Sebanyak 47 item atau buku ditemukan

7 Langkah Menguasai Emosi Negatif

Apakah Anda merasa terluka, kecewa, marah, galau, dendam, atau bahkan putus asa? Apakah Anda merasa hidup Anda mengecewakan dan tidak sesuai dengan keinginan Anda? Jika jawabannya “Ya” dan “Sering”, inilah buku yang tepat untuk Anda. Emosi seringkali sulit dikendalikan, terutama dalam situasi yang sangat tertekan. Anda mungkin mengerti apa yang harus Anda kerjakan untuk menggapai impian. Namun, emosi negatif dapat merusak tindakan Anda dan menjauhkan impian Anda. Emosi negatif dapat membunuh kemampuan Anda untuk menyelesaikan rencana, mewujudkan impian, dan mencapai kehendak terbaik. Nah, buku ini menawarkan langkah-langkah jitu untuk membebaskan diri dari emosi negatif. Sang penulis, Ken Lindner, menunjukkan cara menguasai dorongan emosi yang berpotensi merusak. Dengan buku ini, Anda akan mampu berpikir jernih—bebas dari emosi destruktif—dalam membuat pilihan hidup sehingga Anda selalu berada dalam cara hidup yang lebih positif dan bernilai.

Stres Beberapa hari menjelang Natal, saya tengah berada dalam sebuah lift
bersama seorang pengacara pidana terkenal. Dalam perbincangan kami dia
menyebutkan bahwa kesibukannya selalu lebih banyak pada masa-masa Natal,
Tahun ...

Lupakan Berpikir Positif, Saatnya Bertindak Positif

Jangan hanya BERPIKIR untuk mengubah hidup Anda. Sebaliknya, LAKUKAN! Kebanyakan buku pengembangan diri (self-help) menawarkan mantra sederhana yang sama, yakni jika Anda ingin meningkatkan kualitas hidup, Anda harus mengubah cara berpikir: paksalah diri Anda untuk memiliki pikiran positif, dan Anda akan menjadi lebih bahagia; atau visualisasikan impian Anda, dan Anda akan menikmati keberhasilannya; atau berpikirlah seperti jutawan, dan Anda akan menjadi kaya; dan seterusnya. Ide ini terdengar sangat masuk akal dan memikat. Namun, dalam prakteknya, gagasan ini sering terbukti tidak efektif. Didukung bukti ilmiah yang memesona, Profesor Richard Wiseman menyajikan wawasan baru yang secara radikal membalik pandangan konvensional tentang “pengembangan diri” yang selama ini diagung-agungkan: berpikir positif. Wawasan baru ini mendorong Anda melakukan tindakan fisik sederhana yang mencerminkan cara cepat, mudah, dan sangat kuat untuk langsung mengubah bagaimana Anda berpikir dan merasa. Dalam buku ini, sang profesor menunjukkan bagaimana gagasan sederhana ini dapat diterapkan untuk meningkatkan motivasi, mengatasi depresi, menurunkan berat badan, berhenti merokok, memperlambat penuaan, dan berbagai upaya mencapai kesuksesan dan kebahagiaan lainnya.Lupakan Berpikir Positif, Saatnya Bertindak Positif!

8 Teori James mendapatkan reaksi kritis dari beberapa koleganya. Wilhelm
Wundt jelas sekali menyalahkan gagasan itu, menyebutnya “psychologischen
Scheinerklarungen” dan memberikan pandangannya sendiri tentang emosi,
yang ...

Agama dan Pendidikan Demokrasi

Pengalaman Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama

Muhamadiyah dan NU adalah kekuatan non-negara, kekuatan masyarakat sipil Islam yang otoritatif, berhadapan dengan kekuatan negara. Di pihak lain, negara juga berharap banyak pada kekuatan kedua organisasi massa itu untuk terlibat dalam proses demokratisasi dalam masa transisi seperti saat ini. Peran kedua ormas tersebut pada faktanya memang tak bisa diremehkan. Kekuatan moral dan intelektual menjadi modal sosial yang lebih dari cukup untuk membangun kesadaran politik pada tingkat publik di satu pihak, dan untuk menjaga kohesivitas antar-elemen masyarakat di pihak yang lain. Buku ini mencoba melihat secara lebih detail pergulatan kelembagaan maupun individu di dalam Muhammadiyah dan NU dalam menyikapi proses demokratisasi, serta persepsi publik terhadap demokrasi dan segala isu turunannya. Meski telah banyak buku yang ditulis mengenai pergulatan Muhammadiyah dan NU dalam konteks relasi agama dan negara, buku ini menyumbangkan gambaran nyata dari perdebatan internal kedua organisasi itu, baik pada tingkat konsepsi maupun operasional. Buku seperti ini layak diapresiasi oleh berbagai kalangan yang ingin melakukan studi lebih lanjut tentang proses transisi menuju demokrasi di Indonesia, dan bagi peminat kajian relasi Islam dan negara di Indonesia.

Untuk memperoleh kerangka teoretis dalam studi ini, saya membahas beberapa
literatur yang berkaitan dengan demokrasi, kewarganegaraan, dan pendidikan
kewarganegaraan demokratis, termasuk pembahasan tentang masyarakat
madani. Pembahasan tentang masing-masing isu akan dilihat dari berbagai
macam perspektif, antara lain perspektif liberal, komunitarian, kritis, dan Islam.
Namun saya tidak dapat menemukan perspektif Islam tentang pendidikan
kewarganegaraan ...

Sultan Mehmet II Sang Penakluk

Epos Mengugah tentang Pemimpin Muslim Penakluk Konstantinopel

Sultan Mehmet II Sang Penakluk: Epos Mengagumkan tentang Pemimpin Muslim Penakluk Konstantinopel Di mata Muslim, Mehmet II dikenal sebagai “Sang Penakluk”, sementara di Barat ia dianggap “Teror bagi Dunia”. Pemimpin yang ditakuti pada masanya ini memegang tampuk kekuasaan Kekaisaran Utsmani sejak berusia 12. Bahkan, usianya baru 21 tahun ketika pada 1453 ia menaklukkan Konstantinopel (Istanbul), ibu kota Romawi Timur di bekas koloni Yunani Byzantium. Selama 32 tahun masa kekuasaannya, pemimpin militer yang brilian ini terus memerintahkan pasukannya untuk memperluas batas kekaisaran hingga Asia Kecil dan terus menerobos ke negeri-negeri Eropa. Demi membendung ekspansi agresifnya, tiga paus pun memeranginya atas nama Kekristenan Eropa melawan imperium baru kaum Muslim. Siapakah sejatinya pemimpin militer sekaligus tokoh renaisans Islam ini? Buku ini “menghidupkan” kembali sosok Mehmet II dari kematiannya serta mengangkat sang sultan dari kubangan mitos. Dan, inilah epos menakjubkan tentang figur penguasa Timur dan Barat, yang dalam sebuah prasasti namanya terpahat sebagai “Sultan dua lautan, bayangan Tuhan di dua dunia, abdi Tuhan di antara dua ufuk, pahlawan di laut dan darat, penakluk benteng Konstantinopel”.

Dokter Yahudinya, Maestro Iacopo, akhirnya mampu meringankan penyakitnya
sehingga pada musim semi dia mampu memimpin sebuah ekspedisi ke Bosnia
demi merebut kembali tempat-tempat yang direbut bangsa Hongaria. Tempat ...

Amerika dan Islam Politik

Benturan Peradaban atau Benturan Kepentingan?

Fawaz Gerges telah memberi sumbangan besar pada pemahaman kita tentang tentang kebijakan Amerika terhadap gelombang politik Islam yang kini melanda Timur Tengah. Salah satu dari banyak ciri penting buku ini adalah uraiannya yang berimbag dan sangat informatif tentang kerja para pembuat kebijakan Amerika, yang terpilah antara idealisme demokratis dan kepentingan-kepentingan keamanan pragmatis, yang berjuang untuk memahami sebuah kekuatan ideologis kompleks yang meraka pandang membahayakan namun yang mereka sadari membutuhkan sejenis inklusi ke dalam regim-regim politik otoritarian Timur Tengah yang bersahabat dengan Washington. Saya lihat uraian Gerges tentang kebijakan-kebijakan Carter, Reagan, Bush dan Clinton bersifat adil dan sekaligus kritis. Rekomendasi-rekomendasi kebijakannya meyakinkan dan patut mendapat perhatian serius. Buku ini merupakan tambahan yan berharga bagi kepustakaan tentang kebijakan luar negeri Amerika pada umumnya dan kebijakan AS tentang Timur Tengah khususnya. - Michael C. Hudson, Georgetown University Analisis Gerges yang dingin dan cemerlang mengungkapkan lebarnya jurang antara ucapan dan perbuatan Amerika. Meski orang mungkin mengeluh tentang tiadanya kebijakan Timur Tengah As yang koheren, wawasan yang menyeluruh/lengkap dan jujur seperti terekam dalam buku ini dapat menjadi awal sebuah kearifan. - Richard Bulliet, Columbia University Buku ini merupakan hasil dari penelitian dan perenungan bertahun-tahun tentang hubungan antara Barat dan dunia Islam. Ia menangani subjek yang bukan hanya tepat tapi juga amat penting. Fawaz Gerges sungguh sangat memenuhi syarat untukmenulis mengenai subjek ini. Dia memadukan tinjauan mendalam tentang politik Timur Tengah dengan suatu analisis yang canggih dan subtil tentang kebijakan Amerika terhadap Islam politik. Bukunya akan sangat berguna bagi mahasiswa, pembuat kebijakan, dan pembaca umum. - Avi Shlaim, St. Antony's College, Oxford University

Hasilnya adalah sebuah buku orisinal yang, mudah-mudahan, komprehensif
tentang subjek penting yang sejauh ini terasa kurang dianalisis secara memadai
dan lengkap, yang akan terus memiliki makna global yang penting pada abad ke
-21. Buku ini ... Kedua, kajian ini membiarkan para pembuat dan pewarna
kebijakan luar negeri berbicara dalam kalimat-kalimat mereka sendiri. Dalam ...
Dari perspektif tersebut, orang dapat dengan jelas melihat suatu pola yang
berulang dalam ...

Hukum Sakral dan Kukum Sekuler

Studi Tentang Konflik dan Resolusi dalam Sistem Hukum Indonesia

Study on law, conflict, and resolution in Indonesian legal system.

Alumnus Fakultas Syariah, lAlN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, tahun 1992 itu kini
menjadi pengajar pada program pasca-sarjana di bebeberapa universitas di
Yogyakarta, di samping yang pokok sebagai staff pangajar pada almamaternya,
 ...

Rekonstruksi Sejarah al-Quran

Buku ini berupaya merekonstruksi perjalanan historis al-Quran yang diharapkan dapat bertahan terhadap kritik sejarah sekaligus bisa berhadapan dengan berbagai prasangka “ilmiah” Barat. Masalah-masalah utama dalam pewahyuan al-Quran serta pengumpulan dan stabilisasi teksnya menjadi fokus kajian dalam buku ini. Dengan demikian, obyek studi ini mencakup keseluruhan etape perjalanan kesejarahan al-Quran, dan hasilnya diharapkan memberikan kontribusi signifikan di bidang sejarah kitab suci kaum Muslim. Sesuai dengan tujuan utamanya, penulis buku ini berpegang ketat pada pendekatan sejarah. Namun, karena beberapa aspek dari sejarah melibatkan intensitas pemahaman keagamaan, maka interpretasi yang dilakukan tidak bersifat historis semata, melainkan juga bersifat islami. Data kesejarahan tidak diperlakukan sebagai sekadar data mati untuk dianalisis, tetapi sebagai sesuatu yang memiliki implikasi religius bagi masa depan kaum Muslim dan kitab sucinya. Karena itu, buku ini juga bersifat preskriptif dan diharapkan bisa menyumbangkan perspektif-perspektif baru dan segar dalam studi-studi al-Quran.

Nama alternatif lain yang digunakan untuk al-Quran, menurut mayoritas sarjana
Muslim, adalah furqan (QU: *). Para mufassir Muslim berupaya mengaitkan
istilah ini dengan kata kerja faraga, “diskriminasi, memisahkan, membedakan,”
dan menjelaskannya memiliki makna teologis “pembeda antara yang hak dan
batil.” Namun, makna semacam ini barangkali tidak dapat ditemukan dalam
penggunaan kata furqan oleh al-Quran. Dalam sejumlah konteks di mana kata
furqan dikaitkan ...

Kontroversi Al-Quran Thomas Jefferson

Pada 1765, sebelas tahun menjelang Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat (AS), Thomas Jefferson membeli al-Quran. Rupanya, ini hanya menandai awal dari minatnya yang panjang terhadap Islam. Memang, setelah itu ia terus mencari sejumlah buku tentang bahasa, sejarah, dan perkembangan Timur Tengah. Jefferson pun intensif memahami Islam meskipun hal itu dinilai menghina keimanannya, sebuah sentimen umum yang berlaku di kalangan Protestan kala itu di Inggris dan Amerika. Syah dan, sejak 1776, Jefferson telah membayangkan kaum Muslim sebagai warga Negara masa depan bagi negeri barunya, AS. Buku ini mengungkapkan cerita penting yang sedikit diketahui ihwal riwayat kebebasan agama di AS; sebuah drama di mana Islam memainkan peran mengejutkan. Denise A. Spellberg menceritakan bagaimana para Pendiri Amerika Serikat—Jefferson termasuk yang terkemuka di antaranya—tertarik pada ide-ide Pencerahan perihal toleransi Muslim untuk menciptakan landasan praktis pemerintahan Amerika yang tengah sengit diperdebatkan. Dalam hal ini, kaum Muslim, yang kala itu bahkan tak diketahui eksistensinya di koloni itu, menjadi batas imajinasi terjauh bagi pluralisme keagamaan Amerika, yang juga mencakup kaum Yahudi dan Katolik sebagai minoritas sebenarnya. Kini, selagi kecurigaan Barat terhadap Islam terus hidup dan jumlah warga Muslim di AS kian tumbuh menjadi jutaan, cerita Spellberg yang mengungkap gagasan revolusioner para Pendiri AS ini sangat penting diketahui. Di tengah menguatnya keyakinan ihwal benturan peradaban antara Islam dan Barat, buku ini menjadi bacaan yang tepat untuk merajut kembali harapan akan perdamaian dunia.

27 Dia mengakui berutang pada terjemahan-terjemahan Kristen sebelumnya,
tetapi tidak lalai untuk mengkritik kesalahan ... 29 Al-Quran terjemahan Inggris
pertama diterbitkan hampir seabad sebelum terjemahan Sale muncul pada 1734
.

Manajemen Sekolah Efektif

Pengalaman Sekolah Sukma Bangsa

Sekolah Sukma Bangsa (SSB) yang dibangun untuk anak-anak korban bencana tsunami 2004 di Aceh merupakan salah satu wujud sumbangsih anak bangsa untuk saudara-saudara mereka yang terkena bencana. Dengan visi dan misi yang jelas dan terukur sedari awal, Sekolah Sukma Bangsa tumbuh menjadi sekolah bermutu yang perlahan namun pasti menjelma menjadi sekolah yang membentuk sikap-budaya nilai-nilai luhur. Buku Manajemen Sekolah Efektif ini merangkum bukan saja konsep-konsep dan teori dalam mengelola sekolah secara efektif, tetapi juga beragam pengalaman terbaik (best practice) Sekolah Sukma Bangsa dalam melaksanakannya. Sederet hal penting dibahas di sini, mulai dari strategi menciptakan visi, misi dan budaya sekolah, membangun sistem dan tim kerja, supervisi sekolah, hingga evaluasi manajemen dalam pengelolaan sekolah yang efektif. Cuplikan-cuplikan kisah pengalaman Sekolah Sukma Bangsa dan berbagai contoh formulir atau proposal serta dokumen penting statuta sekolah yang dilampirkan di bagian akhir membuat buku ini menjadi penting bagi siapa saja yang peduli pada mutu pendidikan secara umum di negeri ini.

Nadiso. 15810 Co. Id 4. Yayasan Bina Kampus LIPI,Gd. Telp: Laboratorium 80 Lt.
2 Jl Cisitu- (022) Sangkuriang 2534998,2507772; Bandung 40135, 2507769
Jawa Barat Fax: (022) 2534998, 2507772 5. PT Yona Kimia Jl. Sultan Haji Telp: ...

Manajemen Konflik Berbasis Sekolah

Tak bisa dimungkiri, konflik bisa muncul di mana saja termasuk di lingkungan sekolah. Konflik bisa terjadi karena urusan pribadi maupun urusan bersama, antar-individu atau antar-kelompok, antara guru dan siswa, guru dan kepala sekolah, bahkan antara para guru dan manajemen sekolah. Lantas bagaimana semua ini seharusnya diatasi? Penanganan konflik adalah dengan mengelolanya secara benar, bukan menghilangkannya sama sekali. Mengapa konflik perlu dikelola secara benar, siapa yang melakukannya, dan bagaimana caranya? Buku Manajemen Konflik Berbasis Sekolah ini memaparkannya dengan lugas dan bernas. Pembaca akan diajak memahami apa itu konflik dan manajemen konflik, bagaimana melakukan penaksiran konflik, sampai hal-hal praktis seperti bagaimana membina kelas dan sekolah yang damai, melakukan mediasi sejawat, bahkan mengatasi perundungan (bullying) yang kerap terjadi di lingkungan sekolah. Pengelolaan konflik secara benar di sekolah tidak saja akan menghasilkan lingkungan yang kondusif untuk kegiatan belajar-mengajar, tetapi juga mendewasakan setiap individu untuk dapat menerima perbedaan sebagai rahmat dan pembelajaran, bukan masalah dan sumber pertentangan.

... Keamanan Manusia dan Perdamaian Internasional (S2 HI UGM) Manajamen
Konflik II, Analisis Strategis, Keamanan Manusia (S2 MPRK UGM) Riset Asisten
riset untuk penelitian pemolisian konflik keagamaan di Indonesia, Juli 2012-2013
 ...