pasca-1927 memimpin Partai Politik Indonesia yang ilegal dan antikolonial. Ia tidak diberi peranan dalam proklamasi kemerdekaan Indonesia. Sementara itu, tokoh Tan Malaka yang legendaris ini berkenalan dengan pemimpin-pemimpin Republik Indonesia: Soekarno, Hatta, dan Sjahrir. Tetapi segara pula mereka tidak sejalan. Tan Malaka menghendaki sikap tak mau berdamai dengan Belanda yang ingin memulihkan kembali kekuasaan kolonialnya. Ia memilih jalan 'perjuangan' dan bukan jalan 'diplomasi'. Ia mendirikan Persatoean Perdjoeangan yang dalam beberapa bulan menjadi alternatif dahsyat terhadap pemerintah moderat. Dalam konfrontasi di Parlemen ia kalah dan beberapa minggu kemudian Tan Malaka dan sejumlah pengikutnya ditangkap dan ditahan tanpa proses sama sekali - dari Maret 1946 sampai September 1948. Ia juga dituduh terlibat dalam Peristiwa 3 Juli 1946 yang oleh sebagian besar orang dianggap sebagai kudeta. Dalam periode yang dibicarakan dalam jilid ketiga ini Tan Malaka masih mendekam di penjara, namun demikian ia memiliki kesempatan untuk menulis. Sementara itu para pengikutnya sekali lagi terorganisir dalam Gerakan Revolusi Rakjat. Terdapat indikasi mungkin ia akan dibebaskan. Tan Malaka di dalam sel menulis autobiografi dalam tiga jilid Dari pendjara ke pendjara. Sebuah analisis mendalam menunjukkan bahwa autobiografi Tan Malaka dapat ditafsirkan dalam berbagai cara. Dalam jilid ketiga ini terdapat pula banyak perhatian terhadap proses pengadilan raksasa yang berlangsung dari Februari-Mei 1948. Dalam proses tersebut sejumlah besar politisi terkemuka diadili. Ini merupakan proses politik unik yang tidak pernah ada taranya di Indonesia

384 Nota 'Verbindingen tussen de “Dar-Ul-Islam”-beweging o.l.v. Kartosoewirjo
en de Tan Malaka-aanhang' [Hubungan antara gerakan “Dar-Ul-Islamdibawah
pimpinan Kartosoewirjo dan pengikut Tan Malaka], hlm. 26-27, Dalam Sectie
Inlichtingen Terr. TRC. Midden-Java, 'Rapport over het communisme', 10-9-1949,
hlm. 175-176, dalam NA, PG 974. 385 S.Tj.S. [Sudarjo Tjokrosisworo], 'Front
Nasional Demokrasi', Pacific, 5-4-1948, dan Tan Malaka, gerakan kiri, dan
Revolusi ...

Tan Malaka, Gerakan Kiri dan Revolusi Indonesia

  • ISBN 13 : 9789794618653
  • Judul : Tan Malaka, Gerakan Kiri dan Revolusi Indonesia
  • Pengarang : Harry A. Poeze,  
  • Kategori : POLITIK
  • Penerbit : Yayasan Pusat Obor Indonesia
  • Klasifikasi : 321.094
  • Call Number : 321.094 HAR t
  • Bahasa : id
  • Penaklikan : x, 489 hl, 24 cm
  • Halaman : 0
  • Ketersediaan :
    2015-28726-0010
    Tersedia di Pustaka Garegeh - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2015-28726-0009
    Tersedia di Pustaka Garegeh - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2015-28726-0008
    Tersedia di Pustaka Garegeh - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2015-28726-0007
    Tersedia di Pustaka Garegeh - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2015-28726-0006
    Tersedia di Pustaka Garegeh - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2014-865-3-5
    Tersedia di Pustaka Garegeh - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2014-865-3-4
    Tersedia di Pustaka Garegeh - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2014-865-3-3
    Tersedia di Pustaka Garegeh - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2014-865-3-2
    Tersedia di Pustaka Garegeh - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2014-865-3-1
    Tersedia di Pustaka Garegeh - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi