Sebanyak 2 item atau buku ditemukan

Psikologi Kematian

Membahas soal kematian bisa menimbulkan sebuah pemberontakan yang menyimpan kepedihan dalam setiap jiwa manusia; yaitu kesadaran dan keyakinan bahwa mati pasti akan tiba serta punahlah semua yang dicintai dan dinikmati dalam hidup ini. Kesadaran ini lalu memunculkan sebuah protes berupa penolakan bahwa masing-masing kita tidak mau mati. Setiap orang berusaha menghindari semua jalan yang mendekatkan ke pintu kematian. Buku ini juga telah meruntuhkan bayang-bayang kematian yang amat menakutkan itu. Ternyata, seperti dijelaskan buku ini, kematian adalah sesuatu yang indah. Menyelami lautan hakikatnya membuat hidup kita semakin optimis. [Mizan, Hikmah, Novel, Indonesia]

Di beberapa daerah ternyata masih berlaku praktik tahlilan yang justru
memberatkan keluarga yang tengah berduka. Para tamu ... Praktis keluarga
memperoleh musibah ganda, ditinggal mati keluarga dan menanggung beban
ekonomi untuk ...

Psikologi Kematian (Edisi Terbaru Gabungan)

Memandang kematian sebagai peristiwa yang mengerikan dan menakutkan adalah pilihan yang justru menyakitkan. Kematian, sebagaimana juga kehidupan, adalah anugerah Tuhan. Setiap saat kita berjalan menuju pintu kematian. Kita meyakini bahwa kita milik Allah dan pasti akan pulang kembali kepada-Nya. Sedangkan pengalaman sehari-hari mengajarkan, peristiwa pulang selalu melahirkan kegembiraan-pulang kerja, pulang mudik, pulang haji, dan sebagainya. Semua itu selalu ditunggu-tunggu, bahkan dirayakan. Maka berbahagialah mereka yang meyakini bahwa Allah adalah tempat pulang, lalu mempersiapkan bekal sehingga kematian benar-benar dihayati sebagai peristiwa yang pantas dirayakan, layaknya peristiwa wisuda atau datangnya hari panen. Hari yang disongsong dengan optimis. Melalui buku ini, Mas Komar-panggilan akrab Prof. Dr. Komaruddin Hidayat-mampu memupuk keyakinan bahwa kematian-dengan rahmat-Nya dan persiapan bekal yang cukup-merupakan hari berpulang yang amat membahagiakan. Keyakinan yang selain menenangkan juga memancangkan optimisme hidup yang menyala terang. [Mizan, Noura Books, Islam, Mati, Ibadah, Dunia, Hidup, Muslim, Indonesia]

Kalaupun ada orang yang tidak memercayai kenabian Muhammad, sulit untuk
menolak kenyataan bahwa dia seorang supergenius. Sebab, pada abad ketujuh
di padang pasir dia bisa mewariskan untaian kalimat-kalimat yang begitu indah,
 ...