Sebanyak 83 item atau buku ditemukan

Kisah Hikayat Abdul Muthalib Kakek Nabi Muhammad SAW

Abdul Muthalib beliau bernama Asli Syaibah lahir Tahun 497 M, wafat dalam usia 80 Tahun Saat Rasulullah berusia 8 Tahun. Merupakan putra dari Hasyim bin Abdi Manaf. Terkait nama Abdul Muthalib ada kisah yang menyebutkan bahwa pamannya Al-Muthalib bin Manaf bergantian memegang tugas menyediakan minuman dan bantuan yang diperlukan kepada jamaah haji ketika saudaranya Hasyim telah meninggal dunia. Orang-orang Quraisy menyebutnya Al-Faidh karena kemurahan hatinya. Suatu hari, salah seorang temannya, Tsabit bin Al-Mundzir ayah Hasan bin Tsabit, penyair Rasulullah datang kepadanya, lalu berkata, “jika kamu melihat keponakanmu Syaibah diantara kita, maka kamu akan melihat keindahan, kewibawaan, dan kemuliaan.” Muthalib berkata, ”Menurut dugaanku, ibunya tidak akan menyerahkan kepadamu. Begitu juga paman-pamannya dari pihak ibu.” Salma Ibunda Syaibah (Abdul Muthalib) adalah seorang perempuan yang mulia dari bani Addi bin Najjar, yakni Salma binti Amr bin Zaid bin Labib dari Bani Addi bin Najjar. Suatu saat Hasyim bersama dengan kafilahnya berhenti di Madinah. Disana mereka menemukan sebuah pasar yang sedang ramai dengan aktivitas jual beli. Hasyim melihat seorang perempuan berada ditempat yang tinggi diatas pasar Perempuan ini memberikan perintah pembelian dan penjualan untuknya. Ia adalah perempuan yang teguh , berpendirian, rendah hati, dan cantik. Hasyim bertanya kepada penduduk sekitar, apakah ia masih gadis atau janda? Mereka mengatakan bahwa ia janda dan tidak mau menikah kecuali dengan laki-laki yang setara denganya karena kedudukanya terhormat di kalangan kaumnya. Ia menyaratkan bahwa jika ia menikah, maka pemegang kekuasaan adalah dirinya . Hasyim kemudian meminangnya. Stelah mengetahui kemuliaan nasab Hasyim, Salma menikahkan dirinya dengan Hasyim. Setelah perkawinan mereka menghasilkan anak yang pertama yaitu Syaibah. Hasyim wafat dalam sebuah perjalanan di Syam. Ia dimakamkan di Gaza. Setelah ayahnya meninggal Syaibah hidup dibawah penjagaan dan pemeliharaan ibunya dan paman-pamanya. Akhirnya Tsabit memberikan informasi kepada paman Syaibah, Yaitu Al-Muthalib tentang hal tersebut. Maka Al-Muthalib mendatanginya untuk membawanya pulang. Semula Salma menolak permintaan Al-Muthalib. Namun akhirnya ia menyetujuinya. Al-Muthalib membawa Syaibah kembali ke Makkah pada waktu siang. Ketika melihatnya,penduduk Makkah menyangka bahwa Syaibah adalah budaknya. Maka mereka berkata, “ini adalah Abdul Muthalib (budah Muthalib).” Al-Muthalib berkata, “Enyahlah kalian.! Sesungguhnya ia adalah anak saudaraku, Syaibah bin Hasyim.” Namun Syaibah tetap terkenal dengan sebutan Abdul Muthalib. Al-Muthalib pergi ke Yaman dan meninggal disana. Maka Abdul Muthalib bin Hasyim yang mengganti tugas memberikan minuman dan pelayanan kepada jamaah haji. Ia tidak pernah lelah untuk meberikan makanan dan minuman kepada mereka dalam wadah besar yang terbuat dari kulit di Makkah. Ketika sumur Zamzam telah ditemukan, jamaah haji diberi minum dari sumur ini. Abdul Muthalib adalah orang yang pertama kali menggali sumur zamzam setelah zaman dahulu dikubur oleh kabilah Jurhum saat dipaksa untuk keluar dari kota Makkah. Abdul Muthalib membawa air Zamzam ke Arafah untuk memberikan minuman kepada jamaah Haji. Dengan begitu, ia memberikan kenang-kenangan yang luar biasa, yaitu kenang-kenangan Nabi Ismail.

Abdul Muthalib beliau bernama Asli Syaibah lahir Tahun 497 M, wafat dalam usia 80 Tahun Saat Rasulullah berusia 8 Tahun.

World-English the Universal Language (Classic Reprint)

Excerpt from World-English the Universal Language Conductors of the Press have the power of greatly facilitating the Object of this work, by making it known; or of retarding it. By simply ignoring the effort. Opposition is not to be looked for from any quarter. About the Publisher Forgotten Books publishes hundreds of thousands of rare and classic books. Find more at www.forgottenbooks.com This book is a reproduction of an important historical work. Forgotten Books uses state-of-the-art technology to digitally reconstruct the work, preserving the original format whilst repairing imperfections present in the aged copy. In rare cases, an imperfection in the original, such as a blemish or missing page, may be replicated in our edition. We do, however, repair the vast majority of imperfections successfully; any imperfections that remain are intentionally left to preserve the state of such historical works.

About the Publisher Forgotten Books publishes hundreds of thousands of rare and classic books. Find more at www.forgottenbooks.com This book is a reproduction of an important historical work.

Otonomi daerah yang luas, nyata, dan bertanggung jawab, berdasarkan Undang-Undang nomor 22 tahun 1999

On provincial autonomy according to Indonesian Law no. 22 of 1999 on Local Government.

On provincial autonomy according to Indonesian Law no. 22 of 1999 on Local Government.

The Man Who Killed Osama Bin Laden

This bookwill seekto cover theevents surrounding the operation andthe eventual
killing of Osama Bin Ladenin May 2011.It will also cover many areas in the life of
Robert O'Niell as he quickly shot tofame when hedisclosed he was the one
responsible for Bin Laden's death. TheDeath ofBin Laden •Charge oTheinitial
charge tofind Osama Bin Laden came fromthe former president George W Bush
two days after the September 11th attackson the country. Through intelligence
they ...