“Big data” menjadi salah satu terminologi yang sering kita dengar atau baca dalam beberapa tahun terakhir. Penelitian dengan memanfaatkan big social data mendapat pengaruh dari era komputasi (computational turn), yang mana dimensi politis dan pragmatis dari era komputasi ini tidak bisa dengan mudah dipisahkan. Era komputasi juga mengaburkan batas-batas disiplin ilmu pengetahuan, misalnya mengaburkan batas antara ilmu komputer, humaniora, dan ilmu sosial. Pada kajian studi media dan ilmu komunikasi, era komputasi melakukan rekonfigurasi pada keduanya dengan memperluas ruang lingkup objek-objek yang potensial untuk dikaji seperti pada kajian bisnis, perusahaan, dan organisasi. Big data memberi tantangan sekaligus peluang bagi pengembangan konsep teori ilmu komunikasi. Salah satu teori tersebut adalah Teori Agenda-Setting yang menyebutkan bahwa agenda publik dan kebijakan dapat memengaruhi media dengan penggunaan teknologi komunikasi baru, seperti munculnya trending topic di media sosial melalui mekanisme tagar (hashtag). Kebutuhan dan keinginan publik terhadap informasi semakin bertambah serta bervariasi karena publik merupakan seorang yang aktif dalam menerima dan merespons suatu informasi atau berita. Maka penelitian dengan memanfaatkan big data melalui analisis sentimen dapat menjadi alternatif untuk melihat “gambar di kepala kita”.
Arsitektur hadir dalam kehidupan manusia sebagai kebutuhan dasar akan hunian. Perkembangan kebudayaan dalam masyarakat biasanya diikuti pula perkembangan ciri arsitekturnya. Hal tersebut merupakan bukti bahwa arsitektur tidak bisa dilepaskan dari kebudayaan masyarakatnya. Melihat kebudayaan bukan hanya terpatri pada kebiasaan masa lalu, akan tetapi lebih pada karakter dasar yang membentuk masyarakat tersebut, salah satunya adalah masyarakat agraris. Kebiasaan yang terbentuk melalui pengelolaan dan penyesuaian terhadap potensi alam melahirkan budaya yang arif dalam berkehidupan. Berbagai bentuk penghargaan sebagai wujud rasa syukur diwujudkan melalui beragam tradisi yang berkembang di masyarakat agraris. Arsitektur sebagai bagian dari budaya tersebut tidak luput dari sentuhan tangan arif sehingga melahirkan hunian yang berkarakter. Beragam variasi hunian juga dimenggambarkan semakin berkembangnya kebudayaan dalam masyarakat agraris tersebut. Melalui tradisi tutur, hunian bahkan juga turut memperkaya khasanah budaya kita, terlihat dari bagaimana transfer knowledge yang dilakukan masyarakat agraris meskipun tanpa tradisi tulisan, namun dapat tersampaikan antargenerasi. Dalam buku ini dijelaskan bagaimana budaya masyarakat agraris terbentuk, kemudian melahirkan ruang-ruang huniannya hingga perkembangannya kini terutama setelah lahirnya industri menyentuh kebudayaan mereka.
Islamic Economics with Indonesia as a Special Case
Buku ini mencoba membahas beberapa aspek penting dan mendesak yang berkaitan dengan persoalan di dunia Islam. Tujuan ekonomi Islam adalah keadilan dan perhatian kepada ekonomi umat, khususnya dhuafa atau rakyat bawah. Oleh sebab itu buku ini ditulis dalam kerangka atau keberpihakan yang jelas. Setelah pengantar pendek pada bab I, buku langsung membahas masalah pengangguran dan lapangan pekerjaan yang kurang berkualitas atau setengah pengangguran yang sangat besar jumlahnya. Selanjutnya masalah pertumbuhan ekonomi dan kekurangan kewirausahaan di dunia Islam. Dengan tujuan untuk mensejahterkan ekonomi umat atau rakyat yang ujungnya adalah menyediakan lapangan kerja yang lebih baik. Masalah sumber permodalan yang penting dan menjadi isu utama ekonomi Islam adalah suku bunga dan perbankan sebagai lembaga permodalan. Penulis berkesimpulan bahwa bagi hasil bukan tugas perbankan Islam karena sulit dilaksanakan. Di Indonesia, tana-tanah yang sangat luas diserahkan kepada beberapa korporat sehingga ketidak adilan ekonomi langsung terjadi. Konsentrasi pengolahan tanah khususnya untuk perkebunan membuat berkurangnya lapangan pekerjaan. Islam yang juga sejalan dengan UUD 45 lebih memihak disribusi tanah langsung kepada rakyat, misalnya diberikan kepada para sarjana pertanian, perkebunan, kehutanan yang berkaitan dengan pengelolaan atau pemanfaatan tanah. Perbankan Islam sekalipun bukan lembaga yang tepat membiayai usaha-usaha start up dari para sarjana ini. Lebih tepat bagi hasil dilakukan antara Negara, dalam hal ini diwakili pemerintah, sebagai pemilik tanah dan para sarjana tersebut sebagai pengelolanya. Di samping tanah, mereka masih harus dipinjami alat-alat pengolah seperti alat berat dan traktor modern.
Dalam berbagai karya ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa atau kalangan akademisi lainnya sering ditemukan bentuk pengutipan serta daftar rujukan yang beragam.
Penelitian kualitatif merupakan metode-metode untuk mengeksplorasi dan memahami makna yang oleh sejumlah individu atau kelompok orang dianggap berasal dari masalah sosial atau kemanusiaan. Proses penelitian kualitatif ini melibatkan upaya-upaya penting, seperti mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan prosedur-prosedur, mengumpulkan data yang spesifik dari para partisipan, menganalisis data secara induktif mulai dari tema-tema khusus ke tema-tema umum, dan menafsirkan makna data.
angkah masalah berikutnya penelitian (penelitian dalam penelitian kuantitatif)
adalah dan fokus merumuskan penelitian (penelitian kualitatif). Berdasarkan
latar belakang penelitian atau konteks penelitian itu, penelitian dapat
merumuskan ...
Buku ini menguraikan landasan dalam melakukan eksperimen dengan menggunakan Desain Eksperimen Taguchi. Dalam buku ini juga ada penambahan penggunaan Desain Eksperimen Taguchi untuk dara berkarakteristik atribut produk cacat. Selain itu terdapat penguatan dari langkah-langkah yang menuntun untuk proses eksperimen, pertimbangan apa saja yang digunakan dalam eksperimen, karakteristik kualitas apa yang dituju dalam eksperimen, penganalisis faktor berdasarkan karakteristik dari faktor itu sendiri, analisis variansi hingga untuk melakukan eksperimen konfirmasi.