Buku kecil ini, ditulis khusus untuk mendampingi para peneliti yang sedang merencanakan dan merancang penelitaian sebagai salah satu referensi. Buku sederhana ini hanyalah sebutir pasir dalam paran samudra ilmu penelitian yang luas. Menurut Yoseph, 1979, penelitian adalah art and science guna mencari jawaban terhadap suatu permasalahan. Karena seni dan ilmiah maka penelitian juga akan memberikan ruang-ruang yang akan mengakomodasi adanya perbedaan tentang apa yang dimaksud dengan penelitian. Hakekat penelitian dapat dipahami dengan mempelajari berbagai aspek yang mendorong penelitian untuk melakukan penelitian. Setiap orang mempunyai motivasi yan berbeda, diantaranya dipengaruhi oleh tujuan dan profesi masing-masing. Motivasi dan tujun penelitian secara umum pada dasarnya adalah sama, yaitu bahwa penelitian merupakan refleksi dari keinginan manusia yang umumnya menjadi motivasi untuk melakukan penelitian, semakin pesatnya dan berkembangnya penelitian ilmiah akan semakin meningkatkan derajat kehidupan manusia.
Tujuan utama saya menulis ke publik adalah untuk menyingkirkan konsepsi yang salah bahwa Qur’an Suci bercerita seperti yang diceritakan Alkitab atau tradisi Yahudi dan Kristen. Untuk maksud inilah, saya akan membandingkan kisah dalam Qur’an Suci dengan versi yang terdapat dalam Alkitab, tradisi Yahudi dan Kristen. Kita telah mendapatkan bahwa catatan-catatan dan rekaman terdahulu menggambarkan bahwa para Nabi mempunyai karakter yang rendah, dan Qur’an Suci membersihkan tuduhan tersebut. Kitab Suci seyogianya menceritakan bahwa para Nabi itu telah memperkaya nilai-nilai moral, dan menyingkirkan kontradiksi yang kita jumpai dalam cerita yang faktanya telah dimanipulasi atau tidak dipelihara keasliannya. Upaya berdasarkan bukti yang bersumber dari Wahyu Ilahi inilah, dan bukan dari catatan atau tradisi di mana sumber para Nabi mungkin saja dapat diperoleh, akan dibahas dalam buku ini. Dengan menyingkirkan kekotoran yang dilekatkan kepada para nabi ini, maka Qur’an Suci telah mengembalikan tugas besar dari Alkitab itu sendiri. Ini sesuai dengan misi Qur’an Suci.
Tujuan utama saya menulis ke publik adalah untuk menyingkirkan konsepsi yang salah bahwa Qur’an Suci bercerita seperti yang diceritakan Alkitab atau tradisi Yahudi dan Kristen.