Semangat & Totalitas Membangun Negeri
Dalam tiap kisah inspiratif yang dirangkum Kick Andy selalu ada antusiasme besar terhadap mereka yang berkarya, menunjukkan pengabdian, dan memberi manfaat positif pada masyarakat. Kali ini Kick Andy menyuguhkan kisah menarik tentang semangat dan totalitas mereka di level berbeda. Parade inspirasi kali ini dibuka dengan semangat pemimpin dengan keberanian dan integritas seperti Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Artidjo Alkostar. Berbeda dengan gubernur-gubernur Jakarta sebelumnya yang mengimbau warga di luar Jakarta agak tidak mencari kerja di Jakarta, Ahok justru sebaliknya. Hakim Artidjo yang dikenal bertangan besi dalam memutus kasus korupsi dan dokter yang melakukan malpraktik. Mari menyapa Ronny Lukito, yang menjadi tuan rumah di negeri sendiri melalui brand peralatan kegiatan outdoor yang mengalahkan popularitas produk impor. Hingga renungkan lagi bagaimana guru SMK seperti Rahayuningsih (Yayuk)yang tidak setengah-setengah menjalankan profesi. Selain menyelesaikan program S3, Yayuk juga kerap menuai penghargaan karena metode Simulasi Kesadaran Berkonstitusi yang membuat pendidikan kewarganegaraan jadi jauh dari kesan membosankan! Kisah mereka menjadi kumpulan pengalaman berharga untuk memantik semangat. Kini waktunya bangkit, berhenti mengeluh, dan mencurahkan segala daya upaya untuk membangun masa depan yang lebih baik. Yakinlah, semangat dan totalitas itu bisa diciptakan!
- ISBN 13 : 602291132X
- ISBN 10 : 9786022911326
- Judul : Semangat & Totalitas Membangun Negeri
- Pengarang : Tim Kick Andy,
- Kategori : Self-Help
- Penerbit : Bentang Pustaka
- Bahasa : id
- Tahun : 2016
- Halaman : 264
- Halaman : 264
- Google Book : https://play.google.com/store/books/details?id=keRdCwAAQBAJ&source=gbs_api
-
Ketersediaan :
“Setelah lulus SMA saya kerja sebagai kuli bangunan di Dompu,” kenang Firman
. Ketika kerja, dia menerima informasi adanya program sekolah D-2untuk
Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (STKIP). Tanpa pikir panjang dia mendaftar dan menjadi mahasiswa
di institusi yang kemudian berubah nama menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Agama Al
-Amin karena persoalan izin operasional. Sejak 2004 Firman menjadi
mahasiswa di ...