Sebanyak 1043 item atau buku ditemukan

Penilaian Konseling Kelompok

Buku kategori Buku Psikologi yang berjudul Penilaian Konseling Kelompok merupakan karya dari Dina Hajja Ristianti dan Irwan Fathurrochman. Buku ini hadir untuk menjawab kebutuhan keilmuan dalam lingkup Konseling Kelompok dan semakin perlunya penilaian dalam melaksanakan kegiatan Konseling Kelompok. Selama ini Konseling Kelompok belum memiliki instrumen baku untuk menilai kegiatan tersebut maka buku ini diharapkan mampu membantu para konselor dan setiap orang yang bergerak dalam bidang Bimbingan dan Konseling agar dapat menilai kegiatan Konseling Kelompok dan terus meningkatkan kualitas dari kegiatan tersebut. Buku ini berisi tentang Konsep Dasar Konseling Kelompok, Konsep Dasar Penilaian dalam Konseling Kelompok, Perkembangan Penilaian Konseling Kelompok, Metode Pengembangan Instrumen Penilaian Konseling Kelompok, Instrumen Penilaian Konseling Kelompok, Perbandingan Instrumen Penilaian Konseling Kelompok dengan Instrumen yang Ada, Pedoman Penilaian Konseling Kelompok, dan di akhir dengan Panduan Penggunaan Instrumen Penilaian Konseling Kelompok, dari pembahasan sembilan Bab dalam buku ini mengajak pembaca untuk lebih memahami bagaimana Instrumen Penilaian Konseling Kelompok ini dapat menjadi instrumen penilaian yang baku dan komprehensif.

Buku kategori Buku Psikologi yang berjudul Penilaian Konseling Kelompok merupakan karya dari Dina Hajja Ristianti dan Irwan Fathurrochman.

Pluralisme Dan Kemandirian: Mewujudkan Masyarakat Sehat, Cerdas, Dan Manusiawi

Menyingkap Khazanah Ilmu Hadis

Begitu pentingnya al-Quran dan Hadis, hingga umat Islam mengekspresikannya dengan berbagai bentuk sepanjang Quran. Kita seringkali mendengar orang mengatakan, “Mari kita kembali kepada Quran dan Hadis!”, “Mari kita kembali kepada Quran dan Sunnah!”, dan ungkapan-ungkapan lainnya. Shahih al-Bukhari, salah satu kompilasi riwayat-riwayat hadis yang dikumpulkan oleh Imam al-Bukhari, diekspresikan sangat vital oleh para ulama sehingga muncul ungkapan “Ashahhu al-kutub ba’da al-Qur’an shahih al-Bukhari” (kitab yang paling sahih setelah Quran adalah shahih Bukhari). Sebelum memahami apa makna yang terkandung di dalam hadis, kita perlu memahami apa yang disebut sebagai istilah-istilah dalam hadis, atau disebut ‘ilm mushthalah al-hadits. Isi ilmu ini adalah seluruh penamaan yang terkait dengan kondisi hadis, baik dari aspek sanad (jalur riwayat) sampai aspek matan (konten hadis). Di sinilah kita tahuistilah shahih, dha’if, mutawatir, dan istilah lainnya. Setelah tahu ilmu istilah, kita perlu belajar bagaimana memahami sebuah hadis, apakah hadis tersebut bisa diamalkan, apakah hadis tersebut memiliki hadis lain yang menguatkan, apakah hadis tersebut ternyata maknanya bertentangan dengan Quran, dan masih banyak pertanyaan lain terkait dengan pemahaman hadis. Maka, ilmu ini kemudian disebut sebagai kritik hadis atau pemahaman hadis. Kedua ilmu itulah yang berupaya dirangkum dalam buku ini.

Begitu pentingnya al-Quran dan Hadis, hingga umat Islam mengekspresikannya dengan berbagai bentuk sepanjang Quran.

SISTEM SOSIAL POLITIK INDONESIA

Perdebatan paling seru menjelang diselenggarakannya hajatan nasional, Pemilu 2009, adalah bagaimana melanjutkan reformasi di bidang politik, khususnya sistem pemilu dan pemerintahan, yang ditujukan untuk memperkuat stabilitas dan meningkatkan efektivitas dalam mengimplementasikan kebijakan-kebijakan pemerintah. Tidak sedikit ahli politik berpendapat bahwa setelah turunnya Presiden Suharto, stabilitas dan efektivitas pemerintahan dinilai lemah. Kebijakan-kebijakan pemerintah tidak efektif diimplementasikan, bahkan pemerintah terpilih dapat diberhentikan di tengah masa kerjanya. Contoh yang paling mudah diingat adalah ketika Presiden Abdurrahman Wahid diturunkan dari jabatannya oleh MPR. Pada masa kepemimpinan Susilo Bambang Yudoyono, tidak sedikit kebijakan-kebijakan atau program-program pemerintah mendapatkan perlawanan bahkan penolakan dari DPR, misalnya pengangkatan Gubernur BI, rencana meningkatkan BBM, dan sebagainya. Berbaliknya pendulum politik di Indonesia setelah turunnya Presiden Suharto tidak lepas dari hasil amandemen UUD 1945. Posisi presiden yang terlalu dominan di dalam sistem politik Indonesia dianggap sebagai salah satu faktor yang mendorong munculnya pemerintahan yang otoriter. Oleh karena itu dalam proses amandemen UUD 1945 kekuasaan presiden dikurangi, di sisi lain kekuasaan parlemen ditambah dan dipertegas. Amandemen ini sebenarnya dilakukan untuk menjamin terjadinya proses checks and balances antara lembaga eksekutif dan lembaga legislatif. Namun dalam kenyataannya, akibat dari amandemen adalah hubungan antara kedua lembaga ini menjadi disharmoni. Akibat dari ketidakharmonisan hubungan antara kedua lembaga ini menyebabkan implementasi kebijakan-kebijakan pemerintah tidak berjalan dengan efektif.

Perdebatan paling seru menjelang diselenggarakannya hajatan nasional, Pemilu 2009, adalah bagaimana melanjutkan reformasi di bidang politik, khususnya sistem pemilu dan pemerintahan, yang ditujukan untuk memperkuat stabilitas dan ...

TANTANGAN SOSIAL POLITIK ERA KEKINIAN

Kolaborasi Pemikiran Berbagai Perspektif

Selain tantangan menghadapi MEA, pasca reformasi Indonesia juga menghadapi tantangan dalam hal gerakan revivalisme Islam serta dalam hal stabilitas sistem kepartaian di Indonesia mulai dari tingkat lokal hingga nasional. Pasca reformasi, kran kebebasan bagi masyarakat Indonesia untuk berpolitik, berkumpul dan berpendapat dibuka seluas-luasnya, termasuk terhadap gerakan Islam. Sejak itu, berbagai gerakan Islam transnasional, partai politik, dan ajaran yang mengintegrasikan dengan budaya lokal muncul dan tumbuh pesat. Hanya saja dalam perkembangan terkini kondisi yang disebut sebagai revivalisme ini menghadapi banyak persoalan, termasuk kelemahan mereka dalam menawarkan berbagai solusi untuk mengatasi persoalan riil di tengah masyarakat. Bahkan tidak sedikit di antara aktivis Islam yang terjebak dengan tindakan-tindakan pragmatis yang jauh dari nilai-nilai Islam sebagaimana yang mereka suarakan. Dalam hal sistem kepartaian di Indonesia, sejumlah partai besar di Indonesia juga mengalami penurunan perolehan suara yang cukup signifikan. Realitas ketidakstabilan perolehan suara partai (electoral volatility) secara individual menunjukan bahwa sistem kepartaian Indonesia pasca Orde Baru hingga saat ini masih tidak stabil. Selain itu adanya pergeseran terkait konsep keamanan negara yang dulunya berfokus pada state security dan kini mengarah ke human security juga menimbulkan tantangan tersendiri. Konsep atau gagasan human security melahirkan banyak interpretasi yang akhirnya memunculkan perdebatan. Sejumlah artikel dalam buku ini mengupas berbagai tantangan tersebut dan berupaya untuk mendiskusikan solusi bagaimana tantangan Indonesia dalam bidang politik yang dikaji dalam sejumlah perspektif menarik dari sudut pandang keilmuan sosial, politik, pemerintahan, komunikasi dan juga perspektif hubungan internasional. Buku bunga rampai ini sejatinya adalah sebuah kolaborasi menarik dari sejumlah pemikir kajian sosial politik, komunikasi dan hubungan internasional yang mencoba untuk menelaah bagaimana seharusnya Indonesia bisa menempatkan posisinya sebagai negara yang tak terlepas dari tantangantantangan di era digitalisasi seperti saat ini. Tujuan buku ini adalah untuk mengelaborasi bagaimana posisi negara kita dan apa saja solusi yang ditawarkan untuk mencapai tujuan bersama kita mewujudkan Indonesia sebagai negara bermartabat, demi terciptanya Indonesia Berkemajuan.

Selain tantangan menghadapi MEA, pasca reformasi Indonesia juga menghadapi tantangan dalam hal gerakan revivalisme Islam serta dalam hal stabilitas sistem kepartaian di Indonesia mulai dari tingkat lokal hingga nasional.

Studi Islam Kontemporer Perspektif Insider Outsider

Metodologi studi Islam tampaknya mengalami pergeseran yang cukup signifikan, khususnya pada sekitar paruh abad ke-20. Penyebabnya ialah fakta bahwa Islam dikaji oleh muslim (insider) atau nonmuslim (outsider), khususnya orientalis, yang sedikit banyak dipengaruhi secara sosiologis oleh cara pandang, dan pengalaman manusia Barat, serta secara saintifik oleh perkembangan metodologi penelitian dalam ilmu-ilmu sosial di Barat. Metodologi orientalis tersebut secara perlahan memengaruhi metodologi studi Islam. Hal ini karena timbulnya kecenderungan di kalangan cendekiawan muslim untuk belajar kepada orientalis di Barat, atau membanjirnya buku-buku orientalis sebagai alternatif bacaan cendekiawan muslim. Dalam situasi seperti ini, studi Islam dengan pendekatan tradisional sudah tercampur, bahkan tersaingi oleh pendekatan orientalis. Untuk mengatasi persoalan tersebut maka buku ini hadir. Kajian dalam buku ini mencoba melakukan “pemetaan” terhadap studi Islam yang dilakukan oleh muslim (insider) atau nonmuslim (outsider). Sehingga, pembaca dapat melihat secara jernih, atau setidaknya mampu memilah dari kajian keduanya yang kiranya paling objektif dalam pengkajian Islam. Selamat membaca!

Metodologi studi Islam tampaknya mengalami pergeseran yang cukup signifikan, khususnya pada sekitar paruh abad ke-20.

Metodologi Studi Islam : Pendekatan Kontemporer dan Tradisional

Buku "Metodologi Studi Islam : Pendekatan Kontemporer dan Tradisional" menawarkan pandangan komprehensif tentang berbagai metodologi dalam mempelajari Islam, menggabungkan pendekatan tradisional yang kaya akan sejarah dengan perspektif kontemporer yang inovatif. Dengan menjelajahi metode klasik seperti tafsir, hadis, dan fiqih, serta menerapkan pendekatan modern seperti analisis interdisipliner dan kritik tekstual, buku ini bertujuan untuk membekali pembaca dengan pemahaman yang mendalam tentang cara-cara memahami ajaran Islam dalam konteks yang beragam. Penekanan diberikan pada pentingnya konteks historis dan keterkaitannya dengan isu-isu kontemporer, menjadikan buku ini sumber yang esensial bagi akademisi, peneliti, dan siapa saja yang tertarik pada studi Islam yang dinamis dan relevan.

Buku "Metodologi Studi Islam : Pendekatan Kontemporer dan Tradisional" menawarkan pandangan komprehensif tentang berbagai metodologi dalam mempelajari Islam, menggabungkan pendekatan tradisional yang kaya akan sejarah dengan perspektif ...

METODOLOGI STUDI ISLAM RAGAM PENDEKATAN DAN DASAR-DASAR PENELITIAN

Studi Islam (Islamic Studies/Dirasat Islamiyyah) menjadi disiplin ilmu yang digandrungi tidak hanya oleh peneliti muslim dan akademisi timur, namun juga para ilmuwan barat. Tidak lain karena ilmu ini terus berkembang dan selalu urgen untuk merespon isu-isu kontemporer. Kemampuan menjadi mata bidik untuk setiap permasalahan global ditentukan oleh metode studi Islam sendiri yang terus akomodatif terhadap perkembangan riset-riset terkini. Metode studi Islam bukan teknik yang stagnan, namun dinamis karena memadukan dimensi normatif dan historis, doktrin keislaman dan sains mutakhir. Buku ini merangkum sejumlah pendekatan yang lazim digunakan dalam studi Islam ditambah dengan pendekatan-pendekatan komtemporer. Kehadiran buku ini layak untuk menjadi pegangan penelitian studi Islam.

Studi Islam (Islamic Studies/Dirasat Islamiyyah) menjadi disiplin ilmu yang digandrungi tidak hanya oleh peneliti muslim dan akademisi timur, namun juga para ilmuwan barat.

Metodologi Studi Islam

Memahami Islam Rahmatan Lil'alamin

Buku ini terbagi menjadi menjadi lima bagian pembahasan, bagian pertama menjelaskan gambaran umum ilmu metodologi studi Islam, berisi ruang lingkup, tujuan dan fungsi, kajian filosofis Islam sebagai disiplin ilmu, Konsep Material dan ...

Metodologi Penelitian untuk Studi Islam Panduan Praktis dan Diskusi Isu

Buku ini disusun untuk memenuhi keinginan mahasiswa akan adanya tuntunan praktis, khususnya dalam penyusunan proposal penelitian. Penulis merasa banyak menimba pengetahuan dari mahasiswa, terutama kesulitan-kesulitan yang dihadapi mereka ketika akan menyusun proposal untuk skripsi dalam mata kuliah Metodologi Penelitian dan ketika akan menyusun proposal penelitian untuk memperoleh hibah. Berdasarkan kesulitan-kesulitan tersebut, kemudian secara bertahap penulis dapat menemukan cara termudah dan praktis. Untuk lebih memudahkan pemahaman, maka dalam setiap unsur proposal disertai dengan contoh-contoh dan tips. Tentu, sepraktis apapun sebuah buku, pada akhirnya kembali kepada para calon peneliti. Peneliti tetap dituntut untuk memiliki ide dan kreasi, motivasi, dan kepekaan dalam proses penyusunan proposal. Peneliti dituntut juga untuk selalu berpikir sistemik dalam menyusun proposal. Artinya, ketika sudah punya ide tentang tema tertentu, maka peneliti harus memikirkan semua unsur dalam proposal, mulai masalah penelitian latar belakang masalah, rumusan masalahnya, tujuan dan manfaat penelitian, landasan teori dan tinjauan pustaka serta metode penelitiannya.

Buku ini disusun untuk memenuhi keinginan mahasiswa akan adanya tuntunan praktis, khususnya dalam penyusunan proposal penelitian.