Sebanyak 203 item atau buku ditemukan

Dari Revolusi 45 sampai Kudeta 66

kesaksian Wakil Komandan Tjakrabirawa

The 1945 Indonesian revolution and the 1965 Indonesian Coup d'etat; account of the Deputy Commander of the Tjakrabirawa, a military unit responsible for the president's personal security

Ikut memprakarsai berdirinya sekolah TK dan SD Islam Al-Azhar Filial Cirebon (
Yayasan H. Siti Chadijah Hamka), 1980-1981. 8. Ketua Panitia Temu Karya "
Peningkatan Mutu dan Pengelolaan Pendidikan Sekolah Dasar Islam" yang
diselenggarakan di Mesjid Istiqlal, Jakarta pada tanggal 25 - 27 Januari 1983
dan dibuka oleh Gubernur KDKI Jakarta, R. Soeprapto. 9. Menyelenggarakan "
Etika Sekolah Pengembangan Citra Pribadi" pada tahun 1987 dan "Beasiswa Al
Azhar ...

Kronik Revolusi Indonesia jilid V

Buku ini merupakan jilid kelima dari seri kronik tentang Revolusi Indonesia, 1945–49. Seri ini dirancang untuk meliput semua peristiwa yang menjadi berita pada lima tahun pertama Indonesia merdeka. Itu berarti tidak hanya mencakup peristiwa politik dan militer, tetapi juga ekonomi, hukum, pendidikan, sains dan teknologi, agama, dan lain-lain yang biasa diistilahkan dengan bidang cultural universals. Seri kronik ini terdiri dari lima jilid, meliputi rentang waktu lima tahun, masing-masing dengan ketebalan paling sedikit 500 halaman. Besarnya jumlah halaman sedikitnya memperlihatkan bahwa kronik ini lebih lengkap dan lebih melingkupi daripada buku-buku kronik tentang Revolusi Indonesia lainnya. Oleh karena itu, kronik ini diharapkan dapat menjadi acuan yang terpercaya bagi mereka yang membutuhkan. Buku ini layak dimiliki oleh para sejarawan, ilmuwan sosial, budayawan, pustakawan, mahasiswa, dan peminat sejarah pada umumnya.

Historis pelaku Serangan Umum tersebut ialah Tentara Pelajar (TP) di bawah
Letkol Slamet Rijadi selaku Komandan Wehrkreise100/Komandan Brigade V Div
. II, bersama kesatuan-kesatuan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dibawah
Mayor Achmadi selaku Komandan Sub-Wehrkreise Arjuna 106/Komandan Det. II
TP Brig. ... Islam atas nama Indonesia (Star umat Weekly, Islam (NII) bangsa di
30 MadinahOktober Indo1949:21) * b lis Di Taman Ksatria Kotaraja (sekarang
Banda ...

Revolusi Cinta

Di sisi lain, FPI juga begitu memusuhi kelompok Islam liberal. Karena sikap "
aneh" kelompok Islam liberal yang begitu gencar membela para penista agama
dan seakan membenci kelompok Islam lainnya seperti FPI dan HizbutTahrir
Indonesia, maka citra bahwa kelompok Islam liberal adalah kaki tangan Amerika
Serikat untuk menghancurkan Islam semakin menebal saja. Ditambah lagi
dengan banyaknya donatur AS yang memberikan donasinya kepada organisasi-
organisasi ...

Bung Karno panglima revolusi

Thoughts of President Soekarno on politics and social in Indonesia; collected articles.

Citra BungKarno: Analisis Berita Pers Orde Baru. Yogyakarta: Bigraf Publishing.
Suhastoyo, Tosan. 1984. “Pengaruh Islam pada Pemikiran Politik—Soekarno
dan Hatta ( 1920–1930)”. Yogyakarta: Skripsi Sarjana FSK UGM. Sukarno. 1964.
Di Bawah Bendera Revolusi. Jilid Pertama. Jakarta: Panitia Penerbit Di Bawah
Bendera Revolusi. _____. 1965. Di Bawah Bendera Revolusi. Jilid Kedua.
Jakarta: Panitia Penerbit Di Bawah Bendera Revolusi. _____. 1983. Indonesia
Menggugat.

Revolusi Belum Selesai

Tragedi Nasional September 1965 membawa dampak sangat dahsyat terhadap masyarakat, bangsa, dan negara ini. Bagi Soekarno, tragedi tersebut merupakan awal tragedi kehidupan selanjutnya, baik sebagai presiden maupun pribadi. Ia menjadi seorang presiden yang kesepian. Satu per satu pendukungnya ditangkap dan dijebloskan ke tahanan atas tuduhan terlibat peristiwa 30 September 1965.Buku ini merekam berbagai pergulatan Bung Karno sebagaimana yang disampaikan dalam berbagai pidatonya selama dua tahun, 1965–1967. " Kumpulan Pidato Presiden Soekarno, 30 September 1965–Pelengkap Nawaksara. Menjadi sumber paling autentik untuk memahami Soekarno, khususnya pasca-Tragedi September 1965. Diterbitkan oleh penerbit Serambi Ilmu Semesta" (Serambi Group)

Oleh karena saya berkata, saya cinta Islam dan saya ingin menjadi orang Islam
yang baik. Saya cinta Islam karena menurut anggapan saya, Islam itu bukan
agama yang beku. Wah, dia marah! Islam bukan agama yang beku, apa Bung
Karno maksudnya Islam itu bisa di-belak-belok-kan? Saya bilang, Islam adalah
satu agama yang progresif. Islam adalah satu agama yang bisa mengikuti zaman
. Sesuatu agama yang tidak bisa mengikuti zaman itulah yang saya maksudkan
dengan ...

Paket Panca Azimat Revolusi

“Kita merayakan 20 tahun Agustus agung ini di waktu kita sudah mempunyai Panca Azimat. Panca Azimat adalah pengejawantahan daripada seluruh jiwa nasional kita, konsepsi nasional kita, yang terbentuk di sepanjang sejarah 40 tahun lamanya.” — Sukarno, 17 Agustus 1965 Pada pidato kepresidenan 17 Agustus 1965 itu Sukarno merumuskan apa yang ia sebut panca azimat atau rukun lima kemerdekaan Indonesia—tuturan yang mungkin tak banyak diingat atau dicermati terutama setelah hampir lima puluh tahun berselang. Panca azimat merupakan ide-ide yang digali dan diformulakan Bung Karno dari kehidupan bersama bangsa Indonesia baik pada masa prakemerdekaan maupun pascakemerdekaan. Ide-ide itu tersebar dalam lima pokok tulisan dan ujaran yang merentang dari 1926 hingga 1965. Pertama ialah artikel “Nasionalisme, Islamisme, dan Marxisme” yang terbit pada Suluh Indonesia tahun 1926. Yang kedua, pidato “Lahirnya Pancasila” dalam sidang BPUPK 1 Juni 1945. Ketiga adalah “Penemuan Kembali Revolusi Kita” tahun 1959. Keempat, “Tahun Vivere Pericoloso/Trisakti” 1964 dan yang terakhir adalah “Capailah Bintang-bintang di Langit atau Tahun Berdikari” 1965. Di samping menghimpun lima amulet tersebut, buku Panca Azimat Revolusi ini juga memuat tujuh tulisan Sukarno yang dianggap penting. Semoga, dalam dua jilid yang hanya setebal 1.080 halaman ini, siapa pun dapat menikmati kembali spektrum pemikiran salah satu pendiri dan putra terbaik republik ini.

agar supaja mengerahkan sebanjak mungkin utusanutusan Islam ke dalam
badan perwakilan ini. Ibaratnja Badan Perwakilan Rakjat 100 orang anggotanja,
marilah kita bekerdja, bekerdja sekeraskerasnja, agar supaja 60, 70,80, 90
utusan jang duduk dalam perwakilan rakjat ini orang Islam, pemukapemuka
Islam. Dengan sendirinja hukumhukum jang keluar dan Badan Perwakilan
Rakjat itu, hukum Islam pula. Malahan saja jakin, djikalau hal jang demikian itu
njata terjadi, barulah ...