Sebanyak 128 item atau buku ditemukan

Dinamika Konsolidasi Demokrasi

Dasri Ide Pembaruan Sistem Politik hingga ke Praktik Pemerintah Demokrasi

Buku ini mendeskripsikan dinamika dan konsolidasi yang dialami bangsa Indonesia pada era reformasi dengan rentang isu cukup luas, mulai dari dinamika transisi demokrasi, perdebatan format baru pemilu di era transisi, isu seputar hukum, konstitusionalitas, dan demokrasi, problematik sistem kepartaian, pemilu dan sistem perwakilan, hingga isu problematika sistem demokrasi pada umumnya.

PERUBAHAN UUD 1945, MAHKAMAH KONSTITUSI, DAN PEMILU YANG
DEMOKRATIS ... sangat penting dan mendasar mengingat prinsip
konstitusionalisme memungkinkan konstitusi Indonesia masuk dalam kelompok
konstitusi modern.

Jurnalisme Investigasi

Edisi Revisi

"Satu hal saja, barangkali, dapat saya kemukakan mengenai manfaat peliputan penyidikan (investigasi reporting): banyak pemberitaan yang dapat diselamatkan dari tuntunan hokum anggota masyarakat, yang mereka nama baiknya dicemarkan atau dirugikan oleh pemberitaan itu, jika para wartawan lebih dahulu melakukan penyelidikan sebelum menurunkan berita yang mengandung sangkaan, prasangka atau tuduhan" - Atmakusumah, Ketua Dewan Pers, Wartawan Senior dan Mantan Wartawan Indonesia Raya "Jurnalisme investigasi merupakan satu bidang garapan pers Indonesia yang kini tengah diuji-coba. Melalui investigasi, pers kini mulai melaporkan hal-hal yang sengaja disembunyikan dari amanat masyarakat. Pers diminta untuk mencari fakta-faktanya. Riset menjadi alat penting pers untuk mempertanggungjawabkan penyelidikannya. Sebab, dalam pelaporan investigasi, pelbagai pihak dapat menuntut media karena, antara lain, pencemaran nama baik (libel). Buku ini memaparkan bagaimana kegiatan investigasi media itu memiliki banyak aturan yang mesti diikuti." DR. Deddy Mulyana, Pengamat Media, Penulis buku-buku Ilmu Komunikasi, dan Pengajar Ilmu Komunikasi " investigasi membutuhkan wartawan khusus. Tak semua wartawan bisa melakukan investigasi Tapi suka tak suka, wartawan yang bisa bikin investigasi, memang punya kemampuan khusus. Mereka lebih gigih, mereka lebih tak mudah menyerah, lebih biasa bekerja dalam diam, daya tembusnya lebih tinggi, punya kemampuan khusus misalnya akuntasi forensic, mobilitasnya lebih tinggi, kerjanya luar biasa lebih keras, kebanyakan bujangan sehingga punya waktu banyak, dan punya nasib baik (good luck)" - Andreas Harsono, Penanggung Jawab Majalah Pantau (ISAI); dan anggota Investigative Reporters and Editors Inc. (IRE)

Alam reformasi telah menghadirkan tambahan saluran televisi dan radio baru,
semuanya berlomba menyajikan berita paling mutakhir. Bagaimana mungkin
surat kabar bersaing dengan televisi dan radio dalam penyampaian berita?
Sebagai ...

Media dan Politik

Sikap Pers terhadap Pemerintahan Koalisi di Indonesia

Sebaliknya, pada era modern ini, komunikasi politik lebih banyak dilakukan
secara termediasi dengan melibatkan para konsultan dan ahli komunikasi dan
politik, serta dilakukan dalam rentang waktu yang cukup lama, bahkan tahunan
sebelum masa pemilu tiba. ... politik pemerintah tersebut pada akhirnya adalah
untuk mempertahankan dan meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada
pemerintah.

Hukum yang Bergerak

Tinjauan Antropologi Hukum

Hukum memiliki banyak wajah, dan berada dalam bentangan aktivitas masyarakat yang luas, dan merasuk dalam setiap sendi kehidupan. Oleh karenanya hukum harus dipelajari dengan menempatkannya pada konteks sosial, budaya, ekonomi, dan politik secara holistik. Banyak persoalan hukum dan kemasyarakatan yang sangat rumit dan tidak bisa dijawab secara normatif tekstual, oleh karenanya pendekatan ilmu sosial, khususnya antropologi sangat menolong untuk dapat menjelaskan tentang bagaimanakah hukum bekerja dan beroperasi dalam keseharian hidup masyarakat. Berbagai tulisan dalam buku ini memperlihatkan studi Antropologi Hukum Indonesia yang sedang berkembang memasuki ranah baru karena terjadinya pertemuan antara berbagai sistem hukum dalam ranah global. Para aktor telah menyumbangkan kepada terjadinya pergerakan hukum dari segala arah menuju ke segala arah. Imbas pergerakan hukum global juga dapat diamati dalam kajian pluralisme hukum Indonesia. Adanya wacana akses keadilan, hak asasi manusia, perempuan dan masyarakat adat, pemberantasan korupsi, sumberdaya alam dan lingkungan, menampakkan konstelasi pluralisme hukum global dalam konteks lokal. Buku ini mengajak pembaca, khususnya mereka yang memberi perhatian pada masalah hukum dan kemasyarakatan, baik kalangan akademisi, praktisi, maupun warga masyarakat luas, untuk memahami bagaimana pentingnya mempelajari hukum dengan menempatkannya dalam konteks kemasyarakatan dan kebudayaan di mana hukum itu berada.

... 2 Zuckermann melakukan penelitian perbandingan secara internasional
mengenai bekerjanya hukum acara perdata. ... Penyelesaian, mediasi, dan
pengadilan (Bemiddeling, mediation, rechtspraak) Penelitian antropologi hukum
tentang ...

Pluralisme Hukum Waris dan Keadilan Perempuan

Konsep mengenai waris dan apa sebenarnya hukum waris, khususnya waris Islam, mendapatkan ujiannya dalam praktik pembagian dan penyelesaian sengketa waris dalam masyarakat. Konsep dan hukum yang sudah dianggap baku, ternyata dalam praktiknya dapat dimusyawarahkan, bersifat cair, dan mendapatkan makna baru. Pemaknaan tentang waris sangat beragam, tidak hanya karena hukumnya beragam, tetapi juga budaya, sistem pemaknaan, kelas yang beragam, dan juga perspektif gender. Realitas pluralisme hukum dapat ditunjukkan bukan hanya karena keberadaan beberapa sistem hukum dalam isu waris, tetapi juga adanya saling pengaruh, adopsi atau sebaliknya kontestasi, di antara berbagai sistem hukum tersebut dalam praktik pembagian waris. Masing-masing sistem hukum: hukum negara, adat, agama, dan kebiasaan, kehilangan garis demarkasinya secara tegas. Terdapat pengaruh dari praktik kebiasaan yang sangat dinamis terkait waris yang berlangsung di negara-negara Islam Asia Tenggara, terhadap praktik waris di Indonesia. Masing-masing hukum bukanlah entitas yang batasnya jelas. Hal ini sejalan dengan pemikiran modern dalam teori pluralisme hukum yang berkembang sesuai dengan perkembangan masyarakat yang sangat cepat dan globalisasi masa kini. “Buku Pluralisme Hukum Waris dan Keadilan Perempuan yang ditulis oleh Prof Sulistyowati Irianto hadir pada waktu yang tepat, yaitu ketika kesetaraan dan keadilan jender semakin menjadi kebutuhan Masyarakat mengingat peran penting perempuan di dalam rumah maupun di ruang publik yang tidak kalah dibandingkan peran kaum laki-laki. Isu pewarisan bagi perempuan, baik sebagai janda atau anak perempuan, terus menimbulkan perdebatan hingga hari ini. Pertanyaan mengapa perempuan harus dibedakan dari laki-laki dalam hak waris adalah persoalan nyata yang coba dijawab dalam buku ini melalui penelitian terhadap keputusan-keputusan yang dibuat di Pengadilan Agama hingga Mahkamah Agung. Membaca buku ini penting bagi para perempuan, masyarakat umum, dan para hakim untuk memahami konteks perjalanan hukum waris di Indonesia guna memberi keadilan bagi para ahli waris.” Ninuk Mardiana Pambudy, Wakil Pemimpin Redaksi harian KOMPAS “Dalam iklim politik global dan lokal saat ini di mana pembakuan kategori-kategori sederhana sering digunakan sebagai alat untuk memperkuat proses pengasingan dan pengucilan sosial, buku ini merupakan suatu sumbangan mahapenting untuk memperdalam pandangan kita tentang pluralisme hukum terutama dalam berbagai sengketa waris, yang dilandasi keragaman kontekstual. Kita disadarkan akan peran aktor-aktor hukum yang berbeda sehingga kontestasi dan negosiasi merupakan dinamika yang mewarnai praktek hukum di tingkat yang berbeda-beda. Kita diberi pula pencerahan mengenai peran kaum perempuan sendiri dalam hubungan dengan anggota keluarga mereka maupun pandangan mereka tentang proses pengadilan, saat terjadi sengketa waris. Buku ini patut dibaca, selain oleh praktisi hukum, ilmuwan, aktivis maupun pejabat negara, juga oleh masyarakat umum.” Ratna Saptari, dosen Universitas Leiden. “Buku ini berbicara tentang hukum waris yang ditelaah darisocio-legal studies dengan perspektif gender. Obyek kajiannya adalah warisan. Pendekatan pluralisme hukum digunakan untuk menunjukkan bagaimana hukum negara, hukum agama, dan hukum adat bertemu, saling berharmoni, bernegosiasi, atau berkontestasi. Konstelasi pluralisme hukum dikaji secara mendalam di sini. Kajian lintas disiplin yang sangat komprehensif ini penting untuk dibaca oleh para hakim, mahasiswa dan praktisi hukum, para pakar dan mahasiswa sosiologi, juga para ahli dan praktisi gender.” Muhajir Darwin, Guru Besar Fisipol UGM.

Hal ini sejalan dengan pemikiran modern dalam teori pluralisme hukum yang berkembang sesuai dengan perkembangan masyarakat yang sangat cepat dan globalisasi masa kini. “Buku Pluralisme Hukum Waris dan Keadilan Perempuan yang ditulis oleh ...

Sejarah Peradaban Aceh

Suatu Analisis Interaksionis, Integrasi dan Konflik

Buku ini mencoba menggali asal-usul suku bangsa Aceh yang diawali dari pencarian asal-usul kata Aceh itu sendiri, keragaman suku bangsa Aceh yang unik, hubungan sosial, ekonomi, budaya dan juga politiknya dengan bangsa India, Timur Tengah, Cina maupun Arab, sehingga terjadilah suku bangsa Aceh seperti yang sekarang ini, yang berbeda dengan suku bangsa lainnya dalam susunan suku bangsa Indonesia pada umumnya. Penulis mengulas fenomena perubahan social dan budaya di dalam masyarakat Aceh yang antara lain disebabkan perkawinan antar suku bangsa di luar suku bangsa Aceh yang beragam, juga adanya pengaruh politik pemerintah pusat apalagi dengan terbentuknya DOM (Daerah Operasi Militer) untuk mencegah lebih banyak pelanggaran HAM yang terjadi di Aceh dewasa ini. Konflik politik sengaja tidak begitu ditonjolkan karena analisis lebih difokuskan pada fenomena sejarah, abtropologi dan social suku bangsa Aceh.

Hakikat hidup dan kehidupan manusia Aceh dipengaruhi oleh pemikiran-
pemikiran Islam. Karena menurut Islam manusia diciptakan Allah, dihidupkan,
diberi rizki, dan dimatikan, semuanya ditentukan oleh Allah. Sumber kehidupan
manusia ...

Politik lokal di Indonesia

Hampir satu dekade setelah peristiwa pada tahun 1998 yang penuh pergolakan itu, beberapa dari perubahan-perubahan yang dengan tergesa-gesa diperkenalkan itu ternyata hanya berumur pendek. Partai politik Orde Baru Golkar kembali berkuasa pada tahun 2004. Begitu pula seorang mantan jenderal di istana kepresidenan. Desentralisasi juga dimundurkan kembali sampai sejauh tertentu. Keamanan telah membaik. Buku ini adalah hasil dari sebuah proyek penelitian dua tahun.yang didasarkan pada Royal Netherlands Institute of Southeast Asian and Caribbean Studies (KITLV), dan diberi judul ‘Renegotiating boundaries; Local politics in post-Suharto Indonesia’ Penelitian ini mempersatukan 24 peneliti internasional - terutama dari Indonesia dan Belanda, tetapi juga dari Amerika Serikat, Australia, Jerman, Kanada, dan Portugal.

Partai politik Orde Baru Golkar kembali berkuasa pada tahun 2004. Begitu pula seorang mantan jenderal di istana kepresidenan. Desentralisasi juga dimundurkan kembali sampai sejauh tertentu. Keamanan telah membaik.

Adat dalam Politik Indonesia

Istilah adat dalam bahasa Indonesia berarti kebiasaan atau tradisi dan berkonotasi aturan yang kalem dan harmonis. Namun, dalam tahun-tahun awal masa reformasi – bahkan terkadang sampai beberapa tahun terakhir – adat seringkali diasosiasikan dengan gerakan, protes dan kerusuhan. Sejak Soeharto lengser tahun 1998, masyarakat berbagai daerah dan etnis di Indonesia telah dengan terang-terangan dan vokal, bahkan kadang secara kasar menuntut penerapan adat setempat di daerah mereka masing-masing. Buku ini menelaah kebangkitan adat dalam perpolitikan Indonesia, mengidentifikasi asal-muasal, faktor historis yang memberinya peluang, dan sebab-musabab yang membuatnya berkembang pesat baru baru ini. Buku ini memberikan pertimbangan apakah kebangkitan adat memberikan kontribusi konstruktif pada kondisi baru perpolitikan yang bersifat plural atau justru akan menjadi potensi kekuatan pemecah yang membahayakan, serta mempelajari implikasinya atas perkembangan demokrasi, hak asasi, masyarakat sipil, dan stabilitas politik. Ketertarikan pada adat saat ini bukan hanya karena pemahaman atas kesadaran internasional akan hak asasi, tetapi juga merefleksikan secara khusus tradisi ideologi Indonesia yang mempercayai bahwa prasyarat normaitf yang sah untuk sebuah perjuangan politik dapat ditemukan dalam tiga unsur bumi, manusia yang hidup di atasnya, dan kebiasan-kebiasaan manusia itu. Meski kampanye atas nama adat mungkin berhasil mengemborkan ketidakadilan dalam hal hak kepemilikan tanah dan membantu menjaga ketertiban lokal pada saat-saat sulit, usaha untuk menciptakan basis-basis politik berdasarkan adat tampaknya memiliki banyak titik kerawanan. Bahaya tersebut termasuk konflik etnis yang berkepanjangan, legitimasi atas ketidakmerataan sosial, pengingkaran atas hak-hak individu, menjauhnya perhatian atas kewarganegaraan, demokarsi, dan peraturan serta hukum di tataran nasional. Buku asli dalam bahasa Inggris dengan judul The rerival of tradition in Indonesian politics the deployment of adat from colonialism to indigenismsudah terbit pada tahun 2007. Buku edisi bahasa indonesia ini isinya sama dengan edisi asli (bahasa inggris) kecuali pada bagian kata pengantar edisi Indonesia. Secara keseluruhan, buku ini merupakan studi mendalam atas tumbuhnya adat dalam peta perpolitikan Indonesia dan sebuah sumber penting bagi siapa saja yang mencoba memahami ranah kehidupan politik Indonesia.

Untuk mencapai tujuan di atas, menurut panitia kongres, perlu ada penghapusan
hak negara atas sumber daya alam ... Hal ini tidak hanya salah satu dari tiga
fokus utama, bersama dengan demokratisasi dan hak asasi manusia, dalam ...

Marketing politik

Antara Pemahaman dan Realitas

On political conditions and political marketing in Indonesia.

Demokrasi tidak hanya menyelenggarakan pemilu secara berkala, tetapi juga
perlu didukung oleh penegakan hak asasi manusia, hukum yang berwibawa,
kesadaran politik masyarakat secara luas, dan adanya pergantian kekuasaan
secara ...

Jurnalisme dan Politik di Indonesia

Biografi Kritis Mochtar Lubis (1922-2004) sebagai Pemimpin Redaksi dan Pengarang

Biografi Kritis Mochtar Lubis (1922-2004) sebagai pemimpin redaksi dan pengarang.

... bawah Takdir Alisyahbana dan diisi orang muda penggemar Sjahrir,
menyediakan mimbar bagi perdebatan kebudayaan, yang kadang-kadang diikuti
Mochtar Lubis bersama teman-temannya dari dinas pemantauan radio, seperti
Charles ...