Seorang wanita datang mengetuk pintu. Gadis Dongeng dan anak-anak keluarga King yang telah mendengar rencana kedatangan Nenek Eliza, kerabat jauh mereka yang memiliki pendengaran buruk, kebingungan. Tak ada orang dewasa di rumah. Mau tak mau, merekalah yang harus menjamunya. Bersama Nenek Eliza, mereka mengobrol tentang anggota keluarga lainnya sampai kepada Gubernur yang mereka sebut berwajah buruk. Melelahkan, tetapi sepertinya Nenek Eliza puas dengan jamuan mereka. Sayangnya, mereka telah memuat kekeliruan besar. Wanita itu bukan Nenek Eliza, melainkan justru istri Gubernur sendiri. Kacaunya! Musim ini memang penuh kejutan. Bukan itu saja. Cerita-cerita Gadis Dongeng kali ini jauh leih seru, menghibur dan mengasyikkan. [Mizan, Bentang, Pustaka, Novel, Memoar, Indonesia]
Kami pun pergi menikmati bulanMei,mengikutigodaanangin yang menarinari ke
sebuah bukit yangmelandaikebaratdibawah birunya langit musim semi,
berbalutkan pinus muda dancemara yang mendesir desir, yang menangkupkan
cerukceruk dan sudutsudut tempat sinar mataharimasuk dan tidak pernahkeluar
lagi;tinggal di sana danmenjadi bijak, membujuk halhal indah untuk mekar
jauhsebelum mereka bermimpi bangun di tempat lain. Di sanalah kami
menemukan mayfl ower ...