Missionary work of the Society of the Divine Word in Asia Pacific; collection of articles.
Salah satu dari keprihatinan-keprihatinan tersebut adalah Pendidikan dan
penelitian misiologi, yang dirumuskan dalam satu pertemuan para misiolog dari
zona ini, pada tahun 1983, di Tagaytay. Pertemuan ini bermuara pada
pembentukan satu Badan Koordinasi Asia-Pasifik bagi Pendidikan dan
Penelitian Misiologi SVD. Kelompok ini bertemu lagi dalam dua kesempatan
yang berbeda, di Hongkong tahun 1986 dalam satu simposium misiologis yang
diorganisir oleh Badan ...
Shalahuddin al-Ayyubi—di Barat disebut Saladin—tetap menjadi tokoh paling ikonik pada zamannya. Pemersatu bangsa Arab dan penyelamat Islam dari Tentara Salib di abad ke-12, ia pahlawan terkemuka di dunia Islam. Kukuh menjaga keimanannya dan brilian dalam kepemimpinan, ia memiliki kualitas pribadi yang dikagumi oleh musuh Kristennya. Ia mengerti batas-batas kekerasan, penuh toleransi dan kemurahan hati sehingga banyak orang Eropa melihatnya sebagai contoh ideal sosok kesatria. Tapi, Saladin lebih dari sekadar pahlawan dalam sejarah. Sosoknya abadi sepanjang hayat, dan menjadi simbol harapan bagi dunia Arab-Islam usai terpecah belah. Berabad-abad setelah kematiannya, di berbagai kota—dari Damaskus sampai Kairo dan di luarnya, hingga Semenanjung Arab dan Teluk—Shalahuddin terus jadi simbol ampuh bagi perlawanan agama dan militer terhadap Barat. Sebagai pejuang, pembangun, pelindung kesusastraan, dan teolog, dialah pusat memori Arab dan tipe ideal bagi persatuan negara Islam. Biografi otoritatif ini menghadirkan sosok Shalahuddin dan dunianya begitu detail dan hidup. Menggambarkan sang tokoh menuju kekuasaan, perjuangannya menyatukan faksi-faksi Muslim yang terus bertikai, dan pertempurannya merebut kembali Yerusalem dan mengusir pengaruh Kristen dari tanah Arab, John Man mengeksplorasi kehidupan, legenda, dan warisan abadi sang pemersatu Islam sambil menarik signifikansinya untuk dunia saat ini.
| 2018-35669-0010 |
Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
|
| 2018-35669-0009 |
Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
|
| 2018-35669-0008 |
Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
|
| 2018-35669-0007 |
Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
|
| 2018-35669-0006 |
Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
|
| 2018-35669-0005 |
Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
|
| 2018-35669-0004 |
Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
|
| 2018-35669-0003 |
Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
|
| 2018-35669-0002 |
Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
|
| 2018-35669-0001 |
Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
|
Menggambarkan sang tokoh menuju kekuasaan, perjuangannya menyatukan faksi-faksi Muslim yang terus bertikai, dan pertempurannya merebut kembali Yerusalem dan mengusir pengaruh Kristen dari tanah Arab, John Man mengeksplorasi kehidupan, ...
He had the Sultan's great Seal, which procur'd him extraordinary Privileges,
throughout his Dominions 1" and was admitted to private Conversation with him
... d Page 181. e Page 183. f See Bale's Account of him below: and page 180 to
186.
