Mengungkap Novelty dan Memenuhi Validitas Penelitian
Anak judul buku ini adalah “Mengungkap Novelty dan Memenuhi Validitas Penelitian”, sengaja dipilih mengingat begitu sangat pentingnya kedua hal tersebut. Perancangan proposal penelitian untuk hibah kompetisi menyaratkan hal tersebut jika ingin mendapat pendanaan, baik yang berskala nasional dan lebih-lebih yang berskala internasional. Demikian halnya dengan proposal untuk disertasi, sedangkan untuk proposal tesis dan skripsi diharapkan mahasiswa mampu untuk mencapai hal tersebut. Di sisi lain, luaran hasil penelitian berupa manuskrip atau naskah yang akan diterbitkan pada jurnal internasional bereputasi atau jurnal nasional terakreditasi. Manuskrip yang berpeluang besar bisa terbit menjadi artikel di jurnal internasional bereputasi atau jurnal nasional terakreditasi sangat dituntut memiliki novelty yang tinggi dan ditulis dari hasil penelitian yang valid. Buku ini mengulas secara sederhana dan mudah dipahami tentang “Mengungkap Novelty dan Memenuhi Validitas Penelitian”. Sehingga dapat digunakan sebagai rujukan untuk kegiatan penelitian dan dapat digunakan sebagai pegangan untuk perkuliahan metodologi penelitian, pada jenjang program S1 dan lebih-lebih pada program S2 dan S3 di berbagai bidang keilmuan.
Anak judul buku ini adalah “Mengungkap Novelty dan Memenuhi Validitas Penelitian”, sengaja dipilih mengingat begitu sangat pentingnya kedua hal tersebut.
Penelitian tentang harta waqaf ; d . Melakukan seminar - seminar dan lokakarya
dalam menyusun rancangan qanun tentang harta waqaf , alhamdulillah qanun
ini sudah jalan . e . Menyusun rancangan qanun perbankan syariah . Kerja sama
...
Demikian pula , harga ratarata minyak kelapa sawit di pasar internasional
mengalami penurunan 10 persen per tahun , tetapi harga produk hilir di pasar
domestik mengalami kenaikan 40 persen ( Bank Dunia , 1999 ) . Studi yang
dilakukan ...
Tafsir Al-Amîn—Bedah Surah Al-Fâtihah dilakukan secara berkelanjutan (sustainable) dengan menggunakan banyak metode (multi method) penafsiran. Hal ini demi menghasilkan Tafsir Al-Qur’an yang lebih objektif, terbaik, utuh, dan menyeluruh (comprehensive). Langkah ini dipilih, terinspirasi oleh Al-Qur’an yang secara tekstual maupun kontekstual memiliki keragaman serta one book for all (satu buku untuk semua insan dan semua urusan). Cita ideal yang disuarakan Tafsir Al-Amîn, yakni dengan dinamika penafsirannya yang selalu berubah secara elastik sehingga bisa menjawab setiap tantangan dan semua persoalan. Pada edisi revisi ini tidak ada perbedaan yang bersifat mendasar dan dalam jumlah yang banyak dibandingkan dengan penerbitan perdananya. Namun demikian, terdapat penambahan materi terkait dengan subfasal dan bahkan bab tertentu dalam hal ini “Hubungan Antara Surah Al-Fâtihah dan Surah An-Nas” di samping subbab “Kesimpulan Hukum (istinbath al-ahkam)” dan “Catatan Penting Nilai Edukasi yang Diperoleh dari Surah Al-Fâtihah pada khususnya dan Al-Qur’an pada umumnya”.
Terbitkan bukumu disini: http://bit.ly/PublikasiDigital Ilmu dasar tentang kaidah hukum bacaan Al Quran Hukum belajar ilmu tajwid adalah fardhu kifayah, tetapi mengamalkannya adalah fardhu ain. Karena tujuan ilmu tajwid ialah supaya kita dapat membaca ayat – ayat Al Quran dengan fasih (terang & jelas) & serta dapat menjaga lisannya dari kesalahan – kesalahan ketika membaca al quran yang merupakan pedoman hidup ummat islam
Terbitkan bukumu disini: http://bit.ly/PublikasiDigital Ilmu dasar tentang kaidah hukum bacaan Al Quran Hukum belajar ilmu tajwid adalah fardhu kifayah, tetapi mengamalkannya adalah fardhu ain.
Membaca al-Qur’an bagi seorang muslim dan muslimah merupakan suatu ibadah dan bagian yang tidak bisa terpisahkan dari kehidupannya. Sebab sebaik-baik manusia adalah orang yang belajar al-Qur’an dan mengajarkannya. Dengan demikian orang yang terbaik menurut Nabi adalah siapa saja di antara kita yang mau belajar al-Qur’an dan mengajarkannya. Jika ada di antara kita yang belum mau belajar al-Qur’an dan tidak mau mengajarkannya berarti itu adalah orang yang belum sampai menjadi terbaik menurut Nabi. Akan tetapi realitas yang ada di masyarakat kita masih banyak orang tidak pandai baca al-Qur’an sama sekali. Masih banyak juga orang membaca al-Qur’an tidak sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ada, dan lain sebagainya. Saat ini pembelajaran tahsin al-Qur’an di madrasah tsanawiyah masih manual dilakukan dan dibutuhkan pengembangan. Pembelajaran yang demikian tentunya kurang efektif lagi untuk dilakukan sesuai dengan pesatnya perkembangan teknologi saat ini. Sebab pembelajaran yang manual atau konvensional tersebut sangat membosankan bagi siswa dan banyak menghabiskan waktu atau bahasa lainnya waktu kurang akurat digunakan dalam mengajar. Oleh karena itu sangat dibutuhkan pembelajaran yang sangat menyenang-kan dan praktis untuk menunjang kualitas siswa dalam membaca al-Qur’an. Modul yang ada dihadapan anda ini merupakan modul model drill dalam pembelajaran tahsin al-Qur’an dengan pendekatan teknologi. Dengan adanya modul ini diharapkan bermanfaat bagi guru yang mengajar tahsin al-Qur’an sebagai pedoman untuk pengembangan ilmu dan pengetahun khususnya pendidikan Islam itu sendiri. Sebab dengan modul ini akan membantu guru dalam mengajar tahsin al-Qur’an dengan teknologi. Modul tahsin al-Qur’an yang ada dihadapan anda ini, tentunya masih banyak kekurangan-kekurangan ataupun sangat jauh dari kesempurnaan-kesempurnaan. Oleh karena itu kritikan dan saran-saran yang sifatnya membangun dari saudara-saudari sangat diharapkan demi kesempurnaan modul tahsin al-Qur’an ini.
Kleyn and Others V. the Netherlands [GC], Nos. 39343/98, 39651/98, 43147/98 and 4664/99, Judgment of 6 May 2003. Appleby and Others V. the United Kingdom, No. 44306/98, Judgment of 6 May 2003 ... [etc.].
Esai-Esai Interpretasi Tematik Al-Qur’an Civitas Akademika STIQ Al-Lathifiyyah Palembang
Buku ini merekam gambaran proses para penulisnya dalam ke-juhud-an upaya mengaplikasikan teori-teori di seputar diskursus ilmu tafsir, terutama dalam bidang metodologi tafsir tematik.
Buku ini merekam gambaran proses para penulisnya dalam ke-juhud-an upaya mengaplikasikan teori-teori di seputar diskursus ilmu tafsir, terutama dalam bidang metodologi tafsir tematik.