Sebanyak 634 item atau buku ditemukan

Sedjarah revolusi Indonesia

Inilah sebabnja maka setiap orang Indonesia jang berfikir dan jang
berpengalaman staupun melihat pengalaman orang lain sa- ngat rindu kepada
keadilan jang sesungguhnja dan inilah jang dimaksudkan dengan keadilan
sosial sebagai ...

Tan Malaka, Gerakan Kiri, dan Revolusi Indonesia Jilid 3

Maret 1947-Agustus 1948

Tan Malaka (1984-1949) pada tahun 1942 kembali ke Indonesia menggunakan nama samaran sesudah dua puluh tahun mengembara. Pada masa Hindia Belanda ia bekerja untuk Komintren (organisasi komunis revolusioner internasional) dan pasca-1927 memimpin Partai Politik Indonesia yang ilegal dan antikolonial. Ia tidak diberi peranan dalam proklamasi kemerdekaan Indonesia. Sementara itu, tokoh Tan Malaka yang legendaris ini berkenalan dengan pemimpin-pemimpin Republik Indonesia: Soekarno, Hatta, dan Sjahrir. Tetapi segara pula mereka tidak sejalan. Tan Malaka menghendaki sikap tak mau berdamai dengan Belanda yang ingin memulihkan kembali kekuasaan kolonialnya. Ia memilih jalan 'perjuangan' dan bukan jalan 'diplomasi'. Ia mendirikan Persatoean Perdjoeangan yang dalam beberapa bulan menjadi alternatif dahsyat terhadap pemerintah moderat. Dalam konfrontasi di Parlemen ia kalah dan beberapa minggu kemudian Tan Malaka dan sejumlah pengikutnya ditangkap dan ditahan tanpa proses sama sekali - dari Maret 1946 sampai September 1948. Ia juga dituduh terlibat dalam Peristiwa 3 Juli 1946 yang oleh sebagian besar orang dianggap sebagai kudeta. Dalam periode yang dibicarakan dalam jilid ketiga ini Tan Malaka masih mendekam di penjara, namun demikian ia memiliki kesempatan untuk menulis. Sementara itu para pengikutnya sekali lagi terorganisir dalam Gerakan Revolusi Rakjat. Terdapat indikasi mungkin ia akan dibebaskan. Tan Malaka di dalam sel menulis autobiografi dalam tiga jilid Dari pendjara ke pendjara. Sebuah analisis mendalam menunjukkan bahwa autobiografi Tan Malaka dapat ditafsirkan dalam berbagai cara. Dalam jilid ketiga ini terdapat pula banyak perhatian terhadap proses pengadilan raksasa yang berlangsung dari Februari-Mei 1948. Dalam proses tersebut sejumlah besar politisi terkemuka diadili. Ini merupakan proses politik unik yang tidak pernah ada taranya di Indonesia

384 Nota 'Verbindingen tussen de “Dar-Ul-Islam”-beweging o.l.v. Kartosoewirjo
en de Tan Malaka-aanhang' [Hubungan antara gerakan “Dar-Ul-Islamdibawah
pimpinan Kartosoewirjo dan pengikut Tan Malaka], hlm. 26-27, Dalam Sectie
Inlichtingen Terr. TRC. Midden-Java, 'Rapport over het communisme', 10-9-1949,
hlm. 175-176, dalam NA, PG 974. 385 S.Tj.S. [Sudarjo Tjokrosisworo], 'Front
Nasional Demokrasi', Pacific, 5-4-1948, dan Tan Malaka, gerakan kiri, dan
Revolusi ...

Catalogue of the Arabic Manuscripts in the Library of the Hungarian Academy of Sciences

The present catalogue gives a detailed description of Arabic manuscripts held in the library of the Hungarian Academy of Sciences. The majority of these were used for teaching purposes in the religious schools during and after the Ottoman occupation of Hungary.

The present catalogue gives a detailed description of Arabic manuscripts held in the library of the Hungarian Academy of Sciences.

Bentara

Essays on art, religion, science, society, and prominent people in Indonesia; collection of articles previously published in Bentara column in Kompas daily.

... Jakarta, Agustus 2002 PT Kompas Media Nusantara Jl. Palmerah Selatan 26-
28, Jakarta 10270 KMN 34002034 Editor: J.B. Kristanto dan Nirwan Ahmad
Arsuka Desain sampul: Rully Susanto Tipografi Bentara: Enin Supriyanto Penata
teks: ...

Kajian implementasi kebijakan trilogi pembangunan di Indonesia

Akibatnya, mereka keluar dari pasar uang domestik (Susanto, 1994). Kondisi di
atas bisa difahami karena sasaran awal pembangunan nasional adalah untuk
mendorong peranserta masyarakat dalam pembangunan ekonomi. Namun
situasi ...

Sejarah perjuangan kemerdekaan R.I. di Minangkabau/Riau, 1945-1950

History of the liberation struggle in West Sumatra and Riau, 1945-1950.

3) Pendapat Mr. Susanto Tirtoprodjo. Setelah jelas keadaan menteri-menteri di
Jawa yang dikabarkan oleh Menteri Kasimo dan sesudah hampir tiga bulan P.D.
RI. berjalan dan cukup terkenal di dalam dan luar negeri, Mr. Susanto Tirtoprodjo
 ...

Strategi pembinaan dan pengembangan kebudayaan Indonesia

Direktorat Jenderal Kebudayaan. merupakan lembaga yang secara khusus
dibangun untuk menanamkan dan mengembangkan pemahaman dan
penghayatan nilai-nilai dasar, moralitas sosial, dan perilaku bertanggung jawab
yang telah teruji melalui sejarah. Dalam proses pembelajaran kaum tua, yang
secara formal diwakili oleh para guru, dosen, pimpinan lembaga, dan staf
pendukungnya bertindak sebagai pamong (tutor) yang berfungsi sebagai
pembimbing dan nara sumber.