Desentralisasi Fiskal dan Dampaknya terhadap Pertumbuhan Ekonomi, Penyerapan Tenaga Kerja, Kemiskinan, dan Kesejahteraan di Kabupaten/Kota Induk Provinsi Papua

Implementasi kebijakan desentralisasi fiskal dan otonomi khusus Papua sejak tahun 2001 hingga tahun 2011 ternyata belum mampu berperan secara optimal dalam mendorong pengentasan kemiskinan dan percepatan pembangunan di Provinsi Papua menjadi suatu fenomena yang melatarbelakangi lahirnya gagasan untuk melaksanakan penelitian ini. Melalui penelitian ini, penulis bertujuan untuk menganalisis dan mengkaji pengaruh desentralisasi fiskal dan otonomi khusus Papua terhadap pertumbuhan ekonomi, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pengelolaan belanja pemerintah dalam mendorong pengentasan kemiskinan dan percepatan pembangunan ekonomi di wilayah Provinsi Papua.

Pengaruh secara parsial dari variabel penyerapan tenaga kerja terhadap
kesejahteraan dilakukan dengan uji-t. Hasil uji untuk koefisien jalur ini adalah
signifikan (p-value < 0,05). Penyerapan tenaga kerja dengan koefisien jalur
sebesar 0,269 berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesejahteraan. Hal ini
terbukti dari nilai t-hitung = 2,244 yang lebih besar dari t tabel = 2,007 atau nilai p
-value = 0,029 yang lebih kecil dari α = 0,05, maka secara statistik koefisien jalur
dari ...