Hizb ut-Tahrir al-Islami, a radical organization, represents the ultimate recruitment source for the future of terrorism in the name of fundamental Islam. This study will provide an organizational profile or Hizb ut-Tahrir.
The thesis analyzes the conditions that gave rise to Hizb ut-Tahrir, a secretive international radical islamic movement, in post Soviet Uzbekistan. For this purpose, political, economic and socio-cultural conditions and the general characteristics of Hizb ut-Tahrir is examined by the help of historical background and content analysis. It is argued that the emergence of Hizb ut-Tahrir in post Soviet Uzbekistan as a result of interaction of political, economic and socio-cultural conditions in this country.
Buku ini menyajikan pemahaman yang seimbang seputar kedudukan wahyu pada satu pihak, dan peranan akal dalam membangun sikap keberagamaan yang benar pada pihak lain. Kemungkinan apa saja yang bisa dijangkau akal untuk mempertemukan tuntunan agama pada satu pihak dan tuntutan zaman pada pihak lain. Buku ini merekam gejolak pemikiran M. Quraish Shihab muda ketika sedang menuntut ilmu di Universitas Al- Azhar, Kairo, Mesir. Di dalamnya dibicarakan tentang: perubahan dan evolusi, Islam dan akal, serta jalan pencerahan diri.
Buku ini merekam gejolak pemikiran M. Quraish Shihab muda ketika sedang menuntut ilmu di Universitas Al- Azhar, Kairo, Mesir. Di dalamnya dibicarakan tentang: perubahan dan evolusi, Islam dan akal, serta jalan pencerahan diri.
Globalisasi dan politik internasional, sebagaimana halnya perkembangan Islam
dan adat serta mobilitas penduduk yang antara lain dilembagakan dalam bentuk
merantau1, mewarnai pemilu pada umumnya dan khususnya proses
pencalonan anggota legislatif. Proses politik lokal seperti ditampilkan lewat
perjuangan penduduk untuk memperbaiki kondisi ekonomi, pengembalian
pemerintahan nagari, pelaksanaan otonomi daerah, dan sebagainya,
mengkondisikan para caleg dan ...
NU hanya bisa bersabar, tetapi tetap berupaya menjaga warganya agar tidak
menjadi korban kesewenang- wenangan politik penguasa. Periode keempat, NU
memutuskan untuk berfusi ke dalam Partai Persatuan Pembangunan (PPP),
sebuah partai yang sengaja dibentuk oleh rezim Orde Baru, sebagai langkah
penyederhanaan partisipasi politik kalangan Islam. Namun, dalam
perjalanannya ternyata PPP (demikian juga halnya dengan NU) lebih sering
dikucilkan pemerintah ...