"""Andai ilmiah itu agung, tentu kitab-kitab suci tak tertulis berupa dongeng. Budiman Sudjatmiko mengaku tak punya imajinasi agung seorang pendongeng. Namun membaca karyanya, saya seperti digugah oleh daya dongeng. Ke tanah harapan itu saya seperti tak akan jauh lagi bersama “rangkaian panjang kereta yang melaju dengan kecepatan penuh"""". Anak-anak Revolusi adalah musik romantis Simon & Garfunkel yang bersuara dalam rupa buku. – Sujiwo Tejo Presiden #Jancukers Naskah ini ditulis oleh seorang muda berbakat dalam bentuk memoar dengan visi politiknya sendiri. Patut dibaca oleh kalangan luas dalam proses saling memberi dan menerima. Memperkaya wawasan ke-Indonesia-an kita. – Ahmad Sya i Maarif Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah “Perjuangan melawan kekuasaan adalah perjuangan melawan lupa,” kata penyair Cekoslowakia, Milan Kundera. Ketika deretan kejahatan kemanusiaan dan kekerasan oleh negara terhapus dari memori kolektif publik, tak aneh bila mereka yang tangannya berlumuran darah bisa berganti peran menjadi pahlawan. Buku ini mengajak kita melawan lupa, sekaligus mengon firmasi kabar yang saya dengar bahwa sebagai aktivis, penulis buku ini adalah seorang yang romantis. – Najwa Shihab Host Program “Mata Najwa” & Wakil Pemimpin Redaksi Metro TV Politik adalah bibit sejarah. Ia tumbuh karena tindakan. Politik, sejarah, tindakan. Itulah isi buku ini. Selamat, Bud! – Rocky Gerung Dosen Filsafat Universitas Indonesia"""
PDI Perjuangan, di bawah pimpinan Megawati, menjadi pemenang. Selanjutnya
disusul Golkar, di bawah kendali Presiden Habibie. Sisa suara selebihnya
tersebar ke lima partai Islam. PRD sendiri gagal meraih kursi di DPR dan hanya
memenangi sejumlah kursi di beberapa DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah). PDI Perjuangan dianggap sebagai representasi gerakan proreformasi
yang paling progresif. Dari partai-partai C besar pemenang pemilu, ia yang
berada pada ...