Sebanyak 1 item atau buku ditemukan

Lestarikan Bumi dengan Komunikasi Lingkungan

Bertumpu pada antroposentris, derap ekonomisasi sumberdaya alam bertumpu pada bagaimana memanfaatkan alam sebagai obyek eksploitasi. Dalam cermatan ini munculah istilah baru seperti “lahan tidur”, “intensifikasi”, dan “efisiensi”. Alam lingkungan dihitung dengan seberapa banyak dia mampu memberi jasa bagi kehidupan manusia. Manusialah yang berkuasa alam. Alam adalah obyek yang dapat diperas untuk mendukung kehidupan manusia. Setidaknya, Inilah yang terlihat dan terjadi di Indonesia dalam 40 tahun terakhir ini. Sumberdaya alam dan lingkungan tidak menjadi konsideran penting yang diperhitungkan dalam pengambilan keputusan politis pengambil kebijakan. Padahal tanah, air dan bumi yang kita tempati ini bukanlah milik kita, tapi titipan dari anak cucu. Pertumbuhan ekonomi ternyata mengorbankan sumberdaya alam. Namun, tidak terelakkan bahwa kesenjangan kemakmuran pun semakin membesar yang dinyatakan dalam angka gini ratio. Eksploitasi alam lingkungan hanya membawa kemakmuran bagi para segelintir orang.

Guna membangun opini publik dengan membangkitkan kesadaran inilah,
diperlukan pula dukungan media massa. Komponen ini ada di titik terdepan
yang akan mengawal proses pencegahan karhutla. Jangan justru dijadikan
pelengkap saja, atau semata-mata sarana publikasi kegiatan, tetapi sebagai
motor penggalang opini masyarakat dan pengawal proses. Untuk katagori media
massa mainstream (surat kabar, televisi dan radio), adanya Forum Jurnalis
Karhutla bisa jadi titik ...