Suatu Keberanian Mendamaikan Iman dan Kebebasan
Allah adalah sebutan untuk Tuhan dalam bahasa Arab— Tuhan kebebasan dan cinta yang berlaku universal. Aku sadar, pemahaman ini tidak sama persis dengan persepsi kebanyakan orang tentang Allah. Tapi seperti yang akan aku tunjukkan, Tuhan begitu mencintaiku dengan memberiku pilihan-pilihan dan kebebasan untuk menentukannya. Pada gilirannya, mencintai sesama makhluk Tuhan berarti meyakini akan kemampuan mereka untuk menentukan pilihan sendiri. Dengan demikian, cinta menuntutku melakukan dua hal secara bersamaan: memperjuangkan kebebasan, bukan sekadar untuk diriku sendiri, dan melawan penjajah-kekuasaan yang mencuri pilihan-pilihan itu dari kita sebagai manusia merdeka. Di masa-masa yang kacau-balau begini, hubungan antara kebebasan dan cinta harus dieksplorasi secara jernih. Sebagaimana yang akan kuperlihatkan, keharmonisanku dengan Allah membantuku untuk melakukan itu. Memang, kejernihan memerlukan nalar yang selalu mengarah pada pertanyaan “Bagaimana kau tahu Tuhan itu ada?” Aku tidak tahu, tapi aku meyakininya. Sejak dini, aku mengakui ini, supaya tidak merendahkan kecerdasan para pembaca yang agnostik dan ateis. Namun, aku juga akan memperlihatkan bahwa cara terbaik untuk menghargai kecerdasan manusia adalah dengan memiliki keyakinan akan potensi kita untuk menjadi agen perubahan dalam kehidupan ini, daripada duduk melamun dengan harapan fatalistik tentang kehidupan setelah kematian. Melalui keyakinanku akan kapasitas kreatif setiap individu, aku berharap dapat berbicara dengan penuh hormat kepada mereka yang beragama maupun yang tak beragama. Faktanya, individu-individu dari berbagai keyakinanlah yang membentuk pemikiranku. Jadi, izinkan aku bercerita sedikit tentang narasumberku. Selama satu dasawarsa terakhir, di antara guru-guru yang paling mempengaruhiku berasal dari kalangan Muslim dan non-Muslim yang berhubungan langsung denganku—baik di berbagai acara, di facebook, atau melalui email. Sebagai bentuk rasa terima kasih yang mendalam, kujalin kisah mereka menjadi buku ini. Sebagian besar, aku hanya mencantumkan nama depan mereka. Dan ketika menyadari bahaya yang akan menimpa korespondenku, aku pun mengubah nama mereka. Begitu banyak penelitian tambahan untuk memperkaya buku Allah, Liberty and Love ini, sehingga mencantumkan semua catatan kaki akan menghambur-hamburkan jumlah halaman. Supaya buku ini enak dibaca dan terjangkau, sekaligus untuk menghindari pemangkasan yang terlalu banyak, aku mengunggah semua catatan kaki di situs webku, irshadmanji.com. Aku juga menggunakan catatan kaki untuk menerangkan sejumlah pernyataan. Jika Anda ingin memperdalam tentang segala sesuatu yang telah Anda baca di sini, silakan kunjungi situs webku. Akhir kata, di halaman belakang buku ini, aku menyajikan daftar rekomendasi bacaan—beberapa di antaranya masih mem buatku terkesan. Semoga bacaan itu bisa menjadi inspirasi se kaligus sumber informasi bagi Anda.
Begitu banyak penelitian tambahan untuk memperkaya buku Allah, Liberty and
Love ini, sehingga mencantumkan semua catatan kaki akan
menghamburhamburkan jumlah halaman. Supaya buku ini enak dibaca dan
terjangkau, sekaligus ...