Menuju(h)

Ia mengiringimu, menyetia dalam diam. Kadang, kau menantinya, menunggu kedatangannya. Tak jarang, kau memaki, mengutuk kepergiannya. Namun, ia masih mengiringimu, menyetia dalam diam. Begitulah cinta seperti seharusnya. Seperti hari-hari yang menampung keluh kesah, membangun keabadian, mencipta sejarah dalam kenangan. Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu. Ia menyetia. Menyertamu dalam luka, juga bahagia. |Menuju(h) adalah kolaborasi tujuh penulis muda, berbagi cerita tentang hari-hari yang menyetia| -GagasMedia-

Ia mengiringimu, menyetia dalam diam.