Sebanyak 1839 item atau buku ditemukan

Islam Indonesia di mata orientalis Rusia

Usaha-usaha mendirikan negara Islam dan pelaksanaan syariat Islam di Indonesia

Efforts on building an Islamic state and the implementation of Islamic law in Indonesia.

Efforts on building an Islamic state and the implementation of Islamic law in Indonesia.

Gender, Islam and Democracy in Indonesia

This book explores the relationship between gender, religion and political action in Indonesia, examining the patterns of gender orders that have prevailed in recent history, and demonstrating the different forms of social power this has afforded to women. It sets out the part played by women in the nationalist movement, and the role of the women’s movement in the structuring of the independent Indonesian state, the politics of the immediate post-independence period and the transition to the authoritarian New Order. It analyses in detail the gender relations of the New Order regime, focused around the unitary family form supposed by the family system expounded in the New Order ideology and the contradictory implications of the opening up of the economy to foreign capital and ideas, for gender relations. It examines the forms of political activism that were possible for the women’s movement under the New Order, and the role it played in the fall of Suharto and the transition to democracy. The relationship between Islam and women in Indonesia is also addressed, with particular focus on the way in which Islam became a critical focus for political dissent in the late New Order period. Overall, this book provides a thorough investigation of the relationship between gender, religion and democracy in Indonesia, and is a vital resource for students of gender studies and Indonesian affairs.

I n t r o d u c t i o n — G e n d e r , I s l a m a n d D e m o c r a c y i n Indonesia In
February 1998,the'dyingdays'oftheauthoritarian regime of President Suharto,
agroupofwomenoccupied the roundabout outside the Hotel Indonesia (HI), a
hectic road junction on one of Jakarta's busiest streets. The motorists whose
passage was impeded were handed roses, packets of milk powder and
pamphlets protesting the rising costs ofbasic commodities consequent onthe
Asian financial crisis.

Multilingualism in the English-Speaking World

Pedigree of Nations

Multilingualism in the English-Speaking World is the winner of the BAAL Book Prize 2005. Multilingualism in the English-Speaking World: Pedigree of Nations explores the consequences of English as a global language and multilingualism as a social phenomenon. Written accessibly, it explores the extent of diversity in ‘inner circle’ English speaking countries (the UK, the USA, Canada, South Africa, Australia and New Zealand) and examines language in the home, school, and the wider community. Considers the perspectives of English as a global language as well as multilingualism as a social phenomenon. Written in an accessible style that draws on contemporary real life examples. Examines the everyday realities of people living in 'inner circle' English-speaking countries, such as the UK, USA, Canada, South Africa, Australia and New Zealand. Discusses the theoretical issues that underpin current debates, drawing on research literature on societal multilingualism, language maintenance and shift, language policy, language and power, and language and identity.

In contrast, Ontario refuses to allow instruction through any language except
French and English other than for short-term transitional purposes.50 Community
efforts to maintain minority languages Differences in terminology add to the
complexities of cross-national discussions. Languages taught as subjects in
school are usually referred to as foreign languages; languages spoken by new
minority communities are known as community languages in the UK, Ireland,
Australia and ...

Kubisikan Pesan Cinta Untukmu

Untaian nasehat penuh cinta untuk kaum muda Islam saat melewati masa-masa kritis keremajaanya

Ratusan, ribuan bahkan jutaan anak-anak muda kita "tergeletak" di jalan. Jiwa mereka tergeletak disana tanpa pernah tahu kemana kehidupan ini seharusnya mengalir. Mata hati mereka kabur tak mengenal cahaya. Mereka meraba-raba, meski wajah mereka penuh canda, tapi hati mereka menangis. Cukupkah segala fasilitas kebendaan untuk menepis kegamangan mereka? Cukupkah segala kemoderenan yang berlimpah itu sebagai penuntun mereka menemukan arti hidup yang sesungguhnya. Buku ini mencoba memberikan jawabnya dengan penuh cinta. Buku ini adalah panduan untuk "sang musafir" bernama pemuda dan pemudi itu, agar masa-masa kritis penuh gejolak mereka dapat terlewatkan dengan akhir bahagia. Sebuah buku islami dari Mirqat Publishing (Mirqat Group)

Ratusan, ribuan bahkan jutaan anak-anak muda kita "tergeletak" di jalan.

Pesan Indah dari Makkah & Madinah

?Hafshah! Makanan apa yang biasa disantap Rasulullah Saw.?? tanya ?Umar bin Khaththab begitu mendengar usulan para sahabatnya untuk menaikkan gajinya sebagai khalifah. Hafshah menjawab, ?Roti tawar kering dan keras, Ayah. Untuk memakannya harus dicelupkan dulu ke dalam air minum.? ?Hafshah! Pakaian paling bagus apa yang beliau kenakan?? tanya ?Umar lagi. ?Selembar jubah berwarna kemerahan karena sudah luntur. Itu yang beliau andalkan untuk menerima tamu-tamu kehormatan,? jawab sang putri. ?Apakah beliau pernah tidur di atas tilam yang empuk?? tanya ?Umar lebih lanjut. ?Tidak, Ayah,? jawab sang putri yang tak kuasa menahan air matanya. ?Rasul Saw. hanya beralaskan selembar selimut tua. Di musim panas, selimut itu dilipatnya menjadi empat lapis agar agak tebal sebagai alas. Dan di musim dingin, selimut itu dilipat dua agar cukup lebar untuk menutupi seluruh badannya.? *** Pada zaman krisis moral dewasa ini, orang tentu saja perlu mengetahui norma dan hukum. Tetapi, mengetahui aturan saja tidaklah cukup. Yang lebih penting daripada itu, orang membutuhkan teladan-teladan yang bisa mereka tiru. Di antara teladan-teladan itu, empat khalifah bijak (khulafƒ? rƒsyid–n) ditampilkan kembali di buku ini agar menjadi cermin bagi kaum Muslim. Dengan bahasa yang indah dan menawan, buku ini menghadirkan teladan-teladan cemerlang tentang cinta, persahabatan, kemuliaan, kepemimpinan, kebijaksanaan, dan jalan menuju surga. Betapa indah jika kisah-kisah teladan ini kita simak, renungkan, dan praktikkan dalam kehidupan kita sehari-hari. [Mizan, Mizania, Novel, Indonesia]

Al-Madînah Al-Munawwarah, 200 makanan haram, tatkala termakan, 257-259
Makkah, 41 gunung yang mengitari —, 41 ... 41 sebutan Kota — dalam AlQuran,
41, 256 Maria Al-Qibthiyyah, 148 Marwan bin Al-Hakam, 191 Masjidil Haram,
224, ...

Shalat Pesan Terakhir Rasulullah

Mengenang Pesan Rasulullah Menjelang Wafatnya

Bayangkanlah bila Anda menghadiri kematian seseorang. Lalu di ujung hayatnya, ia melafalkan sebuah pesan. Semua orang pasti akan diam menyimak. Karena mereka yakin, pesan terakhir itu memiliki makna yang dalam. Bahkan sangat “suci” dan harus dilaksanakan. Begitulah kita memaknai pesan menjelang kematian seseorang. Lalu bagaimana jika seseorang itu adalah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam? Buku ini mengungkap bahwa Shalat adalah salah satu pesan akhir Rasulullah menjelang kematiannya. Dan tentu saja ia begitu bermakna. Namun sayang, wasiat itu sering terlalaikan oleh kita. Maka buku ini mengajak kita untuk mengenangnya lebih dari sekedar sebuah kenangan. Sebuah buku islami dari Mirqat Publishing (Mirqat Group)

... keluar –ke masjiddalam keadaan tidak mengenakan wangi-wangian dan tidak
berhias”. (HR. Abu Dawud 565, ad-Darimi 1279). 3. Bahkan Nabi Shallallahu
Alaihi wa Sallam secara khusus membuat pintu untuk dilewati oleh perempuan
di Masjid, Ibnu Umar Radhiyallahuanhu berkata,“Berkata Rasulullah Shallallahu
Alaihi wa Sallam, “Mengapa tidak kita biarkan pintu ini untuk para perempuan”.
An-Nafi' berkata, “Sejak itu Ibnu Shalat Pesan Terakhir Rasulullah 67.