Sebanyak 72 item atau buku ditemukan

Gökyüzündeki Tuhaf Delik

Küçükler için resimli öykü. Bir gün gökyüzünde ansızın beliren delik giderek büyür ve herşeyi yutmaya başlar.

Küçükler için resimli öykü. Bir gün gökyüzünde ansızın beliren delik giderek büyür ve herşeyi yutmaya başlar.

Silsilah keturunan Raja Jawa, Sukudana, Matan Sampang dan Kampuas

Mengandungi silsilah Raja-raja Mempawah, Jawa, Sukandana, Matan, Sampang dan kampuas.

Mengandungi silsilah Raja-raja Mempawah, Jawa, Sukandana, Matan, Sampang dan kampuas.

How to Make a First Communion Banner

Parish catechists spend weeks teaching children about the theology of Eucharist and the prayers and songs they need to know for the liturgy. Parents are asked to work with their child at home to prepare through family discussions, prayers, and special activities--And make a First Communion banner with their child This is a simple, practical, step-by-step guide to help parents make banner-making with their child fun and easy.

Welcome! What an exciting time for your family! We would like to congratulate
you on being the parent of a First Communion child. Many years of love and
caring on your part have brought your child to this point in his or her sacramental
life.

Kisah Hikayat Shafiyyah Binti Abdul Muththalib Bibi Nabi Muhammad SAW

Begitu banyak kemuliaan dan keutamaan yang disandangnya. Barangkali kemuliaan tertinggi yang sedang diberikan Allah Subhanahu wa Ta’ala kepadanya –setelah nikmat Iman dan Islam– adalah kedudukannya sebagai bibi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang masuk Islam—menurut pendapat yang kuat. Di samping itu. Dia adalah ibunda Hawari (penolong) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, salah satu dari sepuluh orang yang dijamin masuk Surga. Cukuplah semua itu sebagai kemuliaan bagi Shafiyyah Binti Abdul Muththalib. Ia terlahir dari keluarga terpandang dan disegani. Ayahnya adalah Abdul Muththalib, seorang pembesar Quraisy dan ibunya adalah Halah binti Wahab, bibi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dari jalur ibu yang notabene juga dikenal sebagai keluarga terpandang. Pernikahannya yang pertama adalah dengan Al-Harits bin Harb bin Umaiyah, saudara Abu Sufyan pemimpin Bani Umaiyah. Setelah Al-Harits meninggal, saudara Ummul Mukminin Khadijah. Dan darinya terlahir Zubair dan Sa’ib. Ketika Allah mengutus Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam seabagai rasul, banyak kaum Quraisy yang menentang dan sedikit sekali yang menerima dakwahnya, baik dari kerabat maupun yang lainnya. Dan ketika Allah Subhanahu wa Ta’ala menurunkan ayat, “Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat.” (QS. Asy-Syu’aro: 214) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyeru kepada semua kerabatnya yang tua, muda, laki-laki, dan wanita. Kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam naik ke bukit Shofa dan berseru, “Wahai Fathmah binti Muhammad! Wahai Shafiyyah binti Abdul Muththalib! Wahai Bani Abdul Muththalib! Aku tidak mampu menolong kalian dari adzab Allah sedikitpun, (Jika kalian menghendaki sesuatu dariku maka) mintalah hartaku sesuka kalian.” (HR. Bukhori dan Muslim) Kemudian bergabunglah Shafiyyah radhiallahu’anha dalam bahtera Islam bersama putranya Zubair bin Awwam radhiallahu’anhu dan orang-orang pertama memeluk Islam, berlayar menghadang ombak dan gelombang dengan keimanan dan keyakinan menuju keridhaan Allah dan Rasul-Nya.

Begitu banyak kemuliaan dan keutamaan yang disandangnya.

Meneladani Sikap & Perilaku Nabi Muhammad SAW

Bagi setiap muslim, cinta kepada Allah (mahabbatullah) adalah suatu hal yang mutlak. Demikian juga halnya kecintaan kepada Rasul-Nya, Muhammad SAW. Kecintaan kepada Allah dan Rasulullah SAW harus lebih tinggi daripada kecintaan terhadap yang lainnya, termasuk terhadap keluarga dan diri sendiri. Hal itu ditegaskan oleh Rasulullah dalam sabdanya, "Tiga perkara, apabila ketiga perkara itu ada pada diri seseorang, maka ia akan mendapatkan manisnya iman, apabila Allah dan Rasul-Nya lebih dicintai oleh dirinya dan tidak ada selain dari keduanya yang paling dicintai, dan tidaklah ia mencintai seseorang kecuali cinta karena Allah, dan ia membenci kembali kepada kekufuran sebagaimana ia benci untuk dilemparkan ke dalam api." (Shahih Al-Bukhari no 16, 21, 6401 dan 6941 dan Shahih Muslim no 67, dan 68, HR. Tirmidzi no 2624, dan HR, Nasa'i no 4991 dan 4992). Seperti dalam sebuah peribahasa, Tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta, agar kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya itu dapat terlaksana, maka setiap muslim haruslah mengenal Allah dan Rasul-Nya. Mencintai Allah dilakukan dengan cara meneladani apa yang telah dilakukan Rasulullah SAW.

Bagi setiap muslim, cinta kepada Allah (mahabbatullah) adalah suatu hal yang mutlak.

Pemikiran Pandang Ke Singapura di Jepun Semasa Era Lee Kuan Yew

‘Belajar dari Jepun’ merupakan kata-kata hikmat yang diluahkan oleh Lee Kuan Yew untuk mempercepatkan lagi proses perindustrian antara Singapura dan Jepun. Cogan ini memberikan pengertian yang besar dalam usaha mengukuhkan lagi ekonomi Singapura khususnya, dan ekonomi ASEAN amnya, dalam membantu rantau ini mencapai satu peringkat self-sufficient yang diharapkan. Dengan menjadikan Jepun sebagai contoh ekonomi, Singapura akan dapat menimba kemahiran dan kepakaran Jepun dalam bidang ekonomi, sains dan teknologi untuk dijadikan sebagai peransang kemajuan rantau ini. Jepun mempunyai ciri-ciri budaya yang lebih dekat dan sesuai untuk diteladani oleh negara-negara ASEAN kerana unsur-unsur ketimurannya. Langkah Singapura untuk mencontohi Jepun dibuat berdasarkan kemampuan negara tersebut membangunkan ekonominya dari keruntuhan selepas Perang Dunia Kedua, menjadi sebuah negara perusahaan yang disegani (Berita Harian, 15 September 1983). Ciri-ciri kepimpinan yang membolehkan Jepun muncul sebagai juara ekonomi dunia dan perhatian penuh kepada keperluan-keperluan pembangunan dan perkembangan ekonomi tanpa mengenepikan unsur-unsur ketimuran, menimbulkan inspirasi kepada Singapura. Untuk menyelami kejayaan yang dicapai oleh Jepun, strategi ekonomi negara itu perlu difahami terlebih dahulu (ibid). Satu petanda mudah yang boleh digunakan untuk menunjukkan kepentingan hubungan Singapura dan Jepun adalah lawatan yang telah dilakukan oleh Perdana Menteri Singapura, Lee Kuan Yew ke Jepun. Antara tahun 1969 hingga 1979, beliau telah melawat Jepun sebanyak sembilan kali dan tujuannya tentu bukan untuk melancong, namun seperti kata beliau sendiri, "Setiap kali saya melawat Jepun, kemajuan ekonomi dan sosialnya mengingatkan saya akan apa yang boleh dicapai jika terdapat sebuah negara yang mempunyai rakyat yang rajin bekerja dan berkebolehan, terpelajar dan teratur...” (Berita Harian, 18 November 1979).

‘Belajar dari Jepun’ merupakan kata-kata hikmat yang diluahkan oleh Lee Kuan Yew untuk mempercepatkan lagi proses perindustrian antara Singapura dan Jepun.

Ibadah Dzikir Sebagai Nutrisi Rohani Dalam Islam

Allah SWT berfirman, “Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.” (Qs. al-Baqarah [2]: 152) Dzikir adalah tali koneksi antara Allah dengan seorang hamba. Orang yang mengingat Allah, maka Allah akan mengingatnya. Dan yang melupakan Allah, maka Allah juga akan melupakan dan membiarkannya larut, hanyut dan tenggelam dalam kealfaan yang panjang. Larut dalam gulita hati dan kekeruhan rohani. Hanyut dalam kekerasan hati dan ketulian kalbu. Kita perlu mengingat Allah, karena kita memang membutuhkannya. Sementara Allah tak perlu kita mengingat-Nya, namun kitalah yang menghajatkan Dzat-Nya. Mengingat Allah adalah refleksi syukur kita, sedangkan melupakan-Nya adalah ungkapan nyata kekufuran (lihat Qs. Âli ‘Imrân [3]: 135). Setiap manusia pasti pernah alfa dan lalai. Namun sebaik-baik manusia yang berlaku salah adalah yang segera kembali ke akar penciptaannya, akar fitrah yang melekat pada dirinya. Ia akan segera berdzikir dan ingat kepada Allah, memohoan ampunan-Nya, mengemis welas asih-Nya, meratapi dosa-dosanya di hadapan kasih sayang-Nya. Karena ia sadar hanya Allah yang Maha Lapang rahmat-Nya, Maha Kasih, dan Maha Luas rahmat daripada murka-Nya (Qs. Âli ‘Imrân [3]: 191). Orang-orang yang berakal akan senantiasa mengingat Allah, merapat ke hadirat-Nya, merindukan-Nya, dan masyuk bersama-Nya. Ia akan senantiasa ingat dan dzikir kepada Allah dalam segala kondisi, hal, dan waktu.

Dalam. Islam. Allah SWT berfirman, “Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku
niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan
janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.” (Qs. al-Baqarah [2]: 152) Dzikir
adalah tali koneksi antara Allah dengan seorang hamba. Orang yang mengingat
Allah, maka Allah akan mengingatnya. Dan yang melupakan Allah, maka Allah
juga akan melupakan dan membiarkannya larut, hanyut dan tenggelam dalam
kealfaan yang panjang.