Buku ini menyajikan pengetahuan mengenai seluk-beluk ekonomi mikro. Dalam ekonomi, berbagai aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat berkaitan dengan proses pemenuhan kebutuhan sehari-hari yang menjadi tujuan utama dari aktivitas ekonomi. Pentingnya pembahasan mengenai ekonomi mikro, maka diharapkan buku ini dapat bermanfaat bagi para pembaca yang ingin mendalami ilmu ekonomi mikro secara lebih luas. Buku ini tersusun atas dua puluh dua bab yang diberi judul Ekonomi Mikro (Suatu Pendekatan Teoretis). Setiap bab dibahas secara terperinci dengan subbab: Sejarah Perkembangan Ilmu Ekonomi; Masalah Pokok Ekonomi Berdasarkan Teori Klasik dan Modern; Sistem Perekonomian; Siklus Ekonomi; Teori Penawaran dan Permintaan; Elastisitas Permintaan; Elastisitas Penawaran; Equilibrium Pasar; Pasar Faktor Produksi; Teori Perilaku Konsumen; Teori Perilaku Produsen; Biaya Produksi dan Penerimaan; Teori Penentuan Harga dan Keuntungan; Inflasi dan Pengangguran; Teori Investasi; Pasar Persaingan Sempurna; Pasar Monopoli; Pasar Oligopoli; Pasar Monopolistik; Analisis Kesejahteraan; Keseimbangan Umum dan Efisiensi Ekonomi; serta Profit Theory dan Revenue Theory.
Kehadiran Buku Ekonomi Makro ini disusun oleh para akademisi dan praktisi dalam bentuk buku kolaborasi. Sistematika penulisan buku ini diuraikan dalam sebelas bab yang memuat tentang Perhitungan Pendapatan Nasional, Pertumbuhan, Akumulasi dan Kebijakan, Penawaran dan Permintaan Agregat, Anatomi Inflasi dan Pengangguran, Pendapatan dan Pengeluaran, Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal, Konsumsi dan Tabungan, Pasar Keuangan dan Harga Aset, Hubungan Internasional, dan bab terakhir yaitu Penyesuaian dan Interpendensi Internasional.
Cahaya kemakmuran kota pun suram. Yang muncul sebagai pengganti: serdadu
Jepang, semangat Perang Suci Asia Timur Raya, kegelapan, bekicot, kelaparan,
romusa252, ancaman kekerasan, dan ketakutan. Lagu-lagu perang bergema.
... bahwa kata "hukum" itu menjadi tidak memiliki arti netral-universal "dunya"
semenjak teraksesorisi kata "Islam", sehingga pengertian kata "hukum" tidak lagi
dapat diidentikkan dengan arti hukum dalam bahasa Inggris "law", Belanda "
Rechts", Perancis "droit", dan sebagainya, karena "hukum" dalam epistimologi
Islam dari bahasa Arab23 "al-Hukm" yang berarti "ketetapan" yang dalam qoidah ushul fiqh diberi artian "itsbatu syae'in 'ala syae'in" - "menetapkan sesuatu atas
sesuatu".
