Sebanyak 35 item atau buku ditemukan

Jalan Tengah Demokrasi

antara Fundamentalisme dan Sekularisme

Wacana tentang isu Demokrasi di dunia Islam sampai saat ini masih menjadi bahan perdebatan. Ada pihak yang menuduh demokrasi sebagai bid’ah politik yang tidak dikenal di dunia Islam dan sepenuhnya merupakan produk Barat yang sekular. Akibatnya segala turunan hasil politik melalui mekanisme demokrasi dianggap salah dan menyimpang. Namun adapula pihak yang menerima demokrasi sebagai alat perjuangan politik Islam yang harus diterima dan dikawal sebagai mekanisme politik yang terbaik dibanding system lainnya yang ada. Anehnya, pihak-pihak yang menolak mekanisme politik melalui jalur demokrasi belum mampu merumuskan format politik yang tepat dan ideal menurut kacamata Islam. Sehingga walau sudah menolak mekanisme demokrasi namun mereka yang menolak masih tidak seia sekata mengenai system yang ideal dan terbaik menurut format Islam. Dalam buku ini penulis mencoba menyajikan sejarah politik kekuasaan Islam hingga ketemu titik singgungnya dengan system demokrasi modern. Ternyata titik kesamaannya dengan titik bedanya lebih banyak titik kesamaanya. Warisan system politik di era Khulafaurrasyidin sejatinya identik dengan mekanisme demokrasi modern, dimana seorang khalifah dipimpin oleh partisipasi politik rakyatnya, seorang khalifah bekerja untuk mengabdi kepada rakyatnya dan bertanggungjawab kepada rakyat. Di kalangan fundamentalis Muslim, demokrasi dianggap sekular, sedangkan di kalangan sekularis, demokrasi dianggap tidak memiliki korelasi hubungan dengan Islam. Namun dalam buku ini, ditampilkan bahwa demokrasi adalah bukan sekular dan sekularisme tidaklah identik dengan demokrasi, namun demokrasi bisa paralel dengan Islam. Produk-produk demokrasi seperti pemilu, multi partai, undang-undang dsb adalah suatu keniscayaan politik yang harus diterima. -pustaka al-kautsar-

Mereka inilah yang disebut As-Sabiqunal-Awwalun (golongan pertama yang
masuk Islam) yang semuanya berasal dari Kabilah Quraisy. Selepas tiga tahun
pertama, dakwah mulai disampaikan secara lebih terang-terangan. Hal ini
menimbulkan kepanikan tersendiri bagi para pembesar Quraisy Makkah yang
menganggap ajaran yang dibawa Nabi Muhammad e sebagai potensi ancaman
buat mereka. Untuk itu mereka bersiasat untuk mengerem laju dakwah Nabi
Muhammad e ...

Minhajul Qashidin

Jalan Orang-orang yang Mendapat Petunjuk

Al-Imam Jamaluddin Ibnul Jauzi adalah ulama terkenal di masanya. Beliau menulis kitab Minhajul Qashsidin dengan bahasa yang mudah dipahami dan luas cakupannya. Dengan sangat detil dan ilmiah, beliau menguraikan masalah-masalah yang terkait dengan kehidupan sehari-hari. Mengingat besarnya kandungan kitab beliau, maka Ibnu Qudamah pun menyajikan mukhtashar (ringkasan) ini dalam kemasan menarik. Jika Anda seorang khatib, kitab ini merupakan referensi utama sebagai materi khutbah yang tak ada habisnya digali. Jika Anda seorang da'i atau mubaligh, maka kitab ini pun menjadi materi dakwah sehari-hari. Dan jika Anda pencari ilmu maka kitab ini merupakan lautan ilmu yang tek bertepi. Buku ini tersaji dalam empat materi pokok. Bab I Masalah Ibadah, Bab II Masalah Adat Kebiasaan Sehari-hari, Bab III Tentang hal-hal yang merusak. Dan Bab terakhir tentang Amal-amal yang Menyelamatkan. Tak pelak, buku ini sangat tepat menjadi referensi lengkap ilmu keislaman Anda. -Pustaka Al-Kautsar-

Malam-malam ini adalah tujuh malam pada bulan ramadhan, malam tanggal
tujuh belas, yaitu yang pada pagi harinya meletus perang Badr dan enam malam
pada malam-malam ganjil (yang terakhir), karena pada malam ini dicari Lailatur-
Qadar. Delapan malam lainnya adalah malam pertama Bulan Muharram, malam
Asyura', malam pertama bulan Rajab, malam pertengahan Rajab, malam tanggal
dua puluh tujuh Rajab, yang merupakan malam Mi'raj, malam pertengahan
bulan ...

Nama-nama Indah untuk Anak Anda

Nama mengandung banyak makna. Rasulullah menyuruh kita memberi nama anak-anak kita yanq menqandunq makna do'a pujian dan harapan. Pentingnya nama ini digambarkan oleh sabda beliau : "Sesungguhnya kamu sekalian pada hari kiamat akan dipanggil dengan nama kamu sendiri Dan nama bapak kamu. Karena itu, hendaklah kamu perindahkan nama kamu."Untuk itulah baguskanlah nama anak-anak kita dengan memilihkan nama-nama yang indah dan islami. Bukan sekedar latah mengikuti nama-nama orang kafiryang tanpa makna. Buku ini memberikan sejumlah nama pilihan yang sangat cocok buat nama anak dan keluarga anda. -pustaka al-kautsar-

Nama mengandung banyak makna.

Belajar Dari Partai Masjumi

Kesederhanaan, kesantunan, dan keteguhan dalam memegang prinsip dari para tokoh Partai Masjumi bisa menjadi teladan bagi para aktifis Islam yang berjuang di lapangan politik. Kesederhanan hidup dan keteguhan dalam memegang prinsip menjadi barang langka di tengah-tengah para pemimpin kita saat ini. Pragmatisme dan hedonisme merasuki denyut nadi orang-orang yang mengaku berjuang untuk kepentingan rakyat. Rakyat hidup di tengah janji-janji politik, sementara para pemimpinnya hidup bergelimang kemewahan. Sementara itu, politik transaksional yang berujung pada jual beli kepentingan, melahirkan banyak koruptor, yang ironisnya berasal dari kalangan politisi itu sendiri. Karena itu, tak mengherankan jika para pesakitan yang duduk di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) kebanyakan adalah para politikus yang menjadikan politik sebagai ladang untuk mencari nafkah, bukan untuk berjuang bagi kepentingan rakyat. Di tengah situasi politik seperti itu dan menjelang Pemilu 2014, Pustaka Al-Kautsar meluncurkan buku berjudul "Belajar dari Partai Masjumi". Masjumi adalah satu-satunya partai Islam yang dilahirkan dari keputusan Kongres Umat Islam pada 7-8 Noveber 1945 M/ 1-2 Duzlhijjah 1364 H di Jogjakarta. Kongres yang dihadiri oleh ratusan ulama dari berbagai daerah dan beragam latarbelakang organisasi Islam menyepakati beberapa poin penting, yaitu: Pertama, mendirikan partai politik Islam bernama Masjumi. Kedua, Masjumi adalah satu-satunya partai politik Islam, dan tidak boleh mendirikan partai politik Islam kecuali Masjumi. Ketiga, Masjumilah yang akan memperjuangkan nasib umat Islam dalam bidang politik. Tujuan partai ini sebagaimana Anggaran Dasarnya adalah, "Terlaksananya ajaran dan hukum Islam di dalam kehidupan orang seorang, masyarakat dan negara Republik Indonesia, menuju keridhaan ilahi." Bisa dibilang, Partai Masjumi adalah gerakan aliansi (harakah tansiqiyah) dari beragam latarbelakang organisasi dan tokoh umat Islam. Para pendiri partai ini adalah para ulama, cendekiawan, dan founding fathers (pendiri bangsa) yang bercita-cita bagi tegaknya syariat Islam di negeri ini. Tokoh-tokoh seperti KH. Hasjim Asj'ary (Nahdlatul Ulama), Haji Agus Salim (Sarekat Islam), Mohammad Natsir (Persis), KH. A. Wahid Hasjim (NU), Prawoto Mangkusasmito (Muhammadiyah), Ki Bagus Hadikusumo, Kasman Singodimedjo, Syaikh Djamil Djambek (Perguruan Thawalib Sumatera) dan lain-lain adalah orang-orang yang berada di balik berdirinya partai berlambang bintang dan bulan ini. Para tokohnya dikenal sebagai sosok-sosok yang sederhana, cerdas, teguh pendirian, dan santun dalam berjuang. Partai Masjumi berusaha bersikap moderat (tawasuth) dalam perjuangan. Berusaha untuk sekuat tenaga gigih dalam perjuangan menegakkan Islam, namun tetap diiringi dengan kesabaran yang ekstra sebagai upaya menjaga kemaslahatan yang lebih besar. Allahyarham Dr. Mohammad Natsir pernah mengatakan, "Kalau rumah jang baru kita dirikan belum memuaskan kehendak kita, apakah lantas kita bakar sadja sampai hangus?". Artinya, usaha membangun negeri ini ke arah yang lebih baik, kepada cita-cita Islam, membutuhkan kesabaran. Bersabar bukan berarti tunduk dan diam terhadap kemungkaran dan penyelewengan yang dilakukan oleh orang-orang yang berkuasa. Bersabar bukan berarti pasif, berdiam diri, atau bahkan malah berpeluk mesra dengan penguasa yang jelas-jelas mungkar. Bersabar tetap dalam koridor menegakkan jihad bil lisan kepada penguasa yang zalim, sambil terus memberikan sumbangsih bagi perbaikan-perbaikan dan kemaslahatan umum. Saat Soekarno bertindak otoriter, memaksakan ideologi Nasakomnya, membubarkan Konstituante yang bertugas merumuskan dasar negara, maka Partai Masjumi menyerukan kepada para anggota dan simpatisannya,"Jakinlah bahwa perdjuangan Ummat Islam Indonesia ke arah tjita-tjita jaitu, "dipedomaninja hukum dan adjaran Islam dalam hidup bermasjarakat dan bernegara oleh bangsa dan negara kita agar tertjapai kehidupan jang adil dan makmur" masih akan memakan waktu jang pandjang, jang menghadjatkan ketabahan, kesabaran, keuletan, dan kebidjaksanaan disamping iman, taqwa dan tahan berkurban…" Kesabaran Partai Masjumi dalam berjuang terlihat bahkan sampai partai ini dibubarkan. Ketika dibubarkan oleh rezim Soekarno, para tokoh Partai Masjumi tidak lantas menyerukan pada kader, anggota, dan simpatisannya di seluruh Indonesia untuk memberontak melawan kebijakan pemerintah. Tapi Masjumi memilih menempuh jalur hukum dengan menggugat pemerintah, meskipun berujung kalah. Bagaimana Partai Masjumi menyikapi Republik Indonesia yang ketika itu baru saja merdeka? Apa tugas dan kewajiban Masjumi yang mesti dilakukan,”Kita kaum muslimin Indonesia jang merupakan bagian penduduk jang terbanjak memikul beban tanggung djawab jang terbesar terhadap keselamatan dan pembangunan Negara Republik Indonesia selandjutnja- menudju kepada negara jang berkebadjikan, diliputi oleh keridhaan Ilahi, dimana terlaksanalah adjaran-adjaran Islam dalam kehidupan negara dan masjarakat,” tulis Partai Masjumi. Konsep dan gagasan Masjumi dalam menjalankan pemerintahan bertujuan pada upaya menciptakan “Baldatun thayyibatun wa Rabbun ghafur”, negeri yang berkah dengan ampunan Tuhan yang melimpah.“Kita Masjumi memperdjuangkan kalimat Allah, terlaksananya adjaran-adjaran Islam, di dalam kehidupan orang seorang, masjarakat dan negara Republik Indonesia menudju keridhaan Ilahi.” Bagaimana wujud dari “baldatun thayyibatun wa Rabbun ghafur” tersebut? Partai Masjumi menyatakan,”Negara yang berkebadjikan diliputi ampunan Ilahi, dengan perantara-perantaraan wakil-wakil rakjat jang dipilih, dimana koidah-koidah kedaulatan rakjat, kemerdekaan, persamaan, tasamuh (lapang dada), keadilan sosial sebagai jang diadjarkan oleh Islam, terlaksana sepenuhnja; dimana kaum muslimin mendapat kesempatan untuk mengatur pri-kehidupan pribadi dan masjarakatnja sesuai dengan adjaran dan hukum-hukum Islam sebagai jang tertjantum dalam Al-Qur’an dan sunnah, dimana golongan keagamaan lainja memilih kemerdekaan untuk menganut dan mengamalkan agamanja serta mengembangkan kebudajaannja dimana bagi seluruh penduduknja dari segenap lapisan dapat hidup atas dasar keragaman; terdjamin baginja hak-hak azasi manusia jang termasuk di dalamnja keadilan di lapangan sosial, ekonomi, dan politik; kemerdekaan berpikir dan mengeluarkan pendapat, kemerdekaan menganut dan mendjalankan agama satu dan lainja tidak bertentangan dengan undang-undang negara dan susila.” Partai Masjumi melanjutkan, “Kita perdjuangkan ini, dengan menjusun tenaga ummat dengan tertib, dengan membangunkan peri-kehidupan lahir-bathin, pengertian dan achlak ummat, dan mendidik sifat, kekuatan dan ketjakapan untuk memperoleh segala sjarat mendukung dan mengembangkan tjita-tjita Islam sebagai tjara hidup (way of life) jang memberikan rahmat bahagia bagi segenap machluk (rahmatan lil ‘alamien). Kita perdjuangkan ini melalui djalan jang sjah, sebagaimana jang terbuka djalanja dalam negara republik kita jang berdasar kedaulatan rakjat, melalui saluran-saluran jang lazim dalam negara demokrasi. Tjita-tjita luhur dan sutji ini, hanja dapat ditimbulkan dalam ketertiban dan keamanan. Kekatjauan tak dapat tidak (akan) mengakibatkan pemborosan tenaga, harta dan djiwa, dan tidak dapat dipertanggungdjawabkan. Kekatjauan membawa semua usaha dan ichtiar ke djalan buntu dan keruntuhan seluruhnja. Oleh karena itu, kita menolak tiap-tiap usaha dari fihak manapun djuga jang mengakibatkan kekatjauan dan kelumpuhan negara serta alat-alatnja.” Kesabaran adalah nafas panjang perjuangan. Partai Masjumi berusaha mengiringi perjuangan dalam koridor kesabaran tersebut. Berjuang sekuat tenaga, mencurahkan segala kemampuan, dalam batasan-batasan hukum agama dan hukum positif negara yang tidak bertentangan dengan Islam, dengan saluran-saluran yang legal-konstitusional, kemudian jikapun harus mengalami kekalahan, maka bersabar. Semua dilakukan demi nafas perjuangan yang panjang, karena umat Islam tak memiliki kekuatan militer dan kekuatan senjata, sehingga jika tak sabar, maka akan mudah diberangus, mudah dihabisi di tengah jalan. Bersabar bukan berarti tunduk dan diam terhadap kemungkaran dan penyelewengan yang dilakukan oleh orang-orang yang berkuasa. Bersabar bukan berarti pasif, berdiam diri, atau bahkan malah berpeluk mesra dengan penguasa yang jelas-jelas mungkar. Bersabar tetap dalam koridor menegakkan jihad bil lisan kepada penguasa yang zalim, sambil terus memberikan sumbangsih bagi perbaikan-perbaikan dan kemaslahatan umum. Saat Soekarno bertindak otoriter, memaksakan ideologi Nasakomnya, membubarkan Konstituante yang bertugas merumuskan dasar negara, maka Partai Masjumi menyerukan kepada para anggota dan simpatisannya,"Jakinlah bahwa perdjuangan Ummat Islam Indonesia ke arah tjita-tjita jaitu, "dipedomaninja hukum dan adjaran Islam dalam hidup bermasjarakat dan bernegara oleh bangsa dan negara kita agar tertjapai kehidupan jang adil dan makmur" masih akan memakan waktu jang pandjang, jang menghadjatkan ketabahan, kesabaran, keuletan, dan kebidjaksanaan disamping iman, taqwa dan tahan berkurban..." Buku ini memotret kisah keteladanan para tokoh Partai Masjumi dan cita-cita besar mereka dalam membangun sebuah bangsa yang berada dalam naungan Islam, sebuah negeri yang "baldatun thayyibatun wa Rabbun ghafur". Selamat membaca dan menikmati sejarah emas mereka! -pustaka al-kautsar-

Di tengah situasi politik seperti itu dan menjelang Pemilu 2014, Pustaka Al-Kautsar meluncurkan buku berjudul "Belajar dari Partai Masjumi".

Belajar Dari Akhlaq Ustadz Salafi

Menyikapi perbedaan pendapat secara membabi-buta dan mau menang sendiri di mana yang diklaim paling benar adalah hanya dirinya dan kelompoknya, sementara yang lain dianggap salah bahkan sesat; jelas merupakan sikap yang tidak bijak dan tidak sesuai dengan yang dipraktikkan oleh generasi salafush shalih. Selain itu, sikap semacam ini juga menunjukkan ketidakmatangan ilmu dan kerendahan akhlaq seseorang. Lebih tragis lagi, jika orang tersebut tidak mau menjelaskan letak kebenaran yang ada pada diri dan kelompoknya kepada orang atau pihak lain yang dituduhnya sesat dan ahlu bid’ah secara langsung. Bagaimana mungkin seseorang bisa mengklaim dirinya benar dan yang lain salah sementara dia tidak bisa membuktikan kebenaran berada di pihaknya dan kesalahan berada di pihak orang lain? Pedang dan lisan adalah senjata orang mukmin. Dengan pedang, kaum muslimin menaklukkan negara-negara kafir dan memperluas wilayah teritorial daulah Islamiyah. Adapun dengan lisan, para ulama membungkam kesesatan ahlu bid’ah dan membuktikan kebenaran agama Islam. Amirul Mukminin Umar bin Abdil Aziz rahimahullah (w. 101 H) berkata, “Aku tidak suka jika para sahabat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tidak berbeda pendapat. Sebab, sekiranya mereka hanya mempunyai satu pendapat saja, maka orang-orang pun berada dalam kesempitan. Sungguh, mereka (para sahabat) adalah para imam yang diikuti pendapatnya, dimana jika seseorang mau mengambil salah satu pendapat mereka, maka dia bebas melakukannya.” -pustaka al-kautsar-

Bicara. Tanpa. Ilmu. Kami. tidak mengetahui dan tidak mendengar serta belum
pernah melihat buku-buku apa saja yang telah diterbitkan oleh Penerbit Pustaka
Qaulan Sadida yang berada di kota Malang, Jawa Timur, ini selain dua buku
saja ...

Pengantar Studi Fikih Islam

Ilmu fikih adalah satu disiplin ilmu yang sangat penting kedudukannya dalam umat Islam. Fikih termasuk ilmu yang muncul pada awal berkembangnya agama Islam. Secara esensial, fikih sudah ada pada masa Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam, walaupun belum menjadi sebuah disiplin ilmu tersendiri. Sebab semua persoalan keagamaan yang muncul waktu itu langsung ditanyakan kepada Rasulullah. Maka seketika itu solusi persoalan langsung teratasi, dengan bersumber pada Al-Qur`an dan sunnah Nabi. Setelah wafatnya Nabi, ilmu fikih mulai muncul, seiring dengan timbulnya permasalahan-permasalahan yang muncul di tengah-tengah umat dan membutuhkan sebuah hukum melalui jalan istinbath. Buku ini bisa dikatakan sebagai buku pengantar sejarah perkembangan fikih Islam, karena isinya membahas perjalanan fikih Islam dari awal, terbentuknya madzhab-madzhab, hingga fikih untuk masa depan. Buku sangat layak dijadikan referensi atau sebagai pengantar dalam mengenal fikih Islam bagi para mahasiswa, pemerhati, dan pegiat hukum Islam. -Pustaka Al-Kautsar-

Fikih termasuk ilmu yang muncul pada awal berkembangnya agama Islam. Secara esensial, fikih sudah ada pada masa Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam, walaupun belum menjadi sebuah disiplin ilmu tersendiri.

Pengantar Ushul Fikih

"Ilmu tentang kaidah-kaidah (Aturan-aturan/ketentuan-ketentuan) dan pembahasan-pembahasan yang dijadikan sarana untuk memperoleh hukum-hukum syara' mengenai perbuatan dari dalil-dalilnya yang terperinci." (Abdul Wahhab Khallaf) "Ilmu tentang kaidah-kaidah yang menggariskan jalan-jalan untuk memperoleh hukum-hukum syara' mengenai perbuatan dan dalil-dalinya yang terperinci." (Muhammad Abu Zahrah) Ilmu ushul fikih merupakan ilmu yang mulia kedudukannya dan agung pengaruhnya. Ilmu ini senantiasa dibutuhkan oleh para pakar fikih (faqih), pakar hadits (muhaddits), pakar tafsir (mufassir) juga semua orang yang sedang mepelajari ilmu syar'i. Sebab masing-masing mereka perlu mengetahui hukum-hukum syar'i dan tatacara pengambilan hukum dari dalilnya. Ilmu ini tidak hanya diperlukan dalam memahami teks-teks yang terdapat dalam Al-Qur`an maupun hadits, tetapi juga untuk menetapkan hal atau peristiwa yang belum ada hukumnya dalam dua teks tersebut. Oleh karena itu, seorang tidak mungkin dapat memahami hukum Islam dengan tepat tanpa memahami ilmu ushul fikih. Buku yang ditulis oleh Dr. Abdul Hayy Abdul 'Al menghimpun seluruh istilah dan konsep yang dikandung dalam ilmu ushul fiqh. -Pustaka Al-Kautsar-

Buku yang ditulis oleh Dr. Abdul Hayy Abdul 'Al menghimpun seluruh istilah dan konsep yang dikandung dalam ilmu ushul fiqh. -Pustaka Al-Kautsar-

Psikologi Anak dan Remaja Muslim

Pengantar Studi Ilmu Hadits

Suatu ketika, Dr. Aidh Al-Qarni pernah menulis dan menyatakan bahwa sudah seharusnya seorang muslim yang menghormati akal sehatnya untuk benar-benar memperhatikan nash-nash syar'i baik itu Al-Qur`an maupun As-Sunnah sebab kata beliau, "Hanya dengan nash itu sendirilah, Allah akan melemparkan cahaya iman ke dalam hati, keberkahan paham pada akal dan sinar hikmah dalam pemikiran..." Seorang muslim sejati seharusnya menyediakan waktu lebih banyak untuk menyelami sumber cahaya keselamatannya di dunia dan akhirat itu; Al-Qur`an dan As-Sunnah. Meski tentu saja, untuk memahami keduanya, telebih dahulu ia harus mengetahui rambu-rambunya. Ketidakpahaman akan rambu-rambu itu justru akan membuatnya semakin menjauh dari kebenaran yang dipancarkan oleh kedua sumber cahaya itu. Buku ini adalah salah satu karya alternatif penting yang hadir untuk menjadi pegangan Anda dalam menyelami sunnah nabawiyah. Buku ini menjadi penting karena ditulis oleh seorang ulama yang mumpuni, Syaikh Manna' Al-Qaththan -seorang profesor yang pernah menjadi Ketua Program Pasca Sarjana di Universitas Imam Muhammad bin Su'ud, Saudi Arabia-. Buku ini juga akan melengkapi karya beliau yang lain, Pengantar Studi Ilmu Al-Qur`an. - Pustaka Al-Kautsar Publisher - Dilarang keras mem-PDF-kan, mendownload, dan memfotokopi buku-buku Pustaka Al-Kautsar. Pustaka Al-Kautsar tidak pernah memberikan file buku kami secara gratis selain dari yang sudah tersedia di Google Play Book. Segala macam tindakan pembajakan dan mendownload PDF tersebut ada ilegal dan haram.

Buku ini menjadi penting karena ditulis oleh seorang ulama yang mumpuni, Syaikh Manna' Al-Qaththan -seorang profesor yang pernah menjadi Ketua Program Pasca Sarjana di Universitas Imam Muhammad bin Su'ud, Saudi Arabia-.

Indonesia Incorporated

Konspirasi Penjarahan Kekayaan Alam Indonesia Melalui Isu Pemanasan Global

Eli van Barend, seorang taipan pertambangan kelas atas, pemilik perusahaan raksasa Empire Mining, memutuskan untuk mengakhiri hidupnya sendiri di tengah tekanan politik pihak asing, la melompat terjun dari helikopter pribadinya di pedalaman hutan Kalimantan Timur. Empat orang pewaris tahta yang dipimpin oleh Jansen Dompis, tangan kanan Eli, terjerat dalam agenda pihak asing untuk merampok sumber daya alam Indonesia. Satu-satunya orang yang dianggap berpotensi menghalangi rencana para pewaris Eli van Barend, adalah Romeo, putra Eli dari keduanya, yang berhasil mengembangkan perusahaan pertambangannya sendiri bernama Gold Resources. Dengan ketajaman insting seorang goldfmger, Romeo berhasil menyusupkan intelijen perusahaannya ke pusat kekuasaan Empire Mining serta ‘membeli’ orang-orang terbaik dari perusahaan Van Barend. Romeo bisa mencium persekongkolan politik yang berujung pada penguasaan ekonomi bangsa Indonesia oleh perusahaan-perusahaan asing yang berkomplot dengan Empire Mining. Dalam kisah ini, agenda konspirasi kelompok asing menyusup masuk ke Indonesia. Anthropogenic Global Warming adalah sebuah isu yang didesain dengan rapi dan sangat terencana sebagai pintu masuk tatanan dunia baru yang telah digagas oleh Zionis Internasional. Sebuah rencana yang begitu apik dan indah, namun menyimpan rahasia gelap yang siap menghabisi bangsa ini. Berhasilkan Romeo menyelamatkan Empire Mining dari jeratan asing? Bagaimana agenda pemanasan global menjadi alat Zionisme Internasional untuk membuat manusia percaya kepada konsep teologi Zionis, sekaligus menjarah kekayaan alamnya? Mengapa Republik ini menjadi sasaran terbesar mereka? ***** Bangsa kita dicengkeram para"drakula"asing. Bagi mereka, kekayaan alam Indonesia yang berlimpah ruah harus dirampas. Sumber dayanya harus dikuasai. Masyarakatnya harus dipecah-belah. Maka dijelmakanlah para boneka dari semua lapisan penduduklewat segala macam cara: politik, agama, pendidikan, kebudayaan, media, dan sebagainya. Inilah novel dengan skenarioyang mendebarkan. Mencerahkan dan menyadarkan!—Chaerul Umam, Sutradara Terbaik FF11992 "Di antara banyak novel, tidakbanyakyang bisa lepas dari tema percintaan. Di antara yang lepas dari cinta, tidak banyakyang mengadaptasi fakta akurat. Di antara yang menyajikan fakta akurat, jarang yang memiliki kekuatan mengubah pemikiran. Karya Zaynur Ridwan ini memiliki kekuatan itu!" — Felix Y. Siauw, Penulis -pustaka al-kautsar-

Di antara yang menyajikan fakta akurat, jarang yang memiliki kekuatan mengubah pemikiran. Karya Zaynur Ridwan ini memiliki kekuatan itu!" — Felix Y. Siauw, Penulis -pustaka al-kautsar-