Sebanyak 37 item atau buku ditemukan

PENGANTAR EKONOMI MIKRO (TEORI DAN PRAKTIS)

Oikos dan Nomos, tidak banyak yang mengetahui bahwa dua kata tersebut adalah asal dari kata Ekonomi. Secara harfiah gabungan dua kata tersebut dapat diartikan sebagai “manajemen rumah tangga”. Di mana suatu rumah tangga harus mampu mengatur segala sumber daya yang dimiliki untuk mencukupi kebutuhan dengan berbagai kondisi dan strategi yang akan digunakan. Perkembangan ilmu ekonomi semakin kompleks dan pesat dewasa ini. Berbagai teori ekonomi bermunculan dan salah satunya dikenal dengan Ilmu Ekonomi Mikro. Ekonomi mikro fokus mempelajari segala hal yang menjadikan keputusan individu, baik pada skala rumah tangga, perusahaan, pemerintahan, maupun produsen, agar mengalokasikan sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhan. Ruang lingkup ilmu ekonomi mikro adalah untuk melihat perputaran ekonomi secara khusus dan spesifik dengan pembahasan seputar teori harga, produksi dan distribusi. Buku Pengantar Ekonomi Mikro “Teori dan Praktis” ini berisikan tentang teori, konsep dan perkembangan ekonomi, permintaan dan penawaran, produksi dan biaya, perilaku konsumen dan produsen, elastisitas, pasar, hingga studi kebijakan ekonomi. Kumpulan penulis yang merupakan praktisi akademisi ingin membuka cakrawala keilmuan pembaca pada bidang Ekonomi Mikro. Berbagai manfaat bisa didapatkan setelah memahami buku ini, diantaranya merumuskan kebijakan ekonomi; peramalan bisnis; manajemen & risiko; perilaku konsumen; pengaturan arus produk; kebijakan produksi; dan pengalokasian dana konsumen. Oleh karena itu, buku ini sangat cocok dimiliki bagi Anda sebagai pelaku bisnis, pemerintah, akademisi, pelajar, maupun rumah tangga masyarakat.

Oikos dan Nomos, tidak banyak yang mengetahui bahwa dua kata tersebut adalah asal dari kata Ekonomi.

Pengantar Manajemen Bisnis

Sistematika penulisan buku ini diuraikan dalam empatbelas bab yang memuat tentang Mengulas Manajemen dalam Bisnis, Evolusi dan Tantangan dalam Bisnis, Lingkungan Bisnis, Bentuk Kepemilikan Bisnis, Perencanaan Strategis Manajemen, Proses Pengambilan Keputusan, Struktur dan Budaya Organisasi, Produksi dan Distribusi, Manajemen Pemasaran, Manajemen Sumber Daya Manusia, Manajemen Keuangan, Etika dan Tanggungjawab Sosial Bisnis, Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Bisnis, dan bab terakhir yaitu Konsep Ekonomi dalam Keputusan Manajemen.

Sistematika penulisan buku ini diuraikan dalam empatbelas bab yang memuat tentang Mengulas Manajemen dalam Bisnis, Evolusi dan Tantangan dalam Bisnis, Lingkungan Bisnis, Bentuk Kepemilikan Bisnis, Perencanaan Strategis Manajemen, Proses ...

Arkeologi Sejarah-Pemikiran Arab-Islam

Hingga kini, wacana keislaman boleh dikatakan masih berkutat pada bagaimana Islam harus dipandang setelah agama tersebut berjalan lebih dari lima belas abad lama- nya semenjak ia dilahirkan, dan sedang dihadapkan dengan prestasi “pihak lain” dengan berbagai keajaiban modernitasnya. Pandangan terhadap hal tersebut sangatlah penting, terutama di era-era belakang- an ini. Sebagai sebuah komunitas, umat Islam memiliki keyakinan bahwa mereka adalah umat terbaik (khair al-ummah). Akan tetapi, pada saat yang sama mereka sedang berada dalam posisi “tidak berdaya” menghadapi apa saja yang diluncurkan dari pihak lain yang oleh sebagian besar di antara mereka dianggap sebagai “musuh” yang tidak boleh didekati, dah bahkan justru harus diperangi dan disingkir- kan. Mengambil begitu saja apa yang datang dari mereka akan ber- akibat lenyapnya jati diri yang sudah mengakar. Akan tetapi, tetap mempertahankan diri dengan bersikap eksklusif juga akan berakibat pada munculnya proses alienasi diri dari kehidupan. Jika demikian masalahnya, lantas bagimana umat Islam harus bersikap terhadap teks dasar keagamaan Islam (Al-Qur’an dan Hadits) dan juga terhadap tradisi Islam, serta bagimana juga umat Islam harus mengambil posisi dalam kancah pertarungan ideologi, politik, pemikiran, dan kebudaya- an modern saat ini? Jika kita harus merujuk pada masa silam Islam, viii Adonis Arkeologi Sejarah-Pemikiran Arab-Islam Vol.1 pertanyaannya: Islam mana yang mungkin dapat dirujuk kembali dalam menghadapi situasi seperti itu dan juga bagaimana menarik ulang Islam tersebut ke pentas kehidupan modern? Dalam kaitan ini, paling tidak ada tiga alternatif yang mungkin bisa dipilih dan dijadikan acuan, dan dari salah satu dari ketiganya atau bahkan dari ketiga-tiganya bisa kita terapkan dan hadirkan kembali dalam kehidupan modern sekalipun hal itu juga tidaklah mudah. Ketiga acuan tersebut adalah: pertama, merujuk pada teks dasar Islam, yaitu Al-Qur’an. Kedua, merujuk pada seluruh tradisi yang muncul pada era kenabian sebagai bentuk aplikasi dari yang pertama. Dan, ketiga, merujuk pada keseluruhan produk dari interaksi tripartit antara umat Islam, teks-teks keagamaan (Al-Qur’an, al-hadis, dan riwayat-riwayat sahabat), dan situasi yang melingkupi mereka sepanjang sejarah. Meskipun demikian, menarik kembali apa yang mungkin disebut dengan “islam” ke dalam pentas kehidupan modern tentu tidak dapat dilakukan begitu saja dengan menghadirkan ulang secara apa adanya acuan tersebut. Hal itu karena pada saat kemunculannya, teks dasar Islam melakukan interaksi dengan ruang dan waktu sebelum ke- mudian membentuk tradisi. Artinya, ia sendiri sudah tidak lagi “polos” atau “telanjang”, dan tradisi bentukan teks dasar tersebut muncul dalam kondisi tertentu. Ia unik dan terbatas. Kalau saja tradisi pertama muncul secara demikian maka tradisi-tradisi berikutnya terbentuk dalam situasi yang lebih kompleks. Oleh karena begitu rumitnya persoalan tersebut maka sangat wajar jika umat Islam pada umumnya dan masya- rakat muslim Arab pada khususnya sering mengalami kegamangan di dalam mengambil sikap terhadap kekayaan tradisi yang mereka miliki pada satu sisi, dan juga terhadap munculnya modernitas yang merambah dunia Arab-Islam di sisi yang lain.

Jadi, pada dasarnya khilâfah (maksudnya kekuasaan) merupakan warisan
kenabian. Oleh karena itu, kekuasaan Islam, diawal pertumbuhannya, bukan
sekadar persoalan tanggungjawab sipil, melainkan juga persoalan
tanggungjawab ...

Penerapan Mind Mapping dalam Kurikulum Pembelajaran

"""Sudah menjadi rahasia umum, bahwa belajar merupakan aktivitas yang tidak menyenangkan bagi sebagian besar pelajar. Disadari atau tidak, di situlah letak paradoksnya, seorang pelajar yang tidak suka belajar. Lalu, di mana letak salahnya? Untuk itulah diperlukan revolusi belajar yang dapat membuat dunia pendidikan menjadi lebih berwarna, lebih bergairah, aplikatif, dan mudah. Dari berbagai konsep pembelajaran yang sudah ada, maka mind mapping bisa dikatakan sebagai sesuatu yang berbeda. Ia merupakan ide brilian warisan Aristoteles yang dilahirkan kembali oleh Tony Buzan di abad ini. Mind mapping adalah gabungan dua kata yang sederhana, namun kini sudah tidak sederhana lagi. Mind mapping memiliki kelenturan dalam penggunaannya, baik dalam dunia akedemisi maupun dunia kerja. Buku-buku tentang mind mapping sudah banyak beredar saat ini, tetapi yang bisa dijadikan jembatan antara konsep dasar mind mapping dengan konsep pendidikan modern yang terintegrasi dengan kurikulum pelajaran, masih sangat jarang. Dengan pendekatan kontekstual dan penyajian yang aplikatif, penulis mengajak semua pihak yang peduli dengan kemajuan pendidikan di negeri ini untuk bersama-sama membuka wawasan, berpikir terbuka serta mengeksplorasi konsep mind mapping agar dapat diterapkan dalam kurikulum pembelajaran."""

"""Sudah menjadi rahasia umum, bahwa belajar merupakan aktivitas yang tidak menyenangkan bagi sebagian besar pelajar.

Arkeologi Sejarah-Pemikiran Arab-Islam Vol. 4

Wacana keislaman hingga saat ini boleh dikatakan masih berkutat pada persoalan bagaimana Islam harus dipandang setelah agama tersebut berjalan lebih dari lima belas abad lamanya semenjak ia dilahirkan, dan sekarang ia sedang dihadapkan pada prestasi “pihak lain” dengan berbagai ke- ajaiban modernitasnya. Pandangan terhadap hal tersebut sangatlah penting, terutama di era belakangan ini. Sebagai sebuah komunitas, umat Islam memiliki keyakinan bahwa mereka adalah umat terbaik (khair al-ummah). Akan tetapi, pada saat yang sama mereka sedang berada dalam posisi “tidak ber- daya” menghadapi apa saja yang diluncurkan dari pihak lain yang oleh sebagian besar di antara mereka dianggap sebagai “musuh” yang tidak boleh didekati, dah bahkan justru harus diperangi dan dimusnahkan.

... dari bagaimana masing-masing kelompok tersebut memosisikan, menafsirkan,
memahami, dan mendudukkan teks dasar keagamaan Islam (Al-Qur'an dan as-
Sunnah) serta tradisi keagamaan Islam dalam kehidupan modern sekarang ini.