Kata-kata Allah telah menyempurnakan agamaNya pada hari ini dst" .M Kata "
Allah telah menyempurnakan agamaNya" seharusnya dibedakan dengan "Ku (
Allah) sempurnakan untuk kamu agamamu". Kalau mau secara leterlijk
seharusnya dimengerti : agamamu (manusia) telah disempurnakan oleh Allah"
dan bukan Allah menyempurnakan agamaNya sendiri" kata-kata "....dan telah
Kuridhai Islam itu jadi agama bagimu " tentu berarti Allah berkenan atas agama
yang dianut umat.
Hanya kerja-kerja sistematis, dalam artian terencana, proses pembesaran "
pengikut" dicapai oleh dua gerakan sosial ini. Respon dari komunitas
internasional pada kedua gerakan ini juga merupakan kontribusi dari pekerjaan
yang dilakukan secara sistematis. Kedua gerakan ini, bisa dibilang telah
menunjukkan konsistensi. Walaupun dalam skala waktu, Gerakan BakuBae
masih "balita", baru berusia 3 (tiga) tahun. Sementara, AIPM sudah menginjak
usia 25 (duapuluh lima) tahun.
... gereja yang tengah kebingungan. III. Bahaya-bahayanya 1. Saya pikir, tidak
sulit membayangkan bahaya-bahaya Fundamen- talisme dalam penampilannya
yang baru kita kemukakan itu bagi ma- syarakat kita yang majemuk di Indonesia
ini. Terlebih lagi kalau kita ingat bahwa kecenderungan Fundamentalisme itu
terdapat di dalam semua agama. Benturan-benturan yang bagaimana akan
terjadi apa- bila Fundamentalisme agama A bertemu dengan Fundamentalisme
agama B.
Alkitab diakhiri dengan kisah pembebasan itu: pembebasan yang menghasilkan
ketaatan. Benarlah seperti yang dikatakan oleh Bonhoeffer, "Ketaatan tanpa
kebebasan adalah perbudakan, kebebasan tanpa ketaatan adalah hawa nafsu".
Sehubungan dengan itu, harus dikatakan bahwa kerukunan tidak boleh
menghilangkan kebebasan. Namun di dalam kebebasan masing-masing, kita
harus mampu memanfaatkan dan mengendalikan kebebasan kita itu sedemikian
rupa, ...
Teologi rakyat tidak Identik dengan teologi pembebasan. Referensi teologi rakyat
adalah hasil analisis budaya, sedangkan referensi teologi pembebasan adalah
hasil analisis sosial. Meskipun analisis sosial penting, tekanan teologi pembebasan pada analisis sosial semata-mata tidak akan mencukupi dalam
menangkap keluasan realitas budaya. Itulah kritik kita terhadap teologi pembebasan yang berlaku di Indonesia, yang sering dianggap sebagai teologi
yang formal-normatlf ...
... dengan jelas bahwa Perjanjian Baru bukan hanya tidak mempunyai hukum- hukum peribadatan, tapi juga tidak mempunyai hukum-hukum kemasyarakatan
yang tegas seperti dalam Islam (syari'at tentang ibadat, nikah, waris dan lain-lain
).