Allah SWT telah memilih Rasul dan Nabi-Nya dari seluruh makhluk yang paling baik budi pekertinya. Dialah Muhammad SAW. Sosoknya telah dilindungi Allah SWT sejak dari masa kecilnya dan masa dewasanya hingga diangkat menjadi seorang pembawa kabar gembira dan peringatan ke seluruh alam semesta. Allah SWT telah mengasuhnya dengan sebaik-baiknya dan mengajarkan kepadanya sebaik-baik budi pekerti. Allah SWT memerintahkan kepda Rasul-Nya untuk menghiasi dirinya dengan segala sifat kebaikan dan melarang Rasul-Nya dari segala bentuk perbuatan keji berupa akhlak-akhlak tercela dan perbuatan mungkar berupa perkataan dan perbuatan yang buruk. Jelaslah sudah sifat-sfat Nabi Muhammad SAW adalah sifat-sifat yang harus kita teladani, karena hal itu merupakan anugrah langsung dari Allah SWT. Dalam buku Sirah Nabawiyah ini adik-adik sekalian akan mendapatkan pelajaran yang sangat berharga untuk di teladani dari perjalanan hidup manusia termulia sepanjang zaman yaitu Muhammad SAW. Buku tentang sejarah Islam ini diterbitkan olej Mirqat Publishing.
Dinding-dinding mesjid nabawi terbuat dari bebatuan, atapnya dari pelepah
pohon kurma, tiangtiangnya dari batangkurma, sementara lantainya hanya
hamparan pasir saja. Masjid nabawi terdiri dari tiga pintu, dan ukuran
panjangnya dari arah kiblat sampai akhir sekitarseratus hasta. Dibagian
sampingmesjid, beliau membangun sejumlah rumah yang terbuat dari bebatuan,
atapnya dari pelepah kurma dan batangnya. Rumah-rumah tersebut hanya
berbentuk kamar-kamar ganda.
Sirah Rasulullah s.a.w. memang tak pernah kering untuk digali dan tak pernah habis untuk ditulis. Para ulama dan sejarawan sudah banyak yang menjelaskan dan meriwayatkan segenap aspek kehidupan beliau, serta setiap peristiwa dan kejadian yang beliau alami. Namun, belum ada di antara karya-karya tersebut yang menjabarkan rekaman kehidupan beliau secara utuh dan lengkap. Buku ar-Rahiq al-Makhtum ini—tak diragukan lagi—adalah sebuah karya masterpiece yang menyajikan perjalanan hidup Nabi Muhammad s.a.w. sejak dilahirkan hingga wafat, dan melukiskan perjuangan beliau dalam menyampaikan risalah Islam secara terinci. Penulisnya —Syaikh Shafiyurrahman al-Mubarakfuri— menyandarkan kajiannya pada riwayat-riwayat otentik dari pelbagai sumber resmi dan sahih. Kekuatan buku ini selain terletak pada kelengkapan dan kesahihan rujukan yang digunakan penulisnya, juga pada gaya tuturnya yang mengalir, tidak berbelit-belit, dan mudah dipahami oleh pelbagai lapisan pembaca, serta pemaparan secara kronologis setiap peristiwa dalam kehidupan Rasulullah. Karya ini akan membawa kita menjelajahi dan menelusuri setiap jejak Rasulullah Muhammad s.a.w. Kita pun seakan dapat melihat secara nyata kehidupan beliau. Sehingga, kita tak hanya dapat memahami perjuangan. -QisthiPress-
... “Di sinilah tempat tinggalku, insya Allah.” Kemudian untuk sementara beliau
pindah ke rumah Abu Ayyub. 1. Membangun Masjid Nabawi Langkah pertama
yang dilakukan Rasulullah setelah itu adalah membangun Masjid Nabawi.
Lokasi yang beliau pilih adalah tempat di mana unta beliau menderum. Beliau
membeli tanah ini dari dua anak yatim pemiliknya, dan beliau terlibat langsung
dalam pembangunannya. Beliau ikut mengusung batu sambil melantunkan syair,
sementara ...
Perjalanan hidup Rasulullah, adalah lautan yang luas membentang, dengan kebeningan airnya yang kebiruan. Di sana tersimpan pesona alami nan abadi. Tiada mata yang bosan memandang. Tiada hati yang jemu menikmati. Tiada berhenti orang menyelami. Karena sosok beliau, adalah pesona sepanjang masa. Buku Sirah Nabawiyah ini mencoba menyajikan pesona-pesona itu. Sebagai buku yang berhasil meraih juara satu lomba karya tulis tentang sirah Rasulullah, yang diprakarsai Rabithah Al-Alam Al-lslami. Tidak mengherankan jika karya ini juga memiliki pesona tersendiri untuk dibaca dan dinikmati. -pustaka al-kautsar-
tentang rumah tangga nabawi ini dapat kita paparkan menurut masing-masing
dari istri-istri beliau. 1. Khadijah binti Khuwailid Rumah tangga Nabawi yang
dibangun di Makkah sebelum hijrah bersama Khadijah binti Khuwailid. Beliau
menikah dengan Khadijah pada usia 25 tahun, sedangkan Khadijah sendiri
berumur 40 tahun.Khadijah adalah wanita pertama yang dinikahi beliau. Selama
membina rumah tangga dengan Khadijah, beliau tidak menikah dengan wanita
lain.