Dasri Ide Pembaruan Sistem Politik hingga ke Praktik Pemerintah Demokrasi
Buku ini mendeskripsikan dinamika dan konsolidasi yang dialami bangsa Indonesia pada era reformasi dengan rentang isu cukup luas, mulai dari dinamika transisi demokrasi, perdebatan format baru pemilu di era transisi, isu seputar hukum, konstitusionalitas, dan demokrasi, problematik sistem kepartaian, pemilu dan sistem perwakilan, hingga isu problematika sistem demokrasi pada umumnya.
PERUBAHAN UUD 1945, MAHKAMAH KONSTITUSI, DAN PEMILU YANG
DEMOKRATIS ... sangat penting dan mendasar mengingat prinsip
konstitusionalisme memungkinkan konstitusi Indonesia masuk dalam kelompok konstitusi modern.
Konstestasi Politik hingga Konflik Kekuasaan Elite
PSII yang berawal dari syarikat Islam (SI) adalah organisasi pelopor gerakan kebangsaan pertama di Indonesia yang bergerak memperjuangkan kemerdekaan yang sifatnya lintas etnis, lintas kelas, dan berskala nasional. Sampai saat ini belum ada satu pun buku yang menggambarkan perjalanan politik PSII setelah kemerdekaan khususnya pada masa Orde Baru, yaitu ketika partai-partai harus berhadapan secara politik dan ideologis dengan pemerintah Orde Baru yang menghendaki restrukturisasi kepartaian melalui fusi tahun 1973. Seperti kita ketahui, periode Orde Baru dengan politik rejimentasinya yang intensif dan sistematis menjadi salah satu masa paling krusial dalam sejarah politik kepartaian, yang nantinya amat menentukan peran dan posisi partai dalam dinamika politik Indonesia. PSII dalam hal ini juga tidak luput dari terpaan torpedo rejimentasi politik Orde Baru. Terkait persoalan struktural, partai-partai politik (Islam) di Indonesia sampai saat ini agaknya masih belum maksimal melaksanakan fungsi-fungsi kepartaian sebagai kontribusi untuk penguatan demokrasi substantif. Konflik internal partai yang berujung pada perpecahan partai, sistem rekrutmen dan kaderisasi yang belum terukur, kurangnya pemahaman dan kemampuan elite partai menyerap dan menyalurkan aspirasi anggota dan pendukungnya, menguatnya oligarki politik dalam kepemimpinan partai, tata kelola administrasi dan keuangan partai yang kurang transparan, adalah beberapa hal yang memperlihatkan partai belum terkonsolidasi dengan baik. Konflik kepemimpinan PSII yang terjadi 40 tahun lalu yang menjadi fokus buku ini rupanya masih tetap menjadi fenomena kepartaian kita sampai hari ini. Konteks politik internal PSII agaknya masih relevan dengan persoalan struktural dan kultural yang dihadapi partai-partai politik kita saat ini.
PSII yang berawal dari syarikat Islam (SI) adalah organisasi pelopor gerakan kebangsaan pertama di Indonesia yang bergerak memperjuangkan kemerdekaan yang sifatnya lintas etnis, lintas kelas, dan berskala nasional.