Sebanyak 104 item atau buku ditemukan

Kritische Erfolgsfaktoren für das Management von Venture-Capital-Fonds

Inhaltsangabe:Problemstellung: Venture-Capital-Fonds stellen jungen innovativen Unternehmen, denen der Zugang zum Fremdkapitalmarkt versperrt ist, Eigenkapital zum Zweck der Wachstumsfinanzierung zur Verfügung. Während typischerweise die meisten dieser Unternehmen in ihrer Entwicklung stagnieren oder gar scheitern, gewinnen einige von ihnen enorm an Wert, sodass ihre Anteile nach einigen Jahren mit Gewinn veräußert werden können. Einige Fonds erzielen dabei eine höhere Rendite gemessen als interner Zinsfuß (Internal Rate of Return, IRR) als andere. Die vorliegende Arbeit untersucht, welches die kritischen Erfolgsfaktoren für das Management von VCF sind (mit Management ist hierbei eine Tätigkeit, nicht eine Gruppe von Führungspersonen gemeint). Als Erfolg wird hierbei eine möglichst hohe Rendite, gemessen als interner Zinsfuß, verstanden. Gegenstand der Analyse sind nicht die für die Anlageklasse Venture-Capital insgesamt relevanten ökonomischen Rahmenbedingungen in Deutschland zur Zeit gekennzeichnet durch geringes Wachstum, Änderungen in der Kreditvergabepraxis von Banken durch Basel II und das Fehlen eines funktionierenden Börsensegments für junge Unternehmen , die zwar die Rendite beeinflussen, aber für alle VCF gleichermaßen gelten, sondern nur die Faktoren, die das Management eines VCF selbst beeinflussen kann und die den Fonds von anderen Fonds unterscheiden. Betrachtet werden nur Fonds deutscher Gesellschaften, da eine Ausdehnung auf ausländische Fonds wegen der damit verbundenen Notwendigkeit, die unterschiedliche Rahmenbedingungen in verschiedenen Ländern mit einzubeziehen, sehr aufwändig wäre. Anders als dem Verfasser bekannte bisherige Untersuchungen versucht die Arbeit nicht, den tatsächlich erzielten Erfolg von VCF oder deren PU ex post als Funktion von Managemententscheidungen und äußeren Umständen zu erklären, sondern befragt Investoren, welche Faktoren von ihnen ex ante als erfolgsentscheidend wahrgenommen werden. Die Ergebnisse der Arbeit sind damit von besonderem Interesse für VCG, die zum ersten oder wiederholten Male einen Fonds auflegen und beim Fundraising möglichst viele Investoren von dessen Renditepotenzial überzeugen wollen. Den ersten Schritt in diese Forschungsrichtung unternahm WEBER 2003, der auch Investoren zu den von ihnen wahrgenommenen kritischen Erfolgsfaktoren befragte, allerdings ausschließlich in den USA, da er die Gruppe der deutschen Investoren für zu klein erachtete. Gegenüber jener Studie ist [...]

Den 27 aufgeführten möglichen Erfolgsfaktoren war die Frage vorangestellt: „
Welche Bedeutung haben – nach Ihrer Erfahrung als Fonds-Investor – die
folgenden Faktoren für den Erfolg eines Venture Capital-Fonds?“, wobei der
zentrale Begriff „Erfolg“ in einer Fußnote als die „Fähigkeit, Top-Quartil-Renditen
zu erzielen“, erklärt wurde.60 Die Investoren sollten die Wichtigkeit der Faktoren
auf einer Rating-Skala von 1 (völlig unwichtig) über 2 (eher unwichtig) und 3 (
eher wichtig) bis 4 ...

Kisah Hikayat Nabi Isa AS & Siti Maryam Dalam Islam

Nabi Isa AS adalah nabi penting dalam agama Islam dan merupakan salah satu dari Ulul Azmi. Dalam kitab suci Al-Qur'an, ia disebut Isa bin Maryam atau Isa al-Masih. Ia diangkat menjadi nabi pada tahun 29 M dan ditugaskan berdakwah kepada Kaum Bani Israil di Palestina. Namanya disebutkan sebanyak 25 kali di dalam Al-Quran. Cerita tentang Isa kemudian berlanjut dengan pengangkatannya sebagai utusan Allah SWT, penolakan oleh Bani Israil dan berakhir dengan pengangkatan dirinya ke surga (Jannah). Kemudian, ia diyakini mendapatkan gelar dari Allah SWT dengan sebutan Ruhullah dan Kalimatullah. Karena Nabi Isa AS dicipta dengan kalimat Allah "Jadilah!", maka terciptalah Nabi Isa AS, sedangkan gelar ruhullah artinya ruh dari Allah SWT karena Nabi Isa AS langsung diciptakan Allah SWT dengan meniupkan ruh kedalam rahim Maryam binti Imran (Virgin Mary). Narasi Qur'an tentang kehidupan Nabi Isa AS dimulai dari kelahiran Maryam sebagai putri dari Imran, berlanjut dengan tumbuh kembangnya dalam asuhan Nabi Zakariya AS, serta kelahiran Nabi Yahya AS. Kemudian Al-Qur'an menceritakan keajaiban kelahiran Nabi Isa AS sebagai anak Siti Maryam tanpa ayah. (Ingatlah), ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam, seungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah). (Ali 'Imran: 45) Dikisahkan pula bahwa selama Nabi Isa AS berada didunia, ia tidak menikahi seorang wanita karena ia terlebih dahulu diangkat oleh Allah SWT kelangit. Akan tetapi, ada riwayat yang mengatakan bahwa Nabi Isa AS akan menikah dengan salah satu umat Nabi Muhammad SAW ketika ia turun dari langit, kejadian ini dikisahkan menjelang akhir zaman. Ajaran Islam menganggap Nabi Isa AS atau Jesus AS hanya sebagai utusan Allah SWT saja. Kepercayaan yang menganggap Isa sebagai Allah atau Anak Allah, menurut Islam adalah perbuatan syirik (mengasosiasikan makhluk sama dengan Allah), dan dengan demikian dianggap sebagai suatu penolakan atas konsep Keesaan Tuhan (tauhid/pure monotheism). Islam melihat Nabi Isa AS (Jesus AS) sebagai manusia biasa yang mengajarkan bahwa keselamatan datang dengan melalui kepatuhan manusia kepada kehendak Tuhan dan hanya dengan cara menyembah Allah SWT saja. Dengan demikian, Nabi Isa AS dalam ajaran Islam dianggap sebagai seorang muslim, begitu pula dengan semua nabi Islam. Islam dengan demikian menolak konsep trinitas dalam Ketuhanan Nasrani. Kaum Muslim meyakini bahwa Nabi Isa AS adalah sebagai seorang nabi pendahulu Muhammad SAW, dan menyatakan bahwa setelah ia akan muncul seorang nabi terakhir, sebagai penutup dari para nabi utusan Tuhan. Hal ini berdasarkan dari ayat Al-Qur'an, di mana Isa menyatakan tentang seorang rasul yang akan muncul setelah dia, yang bernama Ahmad. Islam mengasosiasikan Ahmad sebagai Muhammad. Kaum muslim juga berpendapat bahwa bukti Nabi Isa AS telah memberitahukan tentang akan hadirnya seorang nabi terakhir yaitu Nabi Muhammad SAW ada di dalam kitabnya.

Islam mengasosiasikan Ahmad sebagai Muhammad. Kaum muslim juga berpendapat bahwa bukti Nabi Isa AS telah memberitahukan tentang akan hadirnya seorang nabi terakhir yaitu Nabi Muhammad SAW ada di dalam kitabnya.

Metodologi Penelitian Hubungan Internasional

  • ISBN 13 : 9786026021601
  • Judul : Metodologi Penelitian Hubungan Internasional
  • Pengarang : Mohamad Rosyidin,  
  • Penerbit : Calpulis
  • Klasifikasi : 001.42
  • Call Number : 001.42 MOH m
  • Bahasa : Indonesia
  • Tahun : 2016
  • Halaman : 70
  • Halaman : 70
  • Ketersediaan :
    2018-35704-0010
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2018-35704-0009
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2018-35704-0008
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2018-35704-0007
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2018-35704-0006
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2018-35704-0005
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2018-35704-0004
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2018-35704-0003
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2018-35704-0002
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2018-35704-0001
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi