Sebanyak 258 item atau buku ditemukan

Rock & Roll Jihad

A Muslim Rock Star's Revolution

"The story you are about to read is the story of a light-bringer....Salman Ahmad inspires me to reach always for the greatest heights and never to fear....Know that his story is a part of our history." -- Melissa Etheridge, from the Introduction With 30 million record sales under his belt, and with fans including Bono and Al Gore, Pakistanborn Salman Ahmad is renowned for being the first rock & roll star to destroy the wall that divides the West and the Muslim world. Rock & Roll Jihad is the story of his incredible journey. Facing down angry mullahs and oppressive dictators who wanted all music to be banned from the Islamic Republic of Pakistan, Salman Ahmad rocketed to the top of the music charts, bringing Westernstyle rock and pop to Pakistani teenagers for the first time. His band Junoon became the U2 of Asia, a sufi - rock group that broke boundaries and sold a record number of albums. But Salman's story began in New York, where he spent his teen years learning to play guitar, listening to Led Zeppelin, hanging out at rock clubs and Beatles Fests, making American friends, and dreaming of rock-star fame. That dream seemed destined to die when his family returned to Pakistan and Salman was forced to follow the strictures of a newly religious -- and stratified -- society. He finished medical school, met his soul mate, and watched his beloved funkytown of Lahore transform with the rest of Pakistan under the rule of Zia into a fundamentalist dictatorship: morality police arrested couples holding hands in public, Little House on the Prairie and Live Aid were banned from television broadcasts, and Kalashnikovs and rocket launchers proliferated on college campuses via the Afghani resistance to Soviet occupation in the north. Undeterred, the teenage Salman created his own underground jihad: his mission was to bring his beloved rock music to an enthusiastic new audience in South Asia and beyond. He started a traveling guitar club that met in private Lahore spaces, mixing Urdu love poems with Casio synthesizers, tablas with Fender Stratocasters, and ragas with power chords, eventually joining his first pop band, Vital Signs. Later, he founded Junoon, South Asia's biggest rock band, which was followed to every corner of the world by a loyal legion of fans called Junoonis. As his music climbed the charts, Salman found himself the target of religious fanatics and power-mad politicians desperate to take him and his band down. But in the center of a new generation of young Pakistanis who go to mosques as well as McDonald's, whose religion gives them compassion for and not fear of the West, and who see modern music as a "rainbow bridge" that links their lives to the rest of the world, nothing could stop Salman's star from rising. Today, Salman continues to play music and is also a UNAIDS Goodwill Ambassador, traveling the world as a spokesperson and using the lessons he learned as a musical pioneer to help heal the wounds between East and West -- lessons he shares in this illuminating memoir.

My song and video “Al-Vida” (Farewell), about a Pakistani woman's fight against
HIV/AIDS, helped shine a light on women and HIV/AIDS in Pakistan and in the
desi diaspora. The “Al-Vida” video reached number one on MTV Desi's charts in
2006. But there's still a lot of work to be done in a region where there's great
stigma and discrimination associated with the virus and the disease. In
September 2006 I had the good fortune to meet a peace-mongering Queens
College history ...

Mencintai Tuhan Mencintai Kesetaraan

Hidup ini indah hanya jika kita saling mencintai, sebagaimana Allah mencintai semesta alam. Ibarat dua sisi mata uang, keberadaan perempuan dan laki-laki tak dapat dipisahkan. Keduanya saling melengkapi dan membutuhkan. Melalui Al- Qur’an, Allah menuntun manusia untuk saling kenal-mengenal (ta’aruf) untuk kebaikan. Tetapi dalam keseharian kita masih melihat perempuan sering menerima perlakuan tidak adil. Kekerasan dalam rumah tangga, di jalan, di tempat-tempat umum, dan tindakan diskriminatif lainnya masih marak di mana-mana. Ini diakibatkan dari anggapan bahwa perempuan akalnya lemah, emosional, dekat dengan setan, dan lain-lain. Buku Mencintai Tuhan, Mencintai Kesetaraan: Inspirasi dari Islam dan Perempuan, berisi kumpulan tulisan yang menginspirasi kita untuk mencintai Tuhan. Mustahil kita mencintai Tuhan tanpa mencintai kesetaraan. Kesetaraan itu berarti perempuan dan laki-laki saling melengkapi dan membutuhkan. Inilah wajah Islam yang ramah terhadap perempuan, bukan hanya dalam perkataan tetapi juga dalam tindakan. Buku ini dibagi dalam tiga tema besar yang mencerahkan; • Islam Rahmat, Islam Maslahat • Semesta Islam dan Perempuan • Senandung Doa Kesetaraan

Pertama, pengarusutamaan pendidikan dan politik berbasis gender. Ya, ini
adalah modal awal seseorang mentransformasikan perspektif (mengubah cara
pandang) dan persepsinya (pendapatnya) agar terbebas dari tradisi bias gender
dan ...

Gender, Islam and Democracy in Indonesia

This book explores the relationship between gender, religion and political action in Indonesia, examining the patterns of gender orders that have prevailed in recent history, and demonstrating the different forms of social power this has afforded to women. It sets out the part played by women in the nationalist movement, and the role of the women’s movement in the structuring of the independent Indonesian state, the politics of the immediate post-independence period and the transition to the authoritarian New Order. It analyses in detail the gender relations of the New Order regime, focused around the unitary family form supposed by the family system expounded in the New Order ideology and the contradictory implications of the opening up of the economy to foreign capital and ideas, for gender relations. It examines the forms of political activism that were possible for the women’s movement under the New Order, and the role it played in the fall of Suharto and the transition to democracy. The relationship between Islam and women in Indonesia is also addressed, with particular focus on the way in which Islam became a critical focus for political dissent in the late New Order period. Overall, this book provides a thorough investigation of the relationship between gender, religion and democracy in Indonesia, and is a vital resource for students of gender studies and Indonesian affairs.

I n t r o d u c t i o n — G e n d e r , I s l a m a n d D e m o c r a c y i n Indonesia In
February 1998,the'dyingdays'oftheauthoritarian regime of President Suharto,
agroupofwomenoccupied the roundabout outside the Hotel Indonesia (HI), a
hectic road junction on one of Jakarta's busiest streets. The motorists whose
passage was impeded were handed roses, packets of milk powder and
pamphlets protesting the rising costs ofbasic commodities consequent onthe
Asian financial crisis.

30 Days Revenge

Kenapa jadi begini? Kenapa semuanya jadi kacau seperti ini? Aku telah kehilangan segalanya. Aku tak lagi punya daya untuk menahannya. Semua orang seakan berkata... Aku tidak pantas bahagia! Aku tidak boleh bahagia walau hanya sebentar saja! -- Cho Hye Mi -- Segala hal akan kulakukan. Segala yang mampu kuberi akan kuberi, meski tak ada cinta di hatimu. Semua itu kulakukan hanya demi membuatmu bertahan disisiku. Agar aku tetap bisa melihat mentari di senyum hangatmu. Agar aku bisa membuatmu tahu betapa aku mencintaimu. Karena aku ingin menghabiskan sisa usiaku bersamamu. Hanya bersamamu. Hanya denganmu. Aku tidak akan bisa bertahan tanpamu di sisiku. -- Seong So Hyun -- Seong So Hyun mengira segala yang selama ini diperjuangkannya akan bisa diraihnya dengan mudah. Pernikahan menjadi sesuatu yang mendebarkan untuk ditunggu. Tapi sebelumnya, ia harus mencari waktu yang tepat. Harusnya, ia tidak menundanya. Karena penundaan mendatangkan masa lalu yang sama sekali tak disangkanya. 30 Hari! Seong So Hyun hanya punya waktu 30 hari untuk menyelamatkan Hye Mi. Namun siapa yang ingin membalas dendam pada Hye Mi? Siapa yang ingin menghancurkan hidup Hye Mi dalam 30 hari? Benarkah sosok masa lalu itu ingin menghancurkan Hye Mi? Atau jangan-jangan..

Setelahnya, tanpa berpikir panjang lagi, ia mengirimkan pesan singkat itu ke
telepon genggam So Hyun! So Hyun baru saja turun ke lobi untuk menemui
orang yang ditugaskannya mengambil koper dari rumahnya. Ia memang tidak
tinggal di Shilla's dan memilih tinggal di rumah orang tuanya yang tidak jauh dari
kompleks Shilla's. Baru saja ia meraih pegangan kopernya dan menyampirkan
satu ransel di pundaknya, telepon genggamnya berbunyi, menandakan ada
pesan yang ...

99 Fakta Menakjubkan dalam Al-Quran

Mana dulu yang diciptakan, pendengaran atau penglihatan? Mengapa daging babi diciptakan lalu diharamkan? Mengapa Allah ciptakan air laut asin, sementara sungai, danau, dan tanah Allah buat airnya tawar? Untuk apa jasad Fir‘aun Allah perlihatkan? Apa istimewanya rayap, semut, nyamuk, bahkan lalat? Apa kata sejarah tentang kaum ‘Ad, Tsamud, dan kaum Sodom? Bagaimana efek sabar dan memaafkan bagi kehidupan? Bagaimana shalat menjadi pertolongan dan apa pengaruhnya bagi kesehatan? Mungkinkah doa mengubah takdir? Temukan jawaban itu semua dalam buku ini. 99 Fenomena Menakjubkan dalam Al-Quran mengungkap banyak sekali fakta menarik yang terdapat dalam Al-Quran dari berbagai bidang ilmu pengetahuan: sejarah, psikologi dan fisiologi, biologi, geografi, fisika, fauna, sosial, kesehatan, makanan dan gizi, serta astronomi. Ditulis dengan gaya bahasa yang mengajak kita berpikir, menyandingkan ayat-ayat Allah dalam Al-Quran dengan ayat-ayat-Nya di alam raya, membaca buku ini semoga menjadikan kita ulul albâb, yang berpikir dan meyakini al-Quran sebagai kitab yang tak ada sesuatu pun di dalamnya kecuali kebenaran. [Mizan, Mizania, Agama, Islam, Pengetahuan, Budaya, Kitab, Al-Quran, Indonesia]

Temukan jawaban itu semua dalam buku ini. 99 Fenomena Menakjubkan dalam Al-Quran mengungkap banyak sekali fakta menarik yang terdapat dalam Al-Quran dari berbagai bidang ilmu pengetahuan: sejarah, psikologi dan fisiologi, biologi, geografi, ...

Islam dan konstruksi seksualitas

On Islam, sexualism, and women abuse in Indonesia.

On Islam, sexualism, and women abuse in Indonesia.

Dari kaki Gunung Guntur ke Taman Sari

biografi Prof. Dr. E. Saefullah Wiradipradja

Biography of Endang Saefullah Wiradipradja, professor of law from Unisba, Bandung.

biografi Prof. Dr. E. Saefullah Wiradipradja Hawe Setiawan. Van Dijck, J.Z. 1922,
Garoet, Batavia-Weltevreden: G. Kolff & Co. Darpan dan Suhardiman, Budi 2007,
Seputar Garut, Garut: Komunitas Srimanganti. Direktorat Jendral Pendidikan
Tinggi 2004, Buku Pendukung HELTS 2003-20 W: Strategi Pendidikan Tinggi
Jangka Panjang 2003-2010, Jakarta: Ditjen Dikti. Jassin, H.B. 1 982, Al-Qur'an:
Bacaan Mulia, cet. ke-2, Jakarta: Yayasan 23 Januari 1942 Korver, A.P.E. 1985,
Sarekat ...

Manusia Pascamodern, Semesta, Dan Tuhan

Renungan Filsafat Hidup, Manusia Modern

Renungan Filsafat Hidup, Manusia Modern Y. B. Mangunwijaya. dari si virus
kecil "tak berotak" itu? Tak berotak? Mosok planning yang begitu cermat, strategi
yang begitu logis gemilang, dengan sekian sekuensia yang rapi kok tidak datang
dari suatu inteligensi yang hebat kendati mengerikan? Inteligensi, jelas
inteligensi. Pertanyaan kedua yang memusingkan para sarjana ialah kenyataan
yang tadi itu. Bukankah dalam urut-urutan evolusi mestinya manusialah (atau ...