Sebanyak 305 item atau buku ditemukan

SISTEM SOSIAL POLITIK INDONESIA

Perdebatan paling seru menjelang diselenggarakannya hajatan nasional, Pemilu 2009, adalah bagaimana melanjutkan reformasi di bidang politik, khususnya sistem pemilu dan pemerintahan, yang ditujukan untuk memperkuat stabilitas dan meningkatkan efektivitas dalam mengimplementasikan kebijakan-kebijakan pemerintah. Tidak sedikit ahli politik berpendapat bahwa setelah turunnya Presiden Suharto, stabilitas dan efektivitas pemerintahan dinilai lemah. Kebijakan-kebijakan pemerintah tidak efektif diimplementasikan, bahkan pemerintah terpilih dapat diberhentikan di tengah masa kerjanya. Contoh yang paling mudah diingat adalah ketika Presiden Abdurrahman Wahid diturunkan dari jabatannya oleh MPR. Pada masa kepemimpinan Susilo Bambang Yudoyono, tidak sedikit kebijakan-kebijakan atau program-program pemerintah mendapatkan perlawanan bahkan penolakan dari DPR, misalnya pengangkatan Gubernur BI, rencana meningkatkan BBM, dan sebagainya. Berbaliknya pendulum politik di Indonesia setelah turunnya Presiden Suharto tidak lepas dari hasil amandemen UUD 1945. Posisi presiden yang terlalu dominan di dalam sistem politik Indonesia dianggap sebagai salah satu faktor yang mendorong munculnya pemerintahan yang otoriter. Oleh karena itu dalam proses amandemen UUD 1945 kekuasaan presiden dikurangi, di sisi lain kekuasaan parlemen ditambah dan dipertegas. Amandemen ini sebenarnya dilakukan untuk menjamin terjadinya proses checks and balances antara lembaga eksekutif dan lembaga legislatif. Namun dalam kenyataannya, akibat dari amandemen adalah hubungan antara kedua lembaga ini menjadi disharmoni. Akibat dari ketidakharmonisan hubungan antara kedua lembaga ini menyebabkan implementasi kebijakan-kebijakan pemerintah tidak berjalan dengan efektif.

Perdebatan paling seru menjelang diselenggarakannya hajatan nasional, Pemilu 2009, adalah bagaimana melanjutkan reformasi di bidang politik, khususnya sistem pemilu dan pemerintahan, yang ditujukan untuk memperkuat stabilitas dan ...

TANTANGAN SOSIAL POLITIK ERA KEKINIAN

Kolaborasi Pemikiran Berbagai Perspektif

Selain tantangan menghadapi MEA, pasca reformasi Indonesia juga menghadapi tantangan dalam hal gerakan revivalisme Islam serta dalam hal stabilitas sistem kepartaian di Indonesia mulai dari tingkat lokal hingga nasional. Pasca reformasi, kran kebebasan bagi masyarakat Indonesia untuk berpolitik, berkumpul dan berpendapat dibuka seluas-luasnya, termasuk terhadap gerakan Islam. Sejak itu, berbagai gerakan Islam transnasional, partai politik, dan ajaran yang mengintegrasikan dengan budaya lokal muncul dan tumbuh pesat. Hanya saja dalam perkembangan terkini kondisi yang disebut sebagai revivalisme ini menghadapi banyak persoalan, termasuk kelemahan mereka dalam menawarkan berbagai solusi untuk mengatasi persoalan riil di tengah masyarakat. Bahkan tidak sedikit di antara aktivis Islam yang terjebak dengan tindakan-tindakan pragmatis yang jauh dari nilai-nilai Islam sebagaimana yang mereka suarakan. Dalam hal sistem kepartaian di Indonesia, sejumlah partai besar di Indonesia juga mengalami penurunan perolehan suara yang cukup signifikan. Realitas ketidakstabilan perolehan suara partai (electoral volatility) secara individual menunjukan bahwa sistem kepartaian Indonesia pasca Orde Baru hingga saat ini masih tidak stabil. Selain itu adanya pergeseran terkait konsep keamanan negara yang dulunya berfokus pada state security dan kini mengarah ke human security juga menimbulkan tantangan tersendiri. Konsep atau gagasan human security melahirkan banyak interpretasi yang akhirnya memunculkan perdebatan. Sejumlah artikel dalam buku ini mengupas berbagai tantangan tersebut dan berupaya untuk mendiskusikan solusi bagaimana tantangan Indonesia dalam bidang politik yang dikaji dalam sejumlah perspektif menarik dari sudut pandang keilmuan sosial, politik, pemerintahan, komunikasi dan juga perspektif hubungan internasional. Buku bunga rampai ini sejatinya adalah sebuah kolaborasi menarik dari sejumlah pemikir kajian sosial politik, komunikasi dan hubungan internasional yang mencoba untuk menelaah bagaimana seharusnya Indonesia bisa menempatkan posisinya sebagai negara yang tak terlepas dari tantangantantangan di era digitalisasi seperti saat ini. Tujuan buku ini adalah untuk mengelaborasi bagaimana posisi negara kita dan apa saja solusi yang ditawarkan untuk mencapai tujuan bersama kita mewujudkan Indonesia sebagai negara bermartabat, demi terciptanya Indonesia Berkemajuan.

Selain tantangan menghadapi MEA, pasca reformasi Indonesia juga menghadapi tantangan dalam hal gerakan revivalisme Islam serta dalam hal stabilitas sistem kepartaian di Indonesia mulai dari tingkat lokal hingga nasional.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) dihadirkan guna membentuk peserta didik menjadi pribadi yang mengetahui tentang hak dan kewajiban dalam usaha pembelaan negara, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika, serta memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air, sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945. Penyusunan buku ini disesuaikan dengan Kurikulum Perguruan Tinggi (KPT) dan inti pendidikan tinggi berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) yang dilengkapi dengan Rencana Pembelajaran Semester (RPS). Pokok-pokok materi tersajikan secara sistematis, meliputi: Pengantar Pendidikan Pancasila dan Kewaganegaraan Pancasila sebagai Sistem Filsafat Pancasila sebagai Ideologi dan Dasar Negara Identitas Nasional dan Multikulturalisme Negara dan Konstitusi Peraturan Perundang-undangan Demokrasi Indonesia Negara Hukum, Rule of Law, dan HAM Hak dan Kewajiban Warga Negara Geopolitik Indonesia dan Wawasan Nusantara Geostrategi Indonesia dan Ketahananan Nasional Otonomi Daerah Korupsi di Indonesia Praksis Good dan Clean Governance Materi buku ini tersajikan sesuai landasan hukum yang disesuaikan dengan dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara. Melalui bahasa penyampaian yang lugas, ilmiah dan sistematis menjadikan buku ini mudah untuk dipahami. Buku ini sangat tepat digunakan rujukan oleh semua pihak baik guru, dosen, mahasiswa dan masyarakat umum.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) dihadirkan guna membentuk peserta didik menjadi pribadi yang mengetahui tentang hak dan kewajiban dalam usaha pembelaan negara, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dalam bingkai Bhinneka ...

ANALISIS FRAMING Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media

Independen dan objektif, merupakan dua kata kunci yang menjadi kiblat dan klaim setiap jurnalis di seluruh dunia. Seorang jurnalis selalu menyatakan dirinya telah bertindak objektif, seimbang, dan tidak berpihak pada kepentingan apapun kecuali keprihatinan atas hak masyarakat untuk mengetahui kebenaran. Meskipun sikap independen dan objektif menjadi kiblat setiap jurnalis, pada kenyataannya kita seringkali mendapatkan suguhan berita yang beraneka warna dari sebuah peristiwa yang sama. Berangkat dari sebuah peristiwa yang sama, media tertentu mewartakannya dengan cara menonjolkan sisi atau aspek tertentu, sedangkan media lainnya meminimalisir, memelintir, bahkan menutup sisi/aspek tersebut, dan sebagainya. Ini semua menunjukkan bahwa di balik jubah kebesaran independensi dan objektivitas, seorang jurnalis menyimpan paradoks, tragedi, dan bahkan ironi. Dengan membandingkan beberapa pemberitaan di media, sangat mungkin kita akan menemukan kesimpulan yang setara, bahwa media apapun tidak bisa lepas dari bias-bias, baik yang berkaitan dengan ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, bahkan agama. Tidak ada satu pun media yang memiliki sikap vi Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media independensi dan objektivitas yang absolut. Tanpa adanya kesadaran seperti ini, mungkin saja kita menjadi bingung, merasa terombang-ambing, dan dipermainkan oleh penyajian media. Analisis framing merupakan salah satu alternatif model analisis yang dapat mengungkap rahasia di balik semua perbedaan (bahkan pertentangan) media dalam mengungkapkan fakta. Analisis framing dalam buku ini dipakai untuk mengetahui bagaimana realitas dibingkai oleh media. Dengan demikian, realitas sosial dipahami, dimaknai, dan dikonstruksi dengan bentukan dan makna tertentu. Elemen-elemen tersebut bukan hanya bagian dari teknis jurnalistik, melainkan menandakan bagaimana peristiwa dimaknai dan ditampilkan. Inilah sesungguhnya sebuah realitas politik, bagaimana media membangun, menyuguhkan, memper- tahankan, dan mereproduksi suatu peristiwa kepada pembacanya. Melalui analisis framing akan dapat diketahui siapa me- ngendalikan siapa, siapa lawan siapa, mana kawan mana lawan, mana patron dan mana klien, siapa diuntungkan dan siapa dirugikan, siapa menindas dan siapa tertindas, dan seterusnya. Kesimpulan-kesimpulan seperti ini sangat mungkin diperoleh karena analisis framing merupakan suatu seni kreativitas yang memiliki kebebasan dalam menafsirkan realitas dengan meng- gunakan teori dan metodologi tertentu. Dalam konteks ini, kita bisa melihat bagaimana penulis buku ini mampu membangun peta teoretis-metodologis dan melakukan analisis atas berbagai kasus yang pernah dimuat berbagai surat kabar dan majalah di Tanah Air. Buku ini dapat kami katakan memiliki “kesejajaran” dengan karya Eriyanto yang telah kami terbitkan sebelumnya, yang berjudul Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media (LKiS, April 2001). Kedua buku ini dapat menjadi teman dialog dan jembatan bagi pembaca untuk mendalami ilmu komunikasi, vii khususnya jurnalistik. Untuk bacaan yang lebih aplikatif tentang teks media, karya Agus Sudibyo berjudul Politik Media dan Pertarungan Wacana (LKiS, Agustus 2001) dapat pula memudah- kan pembaca dalam mendalami analisis ini. Kami menghaturkan terima kasih kepada Saudara Eriyanto yang mempercayakan penerbitan karya ini kepada kami. Demikian pula kepada Bapak Deddy Mulyana yang berkenan menularkan wawasannya dalam pengantar buku ini. Kami berharap buku ini dapat memberikan pencerahan kepada khalayak di tengah serbuan aneka macam media yang tak mungkin dapat dibendung lagi.

Tidak ada satu pun media yang memiliki sikap vi Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media independensi dan objektivitas yang absolut.

MEDIA DAN TERORISME

ANALISIS WACANA TERORISME

buku yang mengangkat bagaimana gamannya media-media di Indonesia saat hendak menngungkap peristiswa terorisme, karena pada dasarnya media tidak mau dijadikan coronng terorisme sementara di sisi lain, tak adanya akses ke narasumber pro teroris membuat media tidak bisa cover both side dalam memberitakan teorisme. Buku ini adalah sebagian dari hasil disertasi penulis saat kuliah di UI khususnya di rogram doctor komunikasi UI

buku yang mengangkat bagaimana gamannya media-media di Indonesia saat hendak menngungkap peristiswa terorisme, karena pada dasarnya media tidak mau dijadikan coronng terorisme sementara di sisi lain, tak adanya akses ke narasumber pro ...

Teori Mikroekonomi

Suatu Perbandingan Ekonomi Islam dan Ekonomi Konvensional

Buku ini, membincangkan teori mikroekonomi dalam perbandingan dua perspektif pemikiran ekonomi yang berbeda. Salah satunya yaitu ekonomi konvensional, yang mendominasi sistem ekonomi dunia saat ini, dan yang lainnya ialah perspektif ekonomi Islam yang perlahan menjelma menjadi kekuatan baru ekonomi dunia dan alternatif bagi pelaku bisnis yang mulai jenuh dengan sistem ekonomi konvensional. Pada bagian awal setiap bab, bahasan dimulai dengan teori mikroekonomi konvensional yang kemudian diulas kembali dalam perspektif Islam. Komprehensivitas dan sistematika seperti ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang mendalam akan teori mikroekonomi konvensional yang dapat meningkatkan pemahaman terhadap teori mikroekonomi Islam. Buku persembahan penerbit PrenadaMediaGroup

Buku ini, membincangkan teori mikroekonomi dalam perbandingan dua perspektif pemikiran ekonomi yang berbeda.

Pengantar Metode Penelitian Kualitatif

Buku ini menyampaikan materi kepada pembelajar tentang hal-hal yang perlu diketahui dalam memilih metode penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif sebagai metode yang bisa diterapkan untuk menjelaskan dan menganalisis fenomena politik problem-problem politik. Selain itu, buku ini juga dapat dipakai untuk mengenalkan kepada peneliti pemula dalam rangka menyusun skripsi dan tesis, dan merancang usulan penelitian (desain penelitian) dan tata cara menganalisis hingga menulis laporan penelitian. Beberapa contoh diberikan dalam buku ini untuk memudahkan pembaca memahami penerapan metode dalam mengkaji dan untuk mengembangkan dan desain penelitian ilmiah yang masuk akal dan sistematis menjelaskan fenomena politik untuk memahami dunia politik. Semoga buku ini bermanfaat kepada para pembelajar Ilmu Politik Buku persembahan penerbit PrenadaMedia

Metode penelitian kualitatif sebagai metode yang bisa diterapkan untuk menjelaskan dan menganalisis fenomena politik problem-problem politik.

Tafsir Nusantara

Buku ini merupakan sebuah penelitian yang cukup mendalam tentang kajian tafsir Nusantara, khususnya dari perspektif gender. Dengan mengambil fokus pada dua mufassir besar Nusantara yang mewakili generasinya masing-masing, yakni 'Abd ar-Rauf Singkel dan M. Quraish Shihab, buku ini sedikit banyak mampu menjawab keraguan berbagai kalangan bahwa sesungguhnya kajian tafsir Nusantara pantas disejajarkan dengan kajian tafsir di pusat peradaban Islam itu sendiri.

Buku ini merupakan sebuah penelitian yang cukup mendalam tentang kajian tafsir Nusantara, khususnya dari perspektif gender.

Post-War Planning on the Periphery: Anglo-American Economic Diplomacy in South America, 1939-1945

Anglo-American Economic Diplomacy in South America, 1939-1945

Explores Anglo-American economic diplomacy in South America during the Second World War. Thomas Mills explores Anglo-American relations in the previously neglected region of South America during the Second World War to add a new dimension to our understanding of the two powers. He shows how these relations followed a very different pattern to the high-level discussions concerning the economic shape of the post-war world that were going on at the same time. In this way, he highlights the need for a more nuanced understanding of the broader process of Anglo-American economic diplomacy. Based on extensive archival research and a thorough knowledge of the secondary literature, this is a major addition to the study of Anglo-American relations in the 20th century.

Anglo-American Economic Diplomacy in South America, 1939-1945 Thomas C.
Mills ... Before the nineteenth century, when South America was part of the
Spanish and Portuguese empires, there were limited opportunities for either
Britain or ...

The Post-War Anglo-American Far Right

A Special Relationship of Hate

Since 1945 neo-Nazi and far right extremists on both sides of the Atlantic have developed rich cultures which regularly exchange ideas. Leading activists such as Colin Jordan and George Lincoln Rockwell have helped to establish what has become a complex web of marginalised extremism. This book examines the history of this milieu to the present day.

Abames, Richard, 47 accumulative extremism, 2, 5–6, 12–13, 23, 30, 32–3 Action
, 7 Adorno, Theodor, 91 affirmative action, 88 African Americans, 18, 47, 68, 69,
76–7, 79, 112–13 Ahmadinejad, Mahmoud, 49 Alexander, Peter, 69 Alfred P.