Perancangan Cerdas, Hipotesis, Publikasi Ilmiah, Metode Ilmiah, Penelitian Sosial, -logi, Hukum Ilmiah, Indeks Kinerja Ilmiah
Sumber: Wikipedia. Halaman: 24. Bab: Perancangan cerdas, Hipotesis, Publikasi ilmiah, Metode ilmiah, Penelitian sosial, -logi, Hukum ilmiah, Indeks kinerja ilmiah, Ilmu murni dan terapan, Sains Pribumi, Fakta, Gelombang, Patrologi, Ultrasonik, Kerumitan tak tersederhanakan, Humaniora, Falak, Ergonomika, Deskripsi, Fenomena, Dendrologi, Gagasan, Klasifikasi, Penelitian ilmiah, Empiris, Ilmu padi, Objektivitas, Sistematis. Kutipan: Perancangan cerdas (bahasa Inggris: Intelligent design) adalah suatu pernyataan yang menyatakan bahwa "ciri-ciri tertentu pada alam semesta dan makhluk hidup merupakan hasil dari suatu sebab yang intelijen, bukan oleh proses tak termbimbing seperti seleksi alam." Perancangan cerdas merupakan bentuk modern dari argumen teleologis akan keberadaan Tuhan, namun menghindari pendeskripsian sifat-sifat maupun identitas sang perancang itu. Gagasan ini dikembangkan oleh sekelompok kreasionis Amerika yang memformulasikan ulang argumen mereka untuk menyiasati putusan pengadilan Amerika Serikat yang melarang pengajaran ciptaanisme sebagai sains. Para pendukung perancangan cerdas pada Discovery Institute mempercayai bahwa perancang tersebut adalah Tuhan dalam agama Kristen. Para pendukung perancangan cerdas berargumen bahwa perancangan cerdas adalah teori ilmiah, dan berusaha untuk secara mendasar mendefinisikan ulang sains agar sains dapat menerima penjelasan supranatural. Konsensus tegas dari komunitas ilmiah mengenai perancangan cerdas adalah bahwa perancangan cerdas bukanlah sains. Akademi Sains Nasional Amerika Serikat telah menyatakan bahwa "ciptaanisme, perancangan cerdas, dan klaim-klaim intervensi supranatural lainnya mengenai asal usul kehidupan ataupun spesies bukanlah sains karena klaim-klaim tersebut tidak dapat diuji oleh metode ilmiah." Beberapa organisasi-organisasi pun menganggapnya sebagai ilmu semu. Yang lainnya dalam komunitas ilmiah setuju dengan pengalamatan tersebut dan beberapa bahkan menyebutnya sebagai ilmu sampah. Konsep p...
" Beberapa organisasi-organisasi pun menganggapnya sebagai ilmu semu. Yang lainnya dalam komunitas ilmiah setuju dengan pengalamatan tersebut dan beberapa bahkan menyebutnya sebagai ilmu sampah. Konsep p.