Para pejuang bersenjata dan tentara RI meneruskan perlawanan dalam bentuk Perang Gerilya. Penulis menguraikan adanya kontradiksi di dalam pimpinan tentara Belanda KNIL yang fatal bagi berlangsungnya strategi Belanda selanjutnya. Ia juga menyoroti perbedaan pemikiran militer Jenderal Oerip Soemohardjo dengan Kolonel A.H Nasution dan TB. Simatupang, ketiganya adalah bekas opsir KNIL. Jenderal Oerip dalam masalah ini lebih jujur dalam mengutarakan pikirannya dan dengan jelas diuraikan oleh Hario Kecik secara psiko-analitis-militer. Para pembaca akan menemukan masalah-masalah baru dalam isi buku ini yang bisa dikatakan spektakuler karena diuraikan dengan -multidisciplinary approach- disamping penggunaan ilmu militer seperti yang telah ditulis dalam buku PEMIKIRAN MILITER 1. Akhirnya, penulis menguraikan tentang tugasnya meninjau RRC dan Vietnam atas perintah Panglima Tertinggi Bung Karno dimana RRC sedang mengalami Proletarian Cultural Revolution dan Vietnam masih berperang dengan Amerika.
Pada tahun tiga puluhan setelah praktis semua partai dilarang oleh pemerintah
kolonial Belanda, kecuali partai kelompok golongan Islam dan partai golongan
nasionalis lunak (moderat) yang menamakan partainya PARINDRA (Partai
Indonesia Raya) dan tokoh-tokohnya adalah dr. Sutomo, dr. Sugiri, dan
Sudirman (pegawai menengah Dinas Bea Cukai pemerintah kolonial Belanda).
Dr. Sutomo dan dr. Sugiri tertarik oleh kemajuan negara Jepang pada tahun-
tahun itu dan mulai ...
7 Gambaran tentang Perempuan Dalam bab terakhir ini perhatian akan
diberikan kepada sosok-sosok perempuan yang telah dibahas, guna melengkapi
gambaran kemasyarakatan Hindia pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20.
Untuk lebih memperjelas, tokoh-tokoh perempuan akan dicantumkan dalam
catatan kaki.1 Dari ke-21 tokoh ini, hanya tujuh merupakan perempuan
Indonesia, empat di antaranya 'nyai' laki-laki Eropa, yaitu Kembang, Njai Dasima,
Nji Paina dan ...
Nawāl Sa'adāwī. perutnya. Saya tusukkan pisau itu ke hampir semua bagian
tubuhnya. Saya heran ketika mengetahui bagaimana mudahnya tangan saya itu
bergerak ketika saya menghunjamkan pisau itu ke dalam dagingnya dan
menariknya keluar hampir-hampir tanpa usaha. Saya lebih heran lagi karena
saya belum pernah melakukannya. Timbul pertanyaan dalam pikiran saya. Apa
sebabnya saya belum pernah menikam lelaki selama ini? Saya menyadari
bahwa saya takut, ...
Ia telah melilitkan kerudung hitam di kepalanya dan memakai kaos kaki hitam
yang tebal. Fathiyyah-si-Pembunuh dibawa ke balai latihan untuk bekerja di
sana. Hatiku berat. Jauh dalam lubuk hatiku ada terjadi pergulatan melawan
penyakit, maut dan pesimisme. Akan tetapi, wajah-wajah sekelilingku menjadi
kabur, dan mata mereka kehilangan api yang menandai kemarahan, diganti oleh
tatapan sayu dan pasrah, seolah-olah menunggu giliran untuk mati. Waktu
membuka mata ...
Untuk lebih mengefektifkan pelayanan terpadu, maka dalam peraturan ini
dibentuk forum koordinasi yang akan mengkoordinasikan antar petugas
pelayanan, sekaligus menyusun rencana program bagi peningkatan upaya
pemulihan korban kekerasan dalam rumah tangga. Forum koordinasi tersebut
dibentuk di pusat dan di daerah. Menteri membentuk forum koordinasi di tingkat
pusat, sedangkan di daerah dibentuk oleh Gubernur. Penyelenggaraan kerja
sama pemulihan korban ...
Cahaya matanya keruh, tanda hatinya pun tidak jeraih. "Manik, bagea, Manik ..."
tegur Sanghiang Tunggal dengan halus. Tetapi Manikmaya daripada menyahut
malah men- jatuhkan diri pada cerpu kakinya sambil menangis tersedu-sedu.
Buku ini menyandang gelar “Winner of the American Political Science Association’s Gladys M. Kammerer Award for the best political science publication in 1987 in the field of US. Nation policy.” Tidak mengherankan bila di Amerika Serikat, begitu terbit, buku ini langsung dijadikan salah satu buku teks pilihan dalam kuliah Etika Politik Pejabat Negara. Namun buku ini, untuk kita di Indonesia barangkali cukup berat untuk dibaca oleh kalangan umum. Disamping perbedaan kultur, mereka yang cukup asing dengan dunia filsafat moral dan filsafat politik, serta tidak tahan dalam mengikuti argument-argumen yang cukup ‘njelimet’, mungkin akan merasa buku ini tidak semenarik buku-buku lain tentang politik. Kepada para etikawan politik dan para ilmuwan politik yang meminati dimensi etis dari wilayah bidang kajian studi mereka, buku yang tidak mudah ini dipersembahkan
tanggung jawab atas suatu hasil tergantung sebagian pada kontribusi yang
sesungguhnya dilakukan oleh individu, atau yang sudah dilakukannya. Versi
kedua model kolektif — lebih menyalahkan kolektivitas daripada anggota
khususnya — kadang-kadang digambarkan dengan contoh-contoh hipotetis dari
suatu perampokan kereta api di zaman kuno.20 Seorang bandit yang bersenjata
menodong segerbong penumpang dan melarikan uang mereka. Semua
penumpang, atau ...
Kedua membahas pengalaman korban dalam proses peradilan di pengadilan
dan penerapan hukum pidana formal terhadap mereka. Di samping itu, pada
bagian dua ini akan dibahas bagaimana dampak penerapan hukum, dan sejauh
mana perempuan memiliki akses pada hukum dan keadilan. 4.1 Analisis
terhadap Vonis Pengadilan Pengedaran Narkotika Berdasarkan vonis yang
dijatuhkan, tampak bahwa sistem hukum tidak mengakomodasi pengalaman
perempuan dalam ...
memutuskan mata rantai dalam proses recruitment korban trafiking ini dengan
melibatkan pemuka agama menjadi sangat penting karena umat sangat patuh
dan percaya pada guru/ustadz atau pendeta seperti yang telah dilakukan di
Manado ini. Daftar Pustaka Davis, Jamie, 2003. Faktor-Faktor Yang
Mengakibatkan Perdagangan dalam Perdagangan Perempuan dan Anak di
Indonesia (Ed. Ruth Rosenberg), International. Catholic Migration Commission (
ICMC) dan ACILS, Jakarta.
Studi Pengasuhan Anak TKI Perempuan pada Pesantren di Indramayu
Tenaga Kerja Indonesia Perempuan (TKIP) ke luar negeri sebagai pekerja rumah tangga termasuk merawat anak, dialami oleh sejumlah negara lain, merupakan fenomena global care chain. Dalam fenomena tersebut ada pergeseran peran perempuan/istri menjadi pencari nafkah utama untuk menyelamatkan ekonomi keluarga dengan konsekuensi di antaranya meninggalkan anak bahkan bayi berusia ‘nol bulan’. Ironisnya, meskipun suami bisa menjadi pengasuh bagi anak mereka, namun sedikit sekali yang melakukannya. Hal tersebut merupakan bentuk ketidakadilan dari global care chain dalam budaya patriarkhi yang tidak diperhitungkan oleh TKIP dan keluarganya, maupun oleh para pembuat kebijakan. Kerugian yang diderita anak TKIP tersebut seharusnya bisa dikonversikan dengan jaminan kesejahteraan sosial bagi anak TKIP, yang dibayar oleh majikan dan atau oleh negara, yang seharusnya terintegrasi dalam blue print kebijakan TKI secara komprehensif. Pesantren dan komunitas bisa menjadi alternatif bagi pengasuhan anak TKIP namun belum ada dukungan, ada pengabaian yang terindikasi pelanggaran HAM (Penulis). “Ini adalah sebuah karya yang penting terkait isu-isu global care... menawarkan gagasan yang menarik ... Keterlibatan pesantren dalam mengasuh dan mendidik merupakan langkah yang solutif di tengah upaya Pemerintah yang terus-menerus secara maksimal memberikan perlindungan terhadap anak” -- M. Jusuf Kalla “Fenomena anak TKIP terlantar tersebut menunjukkan bahwa budaya patriarkhi di masyarakat masih sangat kuat yang menyerahkan urusan pengasuhan anak hanya pada ibunya, padahal seharusnya menjadi tanggung jawab bersama antara ibu dan ayahnya” -- Yohana S. Yembise
... mewujudkan warga pondok yang tanggap terhadap segala pembaharuan
dalam dunia pendidikan, meningkatkan prestasi peserta didik di bidang akademik dan non-akademik serta memberikan keterampilan diri sesuai dengan
minat dan ...