Sebanyak 16 item atau buku ditemukan

Tan Malaka, Gerakan Kiri, dan Revolusi Indonesia Jilid 3

Maret 1947-Agustus 1948

Tan Malaka (1984-1949) pada tahun 1942 kembali ke Indonesia menggunakan nama samaran sesudah dua puluh tahun mengembara. Pada masa Hindia Belanda ia bekerja untuk Komintren (organisasi komunis revolusioner internasional) dan pasca-1927 memimpin Partai Politik Indonesia yang ilegal dan antikolonial. Ia tidak diberi peranan dalam proklamasi kemerdekaan Indonesia. Sementara itu, tokoh Tan Malaka yang legendaris ini berkenalan dengan pemimpin-pemimpin Republik Indonesia: Soekarno, Hatta, dan Sjahrir. Tetapi segara pula mereka tidak sejalan. Tan Malaka menghendaki sikap tak mau berdamai dengan Belanda yang ingin memulihkan kembali kekuasaan kolonialnya. Ia memilih jalan 'perjuangan' dan bukan jalan 'diplomasi'. Ia mendirikan Persatoean Perdjoeangan yang dalam beberapa bulan menjadi alternatif dahsyat terhadap pemerintah moderat. Dalam konfrontasi di Parlemen ia kalah dan beberapa minggu kemudian Tan Malaka dan sejumlah pengikutnya ditangkap dan ditahan tanpa proses sama sekali - dari Maret 1946 sampai September 1948. Ia juga dituduh terlibat dalam Peristiwa 3 Juli 1946 yang oleh sebagian besar orang dianggap sebagai kudeta. Dalam periode yang dibicarakan dalam jilid ketiga ini Tan Malaka masih mendekam di penjara, namun demikian ia memiliki kesempatan untuk menulis. Sementara itu para pengikutnya sekali lagi terorganisir dalam Gerakan Revolusi Rakjat. Terdapat indikasi mungkin ia akan dibebaskan. Tan Malaka di dalam sel menulis autobiografi dalam tiga jilid Dari pendjara ke pendjara. Sebuah analisis mendalam menunjukkan bahwa autobiografi Tan Malaka dapat ditafsirkan dalam berbagai cara. Dalam jilid ketiga ini terdapat pula banyak perhatian terhadap proses pengadilan raksasa yang berlangsung dari Februari-Mei 1948. Dalam proses tersebut sejumlah besar politisi terkemuka diadili. Ini merupakan proses politik unik yang tidak pernah ada taranya di Indonesia

384 Nota 'Verbindingen tussen de “Dar-Ul-Islam”-beweging o.l.v. Kartosoewirjo
en de Tan Malaka-aanhang' [Hubungan antara gerakan “Dar-Ul-Islamdibawah
pimpinan Kartosoewirjo dan pengikut Tan Malaka], hlm. 26-27, Dalam Sectie
Inlichtingen Terr. TRC. Midden-Java, 'Rapport over het communisme', 10-9-1949,
hlm. 175-176, dalam NA, PG 974. 385 S.Tj.S. [Sudarjo Tjokrosisworo], 'Front
Nasional Demokrasi', Pacific, 5-4-1948, dan Tan Malaka, gerakan kiri, dan
Revolusi ...

Museum strategy and marketing

designing missions, building audiences, generating revenue and resources

Museum Strategy and Marketing is the most comprehensive and level-headed presentation of its subject I have come across. The authors are sophisticated marketeers who really understand the differences between market-driven businesses and mission-driven museums. The book is not about selling widgets; it's about building museum audiences and strengthening institutions. - Robert P. Bergman, director, The Cleveland Museum of Art In a long-awaited answer of one of museum's most pressing challenges, Neil Kotler and Philip Kotler draw on unmatched expertise and experience to reveal how museums can build revenue, audiences, and resources while maintaining and advancing mission. In this first and only guide to planning strategy and marketing for museums, they offer an in-depth, hands-on guide to developing successful museums. The authors explain the strategic relationship between missions, audience and funding--and how managing this relationship is vital for a successful museum--and reveal how marketing tools can be used to grow healthy, vibrant museums. The book's encyclopedic approach covers everything museum managers need to know--from strategic planning and budgeting to advertising, media relations, and fundraising--providing them with the tools to create and nurture a thriving museum.

The book's encyclopedic approach covers everything museum managers need to know--from strategic planning and budgeting to advertising, media relations, and fundraising--providing them with the tools to create and nurture a thriving museum.

Adobe Muse CC Classroom in a Book (2014 release)

Those creative professionals seeking the fastest, easiest, most comprehensive way to learn Adobe Muse choose Adobe Muse CC Classroom in a Book (2014 release) from the Adobe Creative Team at Adobe Press. The 11 project-based lessons in this book show readers step-by-step the key techniques for working in Muse.((In addition to teaching the key elements of the Muse interface and workflow for creating websites using the latest web standards without writing code, this completely revised edition covers a wide range of new features including: a new workspace appearance and options, alternate layouts for mobile, scroll effects, layers, the Library panel, Button widgets, forms, 100%-width slideshows, and much more. Important Note Purchasing this book gives you access to the downloadable lesson files you need to work through the projects in the book, and to electronic book updates covering new features that Adobe releases for Creative Cloud customers. For access, go to www.peachpit.com/redeem and redeem the unique code provided inside this book.

Important Note Purchasing this book gives you access to the downloadable lesson files you need to work through the projects in the book, and to electronic book updates covering new features that Adobe releases for Creative Cloud customers.

Pendidikan agama Islam berwawasan multikulturalisme

telaah kritis atas muatan pendidikan multikulturalisme dalam buku ajar pendidikan agama Islam (PAI) di perguruan tinggi umum di Indonesia

Multiculturalism in Islamic religious education in Indonesia.

Multiculturalism in Islamic religious education in Indonesia.