Buku yang berada di tangan pembaca ini merupakan lanjutan dari pembahasan pada buku pertama yang berjudul Kenali Dirimu: Upaya Memahami Manusia dalam al-Qur’an, yang diterbitkan oleh Deepublish Yogyakarta. Pada buku yang pertama, penulis membahas manusia dalam berbagai perspektif, konsep manusia dalam Alquran, dan peranan hidup manusia baik dalam konteks ibadah maupun khalifah. Ketika buku selesai diterbitkan, dalam benak penulis terasa masih ada kekurangan untuk membedah komponen, struktur, dan dimensi-dimensi manusia. Oleh karena itu, buku ini akan membahas tentang berbagai komponen yang ada dalam diri manusia, walaupun masih dalam uraian yang sederhana. Buku ini memuat 9 bagian. Bagian pertama menguraikan tentang hakikat manusia. Dalam bagian ini, dibahas tentang berbagai terma mengenai manusia dan berbagai aliran yang membahas manusia. Bagian kedua membahas tentang manusia dalam pandangan Alquran, baik dalam konteks pemerian terma insan, nas, basyar, dan dzuriyah Adam, juga membahas tentang karakteristiknya. Bagian ketiga membahas tentang komponen jasad vii manusia dan upaya pemeliharaannya. Bagian keempat menguraikan hakikat ruh manusia dan pendidikan ruh. Bagian kelima menguraikan nafs (jiwa) manusia, nafs menurut Alquran, nafs dalam pandangan para ahli, dan jiwa yang tenang. Hati (qalb) diuraikan pada bagian keenam. Makna kalbu, kalbu sebagai piranti mengenal Tuhan, dan membersihkan hati menjadi poin penting pada bagian keenam ini. Selanjutnya, salah satu yang membedakan manusia dengan yang lainnya adalah fitrah. Fitrah merupakan potensi bawaan atau sifat tertentu yang mana setiap yang maujud disifati dengannya pada awal masa penciptaannya, atau sifat pembawaan manusia (yang ada sejak lahir), atau agama. Pemahaman tentang fitrah diungkap pada bagian ketujuh. Apakah akal itu sama dengan otak, atau berbeda? Pembahasan ini cukup menarik untuk dikemukakan. Pada bagian kedelapan pada buku ini, akan dipaparkan tentang otak manusia, makna akal, paparan Alquran tentang akal, fungsi akal, dan pendidikan akal perspektif Islam. Islam dengan syariat yang diturunkan oleh Allah bertujuan untuk membentuk dan mewujudkan pembangunan masyarakat yang memiliki akhlak yang mulia. Secara ideal pelaksanaan pembangunan di suatu daerah, baik infrastruktur maupun masyarakat tidak akan berhasil optimal, jika tidak diimbangi oleh tabiat, karakter, dan akhlak subjek yang melaksanakan pembangunan yang mengacu pada prinsip etika dan akhlak yang mulia. Akhlak merupakan bagian dari keseluruhan sistem syariat Islam. Dalam banyak hal, akhlak selalu menjadi tolak ukur yang bisa mengukur keberagaman seseorang. Sabda Rasulullah saw.: ‚Sebaik-baiknya iman seseorang adalah yang paling bagus akhlaknya‛. Bahkan, misi utama dan pertama yang diemban Rasulullah saw. diutus oleh Allah ke muka bumi ini adalah dalam viii rangka menyempurnakan akhlak umat manusia. Komponen akhlak dalam kehidupan manusia dipaparkan pada bagian kesembilan dengan poin pembahasan yang meliputi: pentingnya pendidikan akhlak, tujuan dan proses pendidikan akhlak, pandangan ulama tentang pendidikan akhlak, fungsi akal dan kalbu dalam pendidikan akhlak, dan cara mengubah akhlak menjadi baik. Buku ini diharapkan dapat melengkapi beberapa buku yang pernah membahas tema manusia. Oleh karenanya, posisinya penting dalam kerangka bangunan pemahaman manusia dalam perspektif Islam. Semoga coretan buku ini memberikan ‚air segar‛ bagi para pembaca yang fokus pada kajian kemanusiaan dalam perspektif Islam, baik mahasiswa, dosen, juga personal lainnya, terutama untuk kajian filsafat manusia, metodologi studi Islam, teologi pendidikan, dan filsafat dalam perspektif Islam. Penulis mengucapkan terima kasih kepada setiap orang yang mendukung penulisan buku ini, khususnya untuk istriku, Irma Mardiyah M.Ag, kedua orangtua, dan semua guru penulis yang jasanya tiada tara, juga personal lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Anakku, Maulida Farah Diba, kupersembahkan pula buku ini untukmu, semoga engkau dapat mengarungi kehidupan ini dengan pancaran hidayah-Nya.
Menimbulkan inovasi baru; mengantarkan murid untuk kreatif.348 Bagian
Kesembilan Akhlak A. Pentingnya Pendidikan Akhlak Kata akhlaq dalam Bahasa
Arab. 348 Abd al-Shaid al-Zintany, Usus al-Tarbiyah fi al-Sunnah al-Nabawiyyah,
...