Sebanyak 179 item atau buku ditemukan

Pengantar Bimbingan dan Konseling Islam

Buku Pengantar Bimbingan dan Konseling Islam membahas tentang Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, meliputi: Sejarah bimbingan dan konseling, definisi bimbingan dan konseling, tujuan, prinsip-prinsip, asas-asas, kesalahan pahaman dalam memaknai bimbingan dan konseling, jenis-jenis layanan, bimbingan dan konseling Islam.

Career choice has been regarded historically as vocational-guidance a process of helping the client to choose, prepare for, and succed in a given occupation. This process was centered around counseling, which consisted largely of ...

Bimbingan dan Konseling Perkembangan di Sekolah Teori dan Praktik

Istilah perkembangan berarti serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman. Seperti yang dikatakan oleh Van den Daele (Hurlock, 1980) bahwa perkembangan adalah perubahan secara kualitatif. lni berarti bahwa perkembangan bukan sekadar penambahan ukuran pada tinggi dan berat badan seseorang atau kemampuan seseorang, melainkan suatu proses integrasi dari banyak stuktur dan fungsi yang kompleks. lndividu yang dimaksud dalam tulisan ini adalah siswa yang melakukan proses pembelajaran. Adapun perkembangan adalah perubahan yang dialami oleh individu menuju tingkat kematangannya yang berlangsung secara sistematis, progresif, dan berkesinambungan, baik mengenai fisik maupun psikisnya. Jadi perkembangan individu di sini adalah perubahan yang dialami oleh siswa menuju tingkat kematangannya yang berlangsung secara sistematis, progresif, dan berkesinambungan, baik fisik maupun psikisnya. Proses perkembangan pada diri individu yang sedang mengalami proses pendidikan perlu dipahami oleh para pendidik. Apakah siswa mengalami perkembangan atau sebaliknya. Oleh karena itu tanggung jawab terhadap perkembangan individu sebagai siswa menjadi bagian dari kehidupan pendidik. Buku Bimbingan dan Konseling Perkembangan di Sekolah Teori dan Praktik ini diterbitkan oleh penerbit deepublish dan tersedia juga versi cetaknya.

Tujuan BK Perkembangan yang Terkait dengan Aspek Karir: a. b. Memiliki pemahaman diri (kemampuan, minat dan kepribadian) yang terkait dengan pekerjaan. Memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja dan informasi karir yang menunjang ...

BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH

Menurut Horisin (2007) bimbingan dan konseling sering dimaknai secara tidak tepat oleh sebagian orang bahkan oleh praktisi bimbingan konseling sendiri. Dengan kata lain sering muncul persepsi negatif tentang bimbingan konseling dari sebagian kepala sekolah, pengawas, pegawai, guru-guru, siswa bahkan guru pembimbing sendiri. Beberapa kesalahan itu menurut Prayitno (Tohirin 2007) yaitu : 1. Bimbingan dan koseling disamakan saja dengan pendidikan, sehingga bimbingan konseling tidak diperlukan kerena di sekolah telah tempat diselenggaralannya pendidikan, sehingga dengan sendirinya bimbingan konseling telah masuk kedalam proses pendidikan tersebut. Sekolah tidak perlu melaksanakan pelayanan bimbingan konseling secara mandiri, tetapi mantapkan saja pengajaran sebagai pelaksanaan nyata dari usaha pendidikan. 2. Bimbingan konseling dipisahkan dari pendidikan. Pelayanan bimbingan konseling dianggap harus benar-benar dilaksanakan secara khusus oleh tenaga-tenaga yang ahli dalam bidangnya dan secara nyata harus dibedakan dari praktik pengajaran dan pendidikan. 3. Guru pembimbing atau konselor di sekolah dianggap sebagai polisi sekolah yang tugasnya menjaga dan mempertahankan tata tertib, disiplin dan keamanan sekolah. Anggapan tersebut muncul karena sering muncul fakta-fakta di mana guru pembimbing diberikan tugas mengusut perkelahian antar siswa, pencurian di kelas, mengintrogasi siswa yang bersalah dan menghukum siswa yang melakukan kesalahan. 4. Bimbingan konseling dianggap semata-mata proses pemberian nasihat. Selain pemberian nasihat, umumnya siswa membutuhakan hal lain sesuai dengan masalah yang dihadapinya, yang memerlukan pelayanan lain seperti pemberian informasi, penempatan, penyaluran, bimbingan belajar dan pelayanan khusus. 5. Bimbingan konseling dibatasi hanya menangani masalah yang bersifat insidental (waktu tertentu saja) yaitu pada saat siswa mendapatkan masalah. Padahal bimbingan konseling menjangkau dimensi waktu yang bukan hanya waktu sekarang, namun juga masa lalu dan masa yang akan datang, karena biasanya masalah yang dihadapi siswa sekarang ini berkaitan dengan masa lalu dan akan berdampak pada masa yang akan datang. 6. Bimbingan konseling hanya untuk siswa tertentu saja. Khusus pada anak-anak yang memiliki keistimewaan seperti karena warna kulit, status atau kekayaan. Hakikatnya bimbingan konseling diberikan kepada individu atau kelompok yang memerlukannya. Tidak boleh ada diskriminasi terhadap siswa dalam pelayanan bimbingan konseling. 7. Bimbingan konseling melayani orang sakit atau orang yang kurang normal adalah merupakan anggapan yang kurang tepat. Bimbingan konseling melayani orang yang normal dan sehat yang mengalami suatu masalah tertentu. Jika ada siswa yang mengalami masalah fisik (sakit) maka yang ia akan menjadi pasien dokter dan jika mengalami masalah psikis seperti gangguan jiwa yang atau stres maka sebaiknya menjadi pasien psikolog. 8. Bimbingan konseling bekerja sendiri. Hal tersebut merupakan anggapan yang keliru karena bimbingan konseling terintegrasi dengan program pendidikan dan pembelajaran lainnya di sekolah. Oleh karena itu guru pembimbing harus bekerja sama dengan orang-orang yang dapat membantu menanggulangi masalah-masalah yang dihadapi sisiwa seperti bekerja sama dengan orang tua, guru, teman di sekolah dan di luar sekolah. 9. Konselor harus aktif dan siswa harus pasif adalah anggapan yang tidak tepat, karena proses pelayan bimbingan konseling bukan hanya menuntut keaktifan dari konselor, namun juga menuntut keaktifan dari siswa. 10. Bimbingan konseling dapat dilakukan oleh siap saja. Ini merupakan anggapan yang keliru karena pelayanan bimbingan konseling dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip keilmuan yang mengikuti teori, tujuan, metode dan asas tertentu. Oleh karena itu pelayanan bimbingan konseling tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang. 11. Bimbingan konseling berpusat pada keluhan saja, juga merupakan anggapan yang keliru, karena pemberian layanan bimbingan konseling memang diawali dengan melihat gejala atau keluhan awal yang disampaikan oleh siswa. Tetapi seorang konselor apabila pembahasanya dikembangkan, sering kali ternyata masalah yang sebenarnya lebih kompleks dari yang disampaikan oleh keluhan pertama siswa, sehingga pemberian bantuan harus dipusatkan kepada masalah yang sebenarnya. Konselor harus mampu menyelami sedalam-dalamnya masalah siswa yang sebenarnya. 12. Bimbingan konseling harus memiliki hasil yang harus segera dilihat. Anggapan tersebut adalah merupakan anggapan yang keliru, karena pelayanan bimbingan konseling berkenaan dengan aspek-aspek psikis dan tingkah laku, yang tidak semudah membalik telapak tangan, yang kemungkinan hasil bimbingan tidak langsung terlihat. 13. Bimbingan konseling menggunakan pemecahan masalah yang sama kepada semua siswa. Padahal sebenanya setiap individu memiliki karakteristik yang berbeda antara satu dengan yang lain. Masalah yang sama dialami oleh dua orang yang berbeda kemungkinan akan menuntut cara pemecahan yang berbeda. 14. Bimbingan konseling memusatkan pada pengunaan instrumen. Ini merupakan anggapan salah karena instrumen hanyalah merupakan alat bantu dalam melakukan bimbingan konseling. Intrumen tersebut tidak boleh mengganggu, menghambat bahkan melumpuhkan usaha pelayanan bimbingan konseling. Artinya dengan instrumen atau tampa instrumen , usaha bimbingan pelayanan bimbingan konseling tetap harus dilakukan.

Masa modern sekarang ini terdapat berbagai pilihan karier yang sangat beragam, hal tersebut menuntut kemampuan peserta didik dalam menentukan karier yang dikehendaki agar sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki, selain itu setiap ...

Bimbingan dan Konseling

Bimbingan Jabatan (Vocational Guidance) atau Bimbingan Karir. Bimbingan karir merupakan salah satu jenis bimbingan yang berusaha membantu peserta didik dalam memecahkan masalah karir untuk memperoleh penyesuaian diri yang sebaik-baiknya ...

BUKU AJAR ASESMEN TES DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING

Penerapan teori pilihan karir Holland melibatkan penilaian individu dalam hal dua atau tiga tipe kepribadian yang menonjol dan kemudian mencocokkan tipe masing-masing dengan aspek lingkungan dari karir potensial.

Karier: Teori dan Aplikasi dalam Bimbingan dan Konseling Komprehensif

Karier merupakan salah satu bagian penting dalam kehidupan manusia dewasa. Karier bukan hanya terkait dengan pekerjaan, melainkan segenap kegiatan yang akan dimasuki oleh orang dewasa produktif yang terkait dengan pekerjaannya. Meskipun baru akan dilakukan ketika usia dewasa, tetapi karena harus disiapkan sejak dari usia dini. Itu sebabnya pembahasan karier yang terkait dengan pendidikan disebut dengan pengembangan karier. Mata kuliah pengembangan karier dibelajarkan di tingkat magister pada prodi Bimbingan dan Konseling, merupakan kelanjutan dari pembahasan dari mata kuliah Bimbingan dan Konseling karier yang dipelajari di tingkat sarjana (S1). Pembahasannya tidak hanya melingkupi bentuk bimbingan dan konseling seperti apa yang akan dilakukan, tetapi meliputi program kegiatan pembinaan karier secara lengkap yang akan dibahas. Isi pembahasan buku ini meliputi karier dalam kehidupan manusia, teori-teori perkembangan karier, teori kepribadian karier, posisi bimbingan karier dalam BK komprehensif di sekolah serta strategi untuk menyusun career planning secara mandiri. Semoga buku ini akan berguna bagi pembaca terutama mahasiswa Bimbingan dan Konseling yang sedang mempelajari mengenai kegiatan layanan bimbingan dan Konseling karier di sekolah.

Karier merupakan salah satu bagian penting dalam kehidupan manusia dewasa.