
Menikah untuk Bahagia: Antara Dua Arah Cinta
"""Bakti, cinta, pengorbanan. Sepertinya, lebih banyak di bebankan untuk istri. Sampai-sampai untuk menengok orang tua yang sakit juga harus minta izin kepada suami. Padahal itu bentuk cinta. Bakti kepada orangtua dan suami, mana yang harus didahulukan? Sering kali wanita disalahkan oleh suaminya karena ingin berbakti kepada orangtua kandungnya. Alasannya, setelah menikah, wanita terputus bakti kepada orangtua, benarkah begitu? Lalu bagaimana jika dalil itu dijadikan legitimasi untuk memojokkan istri? Bisakah dibenarkan? Untuk itulah buku ini dibahas. Memahami dalil tentang bakti kepada suami dan orangtua. Lalu bagaimana dengan suami? Suami bekerja mencari uang, sudah itu saja? Tentu tidak. Lalu, bagaimana dengan tugas istri dan suami sebenarnya? Sebuah ungkapan yang cantik menerangkan, Pernikahan adalah berkumpulnya dua kekurangan untuk mewujudkan kebahagiaan bersama. Sampai soal harta? Benar sekali. Kaya karena menikah adalah janji Allah. Hal itu dibahas tuntas dalam buku ini. Juga tip mengeruk kekayaan dalam pernikahan. Dan seni mendidik anak serta banyak tip lainnya."""
- ISBN 13 : 6020235033
- ISBN 10 : 9786020235035
- Judul : Menikah untuk Bahagia: Antara Dua Arah Cinta
- Pengarang : Abu Salman Farhan Al-atsary,
- Kategori : Religion
- Penerbit : Elex Media Komputindo
- Bahasa : id
- Tahun : 2014
- Halaman : 272
- Halaman : 272
- Google Book : https://play.google.com/store/books/details?id=14hKDwAAQBAJ&source=gbs_api
-
Ketersediaan :
Abu Salman Farhan Al-atsary. sim bin Muthoyyib telah menceritakan kami dari
Manshur bin Shofiyyah dari Abu Ma'bad dari Ibnu Abbas bahwasanya Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam azan di telinga Al-Hasan bin Ali pada hari ia
dilahirkan, di telinga kanannya. Beliau melakukan iqamat ditelinga kirinya.”
Setelah itu, Al-Baihaqiy berkata, “Pada sanadnya terdapat ke- lemahan.” Kami
katakan, “Bahkan hadis ini palsu.” Penyakitnya ada pada Al-Hasan bin Amer. Al-
Hafizh berkata dalam ...