Pembelajaran Al-Qur’an selalu menjadi fokus utama dan pertama dalam pendidikan agama Islam (PAI). Tuntutan ini mengharuskan penulis untuk mencari metode dan strategi pengajaran Al-Qur’an yang sempurna. Buku ini berisi penjelasan dari hasil penelitian yang berfokus pada bagaimana mensukseskan guru dan pebelajar secara nyata mencapai tujuan pembelajaran. Pada kasus guru, bagaimana mengarahkan siswa mereka untuk terlibat semaksimal mungkin meskipun pembelajaran dilakukan berpusat pada guru (teacher centered) dengan melakukan komunikasi secara efektif. Pada kasus siswa, buku ini akan lebih berfokus pada bagaimana motivasi belajar Al-Qur’an dan manajemen diri dapat berpengaruh terhadap keberhasilan belajar siswa. Pandangan terakhir, strategi pembelajaran Al Qur’an adalah subjek yang paling penting dalam buku ini. Strategi pembelajaran akan menjadi penentu utama bagaimana siswa dapat berproses dalam meningkatkan kemampuan belajar membaca Al-Qur’an. Sejumlah tinjauan dan survei telah dilakukan untuk menemukan formulasi pembelajaran yang sesuai dengan harapan. Pada buku ini, akan dipaparkan secara jelas mengenai bagaimana strategi pembelajaran berperan penting, dan mendemonstrasikan bagaimana mendesain strategi pembelajaran Al-Qur’an yang efektif berdasarkan hasil tinjauan dan riset. Strategi pembelajaran Tahsin-Tilawah berbasis Talqin-Taqlid adalah sebuah strategi yang coba untuk kami kenalkan kepada siswa, terutama untuk mereka yang telah menginjak remaja dan dewasa seperti di Universitas. Gender sebagai isu utama dalam pembelajaran Al-Qur’an juga akan dibahas secara khusus sebagai faktor yang mempengaruhi kesuksesan belajar Al-Qur’an. Ditambah lagi bahasan mengenai integrasi teknologi dalam pembelajaran Al-Qur’an menjadikan buku ini adalah ulasan mutakhir. Diharapkan buku ini menyediakan informasi untuk pembelajaran Al-Qur’an yang sesuai dengan perkembangan teknologi di era digital. Prinsip kami adalah membelajarkan Al-Qur’an dengan tetap berpegang pada prinsip kultural “dari hati ke hati”, namun mengikuti perkembangan zaman, khususnya penggunaan teknologi informasi tepat guna.
Buku ini merupakan sebuah "Penelitian Antropologi Sosial" di Kepulauan Kei, Maluku. Merupakan terjemahan dari buku "Tanebar Evav Une Societe De Maisons Tournee Vers Le Large" karya Cecile Barraud.
Buku ini merupakan sebuah "Penelitian Antropologi Sosial" di Kepulauan Kei, Maluku. Merupakan terjemahan dari buku "Tanebar Evav Une Societe De Maisons Tournee Vers Le Large" karya Cecile Barraud.
"Kebudayaan bukanlah sesuatu yang statis, melainkan bisa mengalami perubahan secara lambat tetapi pasti atau yang dikonsepsikan sebagai peru-bahan evolusioner. Perubahan kebudayaan tersebut terkait dengan proses masuknya berbagai macam kebudayaan dari tempat, suku, dan ras lain atau juga karena proses sosial yang terus berubah. Dengan demikian, buku ini mengajak kita untuk merefleksikan kembali tata nilai kebudayaan yang sekian waktu lupa dari perhataian kita. dalam buku ini, kita diperkenalkan teori sekaligus aplikasinya pada ranah sosial untuk dianalisis sebagai jembatan kekosongan ruang makna kebudayaan. "
"Kebudayaan bukanlah sesuatu yang statis, melainkan bisa mengalami perubahan secara lambat tetapi pasti atau yang dikonsepsikan sebagai peru-bahan evolusioner.
Buku berjudul Antropologi dan Sejarah dalam Kearifan Tempatan ini mengandungi 15 bab. Kesemua judul saling berkaitan antara sejarah dan antropologi. Tajuk-tajuknya ialah Almanak dan Pelangkah: Panduan Perantau Jawa dan Suku Duano; Sistem Barter Antarabangsa antara Wanita Orang Asli Kuala dengan Penduduk Singapura: Kajian Kes Orang Asli Kuala di Pontian Johor; Keteguhan serta Kecekalan Pendirian Orang Melayu di Australia Barat Kesan Pengaruh Kognitif dan Psikologi; Kearifan Tempatan dalam Ilmu Kecantikan Tradisional dan Transformasinya; Kedinamikan dan Daya Hidup Bahasa Orang Asli Melayu-Proto di Malaysia; Teknologi Perkapalan dan Legasi Pelayaran Melayu di Selat Melaka pada Abad ke-18 dan ke-19; Antu dalam Budaya Tradisi Masyarakat Iban.Tajuk-tajuk lain juga ialah Budaya Kenal-Mengenali sebagai Nilai Kearifan Tempatan di Sabah; “Tangkapan Banyak Kerana Tuah”: Pengetahuan Tempatan dan Amalan Peribumi oleh Nelayan Bandar di Pulau Gaya, Kota Kinabalu, Sabah; Nelayan dan Penangkapan Hasil Laut: Satu Teknik Kearifan Tempatan di Beserah, Pahang; Memartabatkan Masakan Tradisional Berasaskan Ikan Air Tawar di Alam Masyarakat Desa Lenggong, Perak; Asimilasi Budaya Kaum Melayu Terhadap Budaya Kaum Imigran di Malaysia; Asal Usul Adat Minangkabau; Tradisi Meugang dalam Masyarakat Suku Acheh di Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara dan Rekonstruksi Epistemologi Pandangan Alam Melayu Islam.Kesemua tulisan ini adalah hasil penyelidikan para akademik dalam pelbagai bidang yang berkaitan dengan ilmu kearifan tempatan di rantau ini. Jadi secara keseluruhannya tidak kira dalam apa jua bidang sekalipun, hampir kesemuanya mempunyai hubung kait dengan kearifan tempatan. Hal ini tentunya melambangkan sumbangan ilmu masyarakat lampau di rantau ini yang telah berkembang dalam hampir kesemua bidang ilmu. Terdapat banyak manfaat yang boleh diperolehi daripada membaca buku ini. Universiti Sains Malaysia, Penerbit Universiti Sains Malaysia
Antropologi adalah salah satu cabang dalam ilmu sosial yang membahas budaya masyarakat suatu etnis. Antropologi budaya merupakan kajian yang mempelajari kebudayaan ke-seluruhan seperti akulturasi, perubahan budaya serta difusi kebudayaan. Konsep kunci didalam pengertian antropologi sosial merupakan struktur sosial serta bukanlah kebudayaan. Antropologi budaya lebih berfokus kepada pencarian sejarah yang didasari unsur-unsur kebudayaan. Sedangkan pengertian antropologi sosial lebih berfokus kepada pencarian hukum serta megeneralisasi lembaga-lembaga sosial. Buku ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman tentang antropologi sosial dan budaya menyangkut ruang lingkup dan perkembangan antropologi, pengertian dan konsep etnografi sampai dengan teori religi dalam kehidupan masyarakat. Buku ini juga dapat dijadikan bahan referensi bagi pembaca terkait dengan teori evolusi dan perkembangan, teori fungsionalisme dan struktur-alisme, etnografi, kebudayaan, kehidupan kolektif, perubahan budaya serta religi sebagai identitas budaya.
Hukum lahir dari dan untuk masyarakat. Dengan demikian kehadiran hukum adalah demi ketertiban masyarakat. Namun banyak orang mengartikan hukum secara sempit, karena hanya meletakkan esensi hukum pada aspek kodifikasinya. Agar memahami hukum dengan baik, maka dimensi antropologisnya perlu diketahui. Penulis buku Hukum dalam Kajian Antropologi ini mencoba mengingatkan pembaca akan pentingnya hal itu. Buku ini membicarakan secara luas dan mendalam tentang bagaimana peran hukum dalam masyarakat, proses munculnya, serta nilai-nilai mendasar yang dijaminnya. Para mahasiswa dan dosen FH serta para penegak hukum sangat tepat membaca buku ini.
Agar memahami hukum dengan baik, maka dimensi antropologisnya perlu diketahui. Penulis buku Hukum dalam Kajian Antropologi ini mencoba mengingatkan pembaca akan pentingnya hal itu.
"Kebudayaan bukanlah sesuatu yang statis, melainkan bisa mengalami perubahan secara lambat tetapi pasti atau yang dikonsepsikan sebagai peru-bahan evolusioner. Perubahan kebudayaan tersebut terkait dengan proses masuknya berbagai macam kebudayaan dari tempat, suku, dan ras lain atau juga karena proses sosial yang terus berubah. Dengan demikian, buku ini mengajak kita untuk merefleksikan kembali tata nilai kebudayaan yang sekian waktu lupa dari perhataian kita. dalam buku ini, kita diperkenalkan teori sekaligus aplikasinya pada ranah sosial untuk dianalisis sebagai jembatan kekosongan ruang makna kebudayaan. "
"Kebudayaan bukanlah sesuatu yang statis, melainkan bisa mengalami perubahan secara lambat tetapi pasti atau yang dikonsepsikan sebagai peru-bahan evolusioner.
Dalam buku ini menjelaskan tentang asal usul daerah Simalungun, sejarah Desa Purbasaribu, struktur sosial masyarakat Simalungun dan sistem pelapisan sosial di dalam masyarakat Simalungun pada masanya. Selain itu di dalam buku ini menjelaskan kisah dan legenda Habonaron Do Bona di dalam masyarakat Simalungun selain itu Habonaron Do Bona di dalam masyarakat dijadikan sebagai falsafah hidup dan penerapan Habonaron Do Bona dianggap sebagai nilai budaya masyarakat Simalungun serta menceritakan raja-raja Habonaron Do Bona. Antropologi Budaya Pendekatan Habonaron Do Bona Sebagai Falsafah Hidup Masyarakat Simalungun ini diterbitkan oleh Penerbit Deepublish dan tersedia juga dalam versi cetak
Antropologi Budaya Pendekatan Habonaron Do Bona Sebagai Falsafah Hidup Masyarakat Simalungun ini diterbitkan oleh Penerbit Deepublish dan tersedia juga dalam versi cetak
Buku ini merupakan materi-materi perkuliahan yang akan diberikan kepada mahasiswa dalam mata kuliah Antropologi dan Sosiologi Hukum. Penulisan buku ini bertujuan diperlukannya sebuah buku pegangan bagi mahasiswa Universitas Sahid Jakarta, maupun sebagai referensi bagi kalangan umum. Penulis: Dr. St. Laksanto Utomo, S.H., M.Hum.
Penulisan buku ini bertujuan diperlukannya sebuah buku pegangan bagi mahasiswa Universitas Sahid Jakarta, maupun sebagai referensi bagi kalangan umum. Penulis: Dr. St. Laksanto Utomo, S.H., M.Hum.