(Bukan) Salah Waktu

Tahukah Kau, Sayang .... Aku mencintaimu lebih dari apapun. Aku rela kehilangan segalanya kecuali kamu. Aku sanggup melepas duniaku demi dunia kita bersama. Tetapi, ketika waktu bergulir tanpa bisa dibendung. Ketika kenyataan memaksa untuk dipahami. Ketika kesalahan memohon untuk dimaafkan. Kurasa aku tak sanggup Sayang .... Entahlah, siapa yang harus memahami dan mengalah. Tapi mungkin, aku butuh seribu perban untuk mengobati luka hati ini. [Mizan, Bentang Pustaka, Novel, Cinta, Roman, Indonesia]

Bagaimana ia dengan begitu banyak waktu luang seperti sekarang ini tidak
mampu melakukan apa yang dilakukan Marni selama ini? Sekar menggulung
lengan bajunya dan melihat-lihat bila ada yang bisa ia kerjakan. Kalau dapur
sudah ...