Sebanyak 124 item atau buku ditemukan

Pengembangan Masyarakat

Pergeseran paradigma pembangunan dari ‘production center development’ ke ‘people center development’ menjadi rujukan terpenting untuk memahami pengembangan masyarakat (community development). Oleh karena itu, implementasi pengembangan masyarakat berpusat pada rakyat, yakni komunitas lokal, dengan pendekatan, strategi, dan program-program yang partisipatif. Meskipun berpusat pada rakyat, pendekatan, strategi, dan program-program yang partisipatif dalam pengembangan masyarakat pada karakteristik struktur sosial dan kultur (local community), pola adaptasi ekologi (local ecology), aksi-aksi bersama dalam satuan kelembagaan sosial (collective action) yang berbeda selalu mensinergikan swadaya komunitas lokal dengan pemangku kepentingan lainnya, seperti pemerintah, pihak swasta, kelembagaan swadaya masyarakat, dalam kerangka tidak hanya parti- sipasi masyarakat (community participation) tetapi lebih dari itu sampai kepada partisipasi pemangku kepentingan (stakeholders participation).

sendiri, metode ini melibatkan emosi komunitas seperti juga pemikiran mereka
dan mereka bisa melibatkan diri dengan penuh semangat. Tidak begitu sukar
melakukannya, jadi bisa merupakan cara yang menyenangkan untuk meninjau ...

Perencanaan dan Pengembangan Wilayah

Regional planning and rural development in Indonesia.

Sumberdaya alam ini ada yang benar-benar supply-nya tidak terbatas (infinite)
dan ada juga yang bersifat dapat diperbarui sepanjang laju pemanfaatannya
tidak melampaui titik kritis pemanfaatan seperti sumberdaya alam dapat
diperbarui ...

Teknik & Etik Profesi TV Presenter

Menjadi TV Presenter yang baik dan menarik tidak mudah. Oleh karena itu, buku ini perlu dibaca dan dipelajari oleh siapa saja yang berminat menjadi TV Presenter yang andal dan profesional. Isinya dapat dijadikan rujukan praktis dan sederhana, karena mengulas berbagai seni dan prinsip dasar bagaimana menjalankan profesi sebagai TV Presenter yang baik dan menarik sehingga apa yang dikomunikasikan dapat dipahami, disukai, dan dipercayai oleh khalayak pemirsa TV. (Prof. Sasa Djuarsa Sendjaja, Ph.D. Guru Besar Ilmu Komunikasi FISIP UI, mantan Ketua KPI Pusat ) Buku Teknik & Etik Profesi TV Presenter hadir pada waktu yang amat tepat. Pertama, karena penulisnya adalah tokoh idola saya dan mungkin idola begitu banyak penonton serta pemirsa Televisi di masa kejayaan TV Publik (TVRI). Artinya, penulis buku menyampaikan pengalaman empirisnya yang benar-benar memesona pada saat itu. Bahkan tidak berlebihan saya menyatakan,kalaupun periode itu dipenuhi stasiun TV komersial seperti sekarang, penampilan Anita Rahman tetap akan menonjol. Jernih suaranya, tepat lantun nadanya, serta terlihat pas (dapat dibaca “etis”) pada setiap kesempatan. Kedua, buku ini memancing perbandingan, antara pengalaman dan hal-hal yang Anita Rahman usulkan, dengan kenyataan bagaimana para Presenter Televisi kita harus membawakan berita atau aneka acara dewasa ini : pada kasus terorisme, musibah tsunami, serangan kampanye negatif pilpres, pelecehan seksual anak dan sebagainya, Ketiga, buku ini diperkaya dengan aturan dan beberapa teori universal, plus kisah-kisah anekdotikal sebagai pelengkap sekaligus membuatnya menjadi mengalir. Terima kasih atas sumbangan signifikan antarmasa ini, yang akan memancing efek heuretik bagi para Presenter TV sekaligus ilmuwan lainnya. (Effendi Gazali, Ph.D., MPS ID, Peneliti Komunikasi Politik, UI dan Visiting Professor di Jeju National University Korea, alumnus Cornell University, NY, USA. & Radboud University, Nijmegen, the Netherlands) Seorang Presenter TV tidak hanya dituntut menguasai teknik presentasi, melainkan juga etik profesi sebagai wujud tanggung jawab kepada publik. Buku yang ditulis praktisi berpengalaman, seperti Ibu Anita Rahman ini patut diapresiasi karena akan memberi pengetahuan dan spirit yang bermanfaat bagi yang sedang dan akan menggeluti dunia Presenter Televisi. (Dr. Dadang Rahmat Hidayat, SH, S.Sos, M.Si. Ketua Departemen Jurnalistik Fikom Unpad, Bandung, mantan Ketua KPI Pusat) Anita Rahman, ikon yang lebih luas dari kotak televisi. Bahkan suaranya, untuk tidak mengatakan tarikan napasnya, dikenali masyarakat. Juga tatapan mata yang memberi garis bawah apa yang disuarakan. Kalau kini “si mata belok”, menurunkan ilmu dalam sebuah buku, itulah yang ditunggu. Sesungguhnya ini tradisi yang baik dari para suhu pertelevisian. (Arswendo Atmowiloto, Pengarang, Pengamat pertelevisian) Dalam profesi apa pun, pemahaman teknik dan etik menjadi hukum besi yang tak bisa ditawar. Apa lagi profesi TV Presenter yang menggunakan ranah publik. Pertanggungjawaban profesinya menjadi berlipat. Buku ini mengurai secara lengkap kedua dimensi tersebut. Contoh praktis dari pengalaman penulis yang mempunyai jejak rekam panjang di dunia penyiaran, menjadikan buku ini makin bernas. (S. Rahmat M., S.Si – Ketua Bidang Isi Siaran KPI Pusat)

(7) GLOTTAL: dibentuk oleh aliran udara, antara lipatan pita-suara, namun tanpa
vibrasi pada lipatan-lipatan tersebut. glottal: bunyi yang dihasilkan oleh celah
pita-suara (glottis) tertutup bunyi hamzah. hamzah: tanda hambat glotal dalam
ortografi bahasa Arab atau bunyi hambat glotal. Adapun bunyi-ucap yang
dibentuk dengan ujung lidah adalah yang paling bermasalah. Umumnya,
penyebabnya adalah tidak atau kurang rapi mengucapkannya, sehingga cara
bicara menjadi tidak ...

Indeks Kemandirian Desa

Metode, Hasil, dan Alokasi Program Pembangunan

Di banyak negara-termasuk di Indonesia persoalan penting bukan pada kekurangan melainkan kesenjangan pengorganisasian data. Penyusunan data dalam Indeks Kemandirian Desa (IKD) disusun untuk mengukur hasil pembangunan sesuai amanat UU 6/2014 tentang Desa. Hailnya berupa pengukuran kemandirian desa menurut dimensi kemampuan sendiri, tanggungjawab bersama, dan keberlanjutan. Rincian indicator dikelompokkan menurut aspek kebutuhan dasar, pemerintahan desa, dan daya saing ekonomi. Buku ini menunjukkan sektor-sektor inti dan tambahan bagi pembangunan desa. Tingkat kemandirian desa berikut kebutuhan program pembangunan desa dirinci berdasarkan provinsi, tipologi kewilayahan, dan sektoral. Evaluasi kondisi masyarakat masa kini dapat digunakan untuk perbaikan perencanaan pembangunan desa dalam jangka menengah dan jangka panjang.

Penyusunan data dalam Indeks Kemandirian Desa (IKD) disusun untuk mengukur hasil pembangunan sesuai amanat UU 6/2014 tentang Desa.

Lobu Tua Sejarah Awal Barus

Situs Lobu Tua merupakan salah satu situs kota kuno daerah Barus, Provinsi Sumatra Utara, dan pernah dihuni antara akhir abad ke-9 hingga awal abad ke-12 Masehi. Buku ini bertujuan menunjukkan betapa pentingnyaperanan Barus dalam sejarah kuno Nusantara. Selain memuat hasil-hasil penelitian aekeologi mengenai benda-benda yang ditemukan di situs Lobu Tua, diperkenalkan juga penelitian tentang sumber-sumber kuno berkenaan dengan Barus, termasuk sebuah prasasti berbahasa Tamil, sebuah teks berbahasa Armenia, dan beberapa sumber Tionghoa. Buku ini juga memuat sumbangan artikel mengenai kamper dan kemenyan yang dahulu menjadi sumber kekayaan Barus.

Tempat asal tembikar Dunia Islam biasanya sukar diidentifikasi, terutama karena
pembuatnya sering berpindah dari satu ... Fribourg, Office du Livre, 1985: 37;
Dominique & Janine Sourdel, La civilisation de l'islam classique [Peradaban
Islam ...

Catatan Pinggir Sejarah Aceh

Perdagangan, Diplomasi, dan Perjuangan Rakyat

On history of Nanggroe Aceh Darussalam.

Manusia sempurna harus dapat fana atau hapus daripada keduniawian, dalam
arti bahwa jiwa harus menaklukan segala hawa nafsunya. Manusia harus dapat
sampai kepada fana al fana, yaitu “tersandra” daripada segala bukan Yang
Mutlak, di mana batasan antara khalik dan makhluk terlah terhapus. Ajaran
wujudnya yang heterodoks itu bercirikan segala sesuatu adalah Tuhan atau
bersifat pantheistis-monistis seperti halnya agama Siwa (Ciwa) dan Budha
Mahayana yang telah ...

Sejarah Kesusastraan Melayu Kelasik

Seperti dapat langsung dikenali dari judulnya, Sejarah Kesusastraan Melayu Klasik ini memperkenalkan, mendokumentasikan, dan membahas berbagai naskah, sumber, pertumbuhan, demografi, dan berbagai pemikiran mengenai kesusastraan Melayu klasik, sehingga kita dapat mengenali kehidupan, problema, dan dinamika masyarakat Melayu yang harus diakui, hingga kini bukan hanya relevan tetapi makin penting untuk dipahami dan dihargai. Penjelasan menarik tentang kesusastraan rakyat, epos India dan wayang, cerita dari jawa, sastra zaman peralihan Hindu-Islam, kesusastraan zaman Islam, cerita berbingkai, sastra kitab, sastra sejarah, undang-undang Melayu lama, serta pantun dan syair dalam buku ini mendorong kita untuk memahami kekhasan tata hidup dan cara pandang masyarakat yang melahirkannya, sambil menimba kebijaksanaan dan berkaca pada keuniversalan pengalaman di dalamnya. Buku ini membawa kita ke masa lalu, dan dengan menikmati panorama latar manusianya yang tersebar luas serta mengarungi kedalaman pesan yang bagaimanapun menantang kematangan dan keragaman kemanusiaan kita, kita dimampukan untuk mengelola dan menghayati kehidupan masa kini. --Prof. Riris k. Toha-Sarumpaet, Ph. D.

Kerajaan kecilkecil banyak terdapat di bagian utara Malaya, misalnya
Langkasuka dan lain-lain tempat. Sesudah agama Buddha muncul di India, lebih
banyak lagi orang India yang mengunjungi atau singgah di daerah Alam Melayu.
Agama Buddha tidak mengenal kasta, jadi penganutpenganutnya tidak takut
bergaul rapat dengan bangsa-bangsa lain. Lagi pula, penganutnya juga
mempunyai semangat pendeta yang luar biasa: suka menyebarkan agamanya
ke manamana saja.

Metode Penelitian Partisipatoris dan Upaya Pemberdayaan

Panduan Bagi Praktisi Lapangan

Buku karya Britha Mikkelsen ini dapat dibaca sebagai mansukan alternatif mengenai metode penelitian model apa yang kiranya memadai dan dapat dipercaya dalam meneropong realitas masyarakat sedekat mungkin, yang pada gilirannya memberi arah pada kegiatan pembangunan masyarakat serta upaya-upaya pemberdayaannya secara tepat dan guna sasaran.Dari pengalaman beberapa dasawarsa terakhir menjadi nyatalah bahwa pendekatan kebijakan dari atas ke bawah (top-down policy) tidak selalu menggembirakan, penuh kebocoran, dan bias.Metode Penelitian Partisipatoris, yang merupakan konsep alternatif itu, kini makin menemukan momentumnya. Tetapi persetujuan kita pada metode ini, belum membuktikan apa-apa, sebab tanpa alat-alat analisis yang cukup dan indikator yang sahih, kita mudah jatuh lagi pada "kebiasaan lama".Pendidikan yang diterima para praktisi riset pembangunan tidak selalu mempersiapkan mereka dengan alat dan sasaran serta metode yang memadai untuk studi dan penelitian lapangan dimana mereka bekerja. Sering metode yang mereka pakai sudah ketinggalan, sehingga tidak cocok lagi. Perjalanan waktu menambah lagi pertanyaan-pertanyaan baru sehingga banyak metode penelitian tampaknya terus tercecer di belakang. Oleh karena itu, pendekatan partisipatoris yang dipaparkan secara cukup rinci di dalam buku ini semoga dapat memperkaya metode penelitian dalam masing-masing disiplin ilmiah yang sudah kita kenal. Buku Metode Penelitian Partisipatoris dan Upaya Pemberdayaan: Panduan bagi Praktisi Lapangan sangat bermanfaat bagi pelbagai kelompok dan perorangan yang menaruh minat pada bidang penelitian dan pekerjaan lapangan dalam studi pembangunan.​

Buku Metode Penelitian Partisipatoris dan Upaya Pemberdayaan: Panduan bagi Praktisi Lapangan sangat bermanfaat bagi pelbagai kelompok dan perorangan yang menaruh minat pada bidang penelitian dan pekerjaan lapangan dalam studi pembangunan ...

Metode Penelitian Kesehatan

Metode Ilmiah Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi (Edisi Revisi)

Buku ini terdiri atas 2 bagian yaitu Bagian I berisi Metodologi Penelitian Kesehatan dan Bagian II yang menerapkan Metode Ilmiah untuk Panduan penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Bagian I berisi sembilan bab yaitu, Metode Ilmiah, Metodologi Penelitian Kesehatan, Keterkaitan Judul dengan Bab-bab Penelitian, Desain dalam Penelitian Kesehatan, Sampel Penelitian Kesehatan, Pengumpulan Data Kualitatif dan Kuantitatif, Pengolahan dan Analisa Data Kualitatif dan Kuantitatif, Validitas, Reabilita dan Objektifitas dalam Penelitian, dan Pembahasan Sebab Akibat. Keunikan dari buku ini terletak pada Bab III Bagian I yaitu Keterkaitan Judul dengan Bab-Bab Penelitian. Tiap-tiap universitas, fakultas, sekolah tinggi, bahkan program studi mempunyai format tersendiri dalam penulisan skripsi, tesis dan disertasi yang mungkin berbeda dari apa yang dibahas dalam Bab III Bagian I tersebut. Hal ini bukan merupakan halangan untuk mempelajari buku ini, dari mana diharapkan agar pembaca sebagai pembimbing, penguji dan mahasiswa yang dibimbing serta peneliti mengerti tujuan dan memanfatkan Keterkaitan tersebut. Buku ini membahas kualifikasi atau kompetensi yang ingin dicapai untuk masing-masing gelar kesarjanaan yang berpedoman kepada KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia) yaitu Level 6 bagi Kualifikasi S1 (Sarjana) yang menghasilkan Skripsi, Level 8 bagi S2 (Magister) yang menghasilkan Tesis, dan Level 9 bagi S3 (Doktor) yang menghasilkan Disertasi, yang contoh-contohnya dijelaskan dan dibahas pada Bagian II, yang merupakan penerapan metodologi yang tetulis pada Bagian I dari buku ini. Dengan demikian, buku ini tidak hanya untuk mempelajari metodologi penelitian, namun juga sebagai pedoman penulisan skripsi, tesis, dan disertasi.

Buku ini terdiri atas 2 bagian yaitu Bagian I berisi Metodologi Penelitian Kesehatan dan Bagian II yang menerapkan Metode Ilmiah untuk Panduan penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi.

Membangun di Atas Puing Integritas

Belajar dari Universitas Indonesia

UI selama Sejarah hidupnya adalah mercusuar kemandirian moral yang tegar berdiri dalam kegelapan masa apa pun, diterjang angin topan perlawanan sedahsyat apa pun. Karena UI diisi oleh keberanian moral membangun masyarakat yang demokratis dan ia mampu bersaing secara global. Oleh karena itu, marilah kita berpegang teguh pada prinsip moral sivitas akademika kita, bahwa almamater kita "Universitas Indonesia is not for sale!" (Emil Salim) Salah satu kekuatan utama rektor UI Prof. Dr. Gumilar Somantri adalah uang. Berbeda dengan para rektor sebelumnya. Gumilar berposisi sebagai pemimpin UI yang memiliki kendali atas uang triliunan rupiah. Dengan kekuasaan itulah, Gumilar menjelma menjadi penguasa yang dapat membeli loyalitas, mendanai berbagai proyek mewah yang membangun keharuman namanya, atau juga memperkaya dirinya dan orang-orang kepercayaannya. ... (Ade Armando).

Salah satujalan untuk membentukwarganegara adalah melalui pendidikan.
Itulah mengapa sejak kebangkitan negara-bangsa, penyelenggaraan
pendidikan merupakan tugas konstitusional. Jelaslah pula bahwa pendidikan
senantiasa ...