Sebanyak 12 item atau buku ditemukan

Teori Pembelajaran Bahasa

Suatu Catatan Singkat

Buku ini merupakan gambaran umum mengenai teori belajar, khususnya belajar bahasa, baik bahasa pertama, kedua, juga bahasa asing. Semoga dengan kehadiran buku ini turut serta mempunyai andil dalam pembelajaran bahasa. Tidak banyak buku yang secara sengaja dan secara mendalam membahas teori-teori belajar bahasa yang pernah berkembang, dari tradisional sampai pada perkembangan yang paling mutakhir. Di sini, kami mencoba memadukan apa yang telah ada sebelumnya, tanpa mengurangi isi ataupun muatan yang memang secara spesifik harus ada, pengetahuan tentang teori.

Ketidaksesuaian dapat dikelola: Dapat diubah menjadi kesempatan belajar!
Bagaimana guru dan pembelajar mengidentifikasi ketidaksesuaian persepsi?
Makro strategi adalah rencana umum, pedoman berbasis luas yang dapat
dilakukan ...

Manusia dan Sejarah

Sebuah Tinjauan Filosofis

Dalam ilmu sejarah, manusia merupakan konsep utama. Sejarah membahas manusia pada masa lalu. Untuk itulah, buku ini mencoba menghadirkan perpaduan antara sejarah, manusia, sejarah manusia – sejarah peradaban manusia, sampai pada surutnya peradaban yang berkemanusiaan. Buku ini disajikan seperti halnya mozaik, tersusun dari tulisan yang berserak, dan kemudian disatukan dalam bagian-bagian yang tak terpisahkan. Sebuah analogi acak tentang kesejarahan manusia, dari konsep dasar sampai setinggi yang mampu diraihnya. Atau, mungkin jatuh sampai level yang paling rendah, “Mundur kembali menjadi identitas purba naluriah kebiadaban.” Begitulah, seorang budayawan besar negeri ini pernah menyatakan, Prof. Dr. Mudji Sutrisno S.J. Bagian awal buku ini secara runtut mengupas sejarah dan manusia dari sudut pandang filsafat. Selanjutnya, bab per bab membahas mekanisasi sejarah serupa mesin waktu, baik evolusi maupun revolusi manusia dalam historiografinya. Buku ini lebih pada rangkuman dan sintesis dari bacaan ilmiah yang pernah beredar sebelumnya, karya Bronowsky dan John Horgan serta Michael H. Hart (yang sebenarnya lebih filsafat daripada kajian historis). Tapi, dengan bumbu dan penyedap yang bisa jadi berbeda hasil akhirnya, pun dengan perenungan mendalam dari penulis sehingga terciptanya tulisan ini.

memikirkan kepentingan diri sendiri serta terbelenggu oleh nafsu; ketiga,
pemikiran kepentingan diri sendiri dan nafsu dapat ditekan habis bilamana
segala nafsu dan hasrat dapat ditiadakan, dalam ajaran Buddha disebut nirvana;
keempat, menimbang benar, berpikir benar, berbicara benar, berbuat benar, cari
nafkah benar, berusaha benar, mengingat benar, meditasi benar. Dapat
ditambahkan Agama Buddha itu terbuka buat siapa saja, tak peduli dari ras apa
pun dia, (ini yang ...