Sebanyak 118 item atau buku ditemukan

Pedoman ilmu politik

Dengan berdasar kepada Hadis Nabi jang sudah kita sebutkan dahulu „la
dharara wa la dhirara" (tidak boleh ada kemelaratan dan tidak boleh
menimbulkan kemelaratan), setiap negara harus berani bertindak untuk
membantras segala ...

Science and Religion in a Post Colonial World

Interfaith Perspectives

This book explores several issues in the emerging field of science and religion which are of common interest to different religions. The main idea underlying this book is that modern science poses challenges shared by religions. As such, discussing them in an interfaith setting is expected to offer new perspectives to those issues. The first of four parts of the book addresses issues which often have not been discussed in the science and religion discourse - issues around what may be termed 'customisation of sciences'. A form o of such customisation is known as the ideas of the Vedic science, and Islamic science. The secnd part discusses science and the sacred from Islamic and Christian perspectives. Similarly, the third part takes up those perspectives in discussing religious resonse to new theories in cosmology and biology. The book ends with an article about the care of the earth, and the creation of sustainble global community, which is proabbly today's biggest challenge for both religion and science.

Introduction The purpose of this essay is to give a brief introduction to the
theories of evolution, the variety of religious ... and, in conclusion, a survey of
some constructive theologies of evolution prominent among Christian thinkers
today.

Dasar-dasar ekonomi Islam

Sebagai orang jang mempertjajai dan berbakti kepada Tuhan jang Maha Murah,
maka umat Islam haruslah berpedoman senantiasa kepada sifat kebadjikan jang
tidak berhingga-hingga dari Tuhan itu kepada machlukNja. Bahwa masjarakat
adalah mendjadi faktor jang terpenting didalam ekonomi Islam, dibuktikan oleh
adanja tudjuan jang ketiga ini, ialah kebadjikan kepada masjarakat mendjadi
suatu program jang terkemuka didalam rantjangan perekonomian. Djika
terhadap hak ...

Pengantar Filsafat Barat

  • ISBN 13 : 9789797693367
  • Judul : Pengantar Filsafat Barat
  • Pengarang : Zainal Abidin,  
  • Penerbit : Rajawali Pers
  • DDC : Medieval Western philosophy
  • Klasifikasi : 18.9
  • Call Number : 18.9 ZAI p
  • Bahasa : Indonesia
  • Penaklikan : xiv,154hlm;21 cm
  • Tahun : 2012
  • Halaman : 0
  • Ketersediaan :
    2015-00286-2950-9
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2015-00286-2950-8
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2015-00286-2950-7
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2015-00286-2950-6
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2015-00286-2950-5
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2015-00286-2950-4
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2015-00286-2950-3
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2015-00286-2950-2
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2015-00286-2950-10
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    2015-00286-2950-1
    Tersedia di Pustaka Kubang Putih - UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi

Integrasi Ilmu

Tak terlalu sulit disepakati bahwa agama mesti "diintegrasikan" dengan pelbagai bidang kehidupan, demi menjadikannya rahmat bagi alam semesta. Maka, terasa wajar saja jika muncul gagasan mengintegrasikan agama dan ilmu, alih-alih berjalan sendiri-sendiri, apalagi mempertentangkan keduanya. Tapi, ungkapan "integrasi ilmu dan agama" bisa bermakna macam-macam. Apakah itu berarti penggabungan sistem sekolah agama dan sekolah umum? Penyandingan rumus-rumus fisika denagn ayat suci? Penafsiran ayat suci dengan temuan ilmiah modern? Penyatuan kompleks universitas dengan tempat ibadah? Dosen-dosen dengan kualifikasi ganda keilmuan dan keagamaan? Pendidikan yang mengembangkan kecerdasan emosi, intelektual, spiriual (IQ/EQ/SQ)? Atau, dalam bahasa filsafat ilmu, apakah integrasi bisa dilakukan pada tingkat ontologi, epistemologi, atau aksiologi? Buku ini merupakan upaya penjelajahan masalah urgen tersebut. Meskipun isu ini sudah cukup lama dibincangkan, buku ini mencoba lebih jauh memasuki wilayah ini dengan mempertimbangkan penerapan gagasan integrasi ilmu dan agama di tingkat pendidikan tinggi. Salah satu kelebihan buku ini adalah ia menghimpun tulisan dari tiga rektor IAIN yang baru-baru ini berubah menjadi UIN. Meski demikian, buku ini tidak memusatkan perhatiannya hanya pada satu agama. Kesejajaran perkembangan wacana ini di kalangan pemikir Muslim dan Kristen juga dicoba dilacak di sini. Para penulis buku ini yang berasal dari berbagai bidang ilmu dan latar belakang keagamaan berbeda-beda itu berupaya membawa wacana "ilmu dan agama" ke tingkat yang lebih jauh, dari gagasan yang telah berusia lama ini mendekati kenyataan. Isu-isu penting lain yang digarap di buku ini mencakup: * Mengapa ilmu dan agama perlu dipertemukan * Perjumpaan paradigma-sains Thomas Kuhn dan teologi Hans Kung * Ilmu dan agama dalam perspektif kritis Habermas * Model integralisme Islam bagi integrasi ilmu dan agama * Posisi agama dalam berhadapan dengan keterbatasan ilmu dan teknologi * Etika dan penerapan sains-teknologi * Tantangan integrasi ilmu dan agama di perguruan tinggi di Indonesia * Integrasi ilmu dan agama dalam transformasi IAIN menjadi UIN Inilah sebuah buku yang berangkat dari keinginan nyata untuk mengupayakan integrasi ilmu dan agama di Indonesia secara bertanggung jawab. [Mizan, Pengetahuan, Agama, Indonesia]

Lihat Iqbal, The Reconstruction of Religious Thought in Islam (New Delhi: Kitab
Bhavan, 1981), hh. 56-57. 2. Lihat Seyyed Hossein Nasr, Islamic Science: An
Illustrated Study (London: World of Islam Festival Publishing Co. Ltd., 1976), h.
59. 3. Kaum Mu'tazilah mengatakan bahwa akal manusia dapat mengetahui baik
dan buruk, sedangkan kaum Asyariyyah, khususnya Al-Baghdadi, berpendapat
bahwa pengetahuan baik dan buruk tidak dapat diketahui oleh akal, tetapi
semua ...