Perkembangan perbankan syariah di tingkat internasional telah mendapat momentum sejak 1970-an. Perkembangan yang dimaksud secara umum mengambil dua pola, yakni: pertama, mendirikan bank syariah berdampingan dengan bank konvensional (dual banking system), seperti yang terjadi di Mesir, Malaysia, Arab Saudi, Yordania, Kuwait, Bahraian, Bangladesh, dan Indonesia. Kedua, merestrukturisasi sistem perbankan secara keseluruhan sesuai dengan syariat Islam (full fledged islamic financial system) seperti yang terjadi di Sudan, Iran, dan Pakistan. Pola dual banking dalam konteks Indonesia tidak dimaksudkan untuk selamanya. Hal ini dibuktikan dengan adanya pengaturan mengenai keharusan melakukan pemisahan Unit Usaha Syariah Bank Umum Konvensional dalam jangka waktu maksimal 15 tahun pasca-diundangkannya Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Oleh karena itu, peranan regulasi menjadi titik krusial dalam kedua model tersebut karena seluruh inisiasi awal perbankan syariah dimulai dengan dukungan regulasi yang memadai.
Pasar Modal di Indonesia mengalami pertumbuhan yang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Beritanya banyak menghiasi media-media massa bahkan di televisi. Masyarakat mulai mengenal berbagai instrumen investasi seperti saham, obligasi, reksa dana. Belakangan muncul beberapa instrumen baru seperti kontrak berjangka indeks, kontrak opsi saham, obligasi ritel Indonesia ( ORI ) dan exchange traded fund ( ETF )
"""Setiap organisasi bisnis dipastikan memiliki rancangan strategi, apa pun bentuknya. Namun, ada pertanyaan mendasar yang perlu dijawab, yakni apakah strategi yang dicanangkan sudah mampu menjawab dinamika perubahan lingkungan eksternal dan internal ataukah justru strategi yang dicanangkan ternyata miskin kandungan antisipasi atas perubahan yang sedang dan akan terjadi, terlepas apakah efek perubahan tersebut nantinya bersifat instant replacer ataukah incremental replacer atas produk ataupun jasa yang saat ini sedang Anda geluti. Tujuan diciptakannya strategi bisnis semestinya tidaklah sekadar untuk mencapai budget yang telah ditentukan- apa pun deskripsi budget tersebut, namun strategi tersebut semestinya bisa mengantisipasi masa depan dengan segala akurasi prediksinya. Dan jauh lebih bagus lagi apabila strategi bisnis yang ada tidak sekadar berfokus untuk mencapai budget dan mengantisipasi masa depan namun sekaligus mampu menciptakan masa depan itu sendiri-tentunya masa depan yang gilang gemilang. Melahirkan strategi yang hebat bukanlah perkara mudah. Ada beberapa yang mesti mendapatkan perhatian, yaitu: - apakah organisasi bisnis sudah cermat dalam mengevaluasi situasi di tengah derasnya arus informasi yang berkeliaran di seputar organisasi bisnis? - apakah jenis kekuatan dan sarana yang dihasilkan memiliki daya ledak tinggi di pasar? - apakah terjadi eksekusi yang sempurna di segala lini organisasi atas strategi yang dicanangkan, dan apakah ada kesinambungan di antara strategi-strategi yang selama ini telah dimunculkan? Banyak pemikiran strategi bisnis yang dilahirkan oleh sejumlah pakar strategi bisnis dunia yang dapat digunakan untuk menjawab tantangan-tantangan di atas asalkan kita jeli memakai, menyinergikan, mengustomisasi, dan mengembangkan pemikiran-pemikiran tersebut sesuai dengan tantangan kekinian yang saat ini kita hadapi. Buku ini membahas hal-hal tersebut secara komprehensif beserta contoh-contoh aplikasinya."""
"Supply Chain Management" dan "Value Chain" (Rantai Nilai) Sebelum konsep
walue chain model Porter lahir yakni tahun ... terlebih dahulu muncul istilah SCM
(supply chain management, manajemen rantai persediaan) yang diperkenalkan
...
"""Tak banyak praktisi Sumber Daya Manusia (SDM) yang mampu menjadi humas yang baik, baik bagi diri sendiri maupun bagi orang lain. Lebih langka lagi yang melakukannya dengan cara mengabadikan pengalamannya dalam buku. Di antara mereka, tentulah Karsidi merupakan sosok yang istimewa. Kerja Bahagia Pensiun Sejahtera merupakan bagian dari pengalaman kerjanya selama bertahun-tahun di salah satu BUMN. Hakikat hidup yang sebenarnya adalah mencari kebahagiaan. Bahagia yang seperti apa? Bahagia itu itu sesuatu yang relatif bagi tiap orang. Menjadi apa pun, bahkan menjadi direktur SDM sekalipun, jika tidak pernah merasa bahagia, maka akan terasa sia-sialah hidup ini. Bahagia menjadi inti dari setiap hal yang dilakukan seseorang. Itulah hal yang sering diungkapkan dalam berbagai kesempatan ketika ia mendampingi ribuan karyawan yang melayani para pensiunan Pegawai Negeri Sipil. Intinya, bahagia adalah hal yang paling utama yang akan menjadi tujuan akhir hidup. Dalam karier, mungkin kebahagiaan itu adalah ketika saya bisa bekerja sepenuh hati, kemudian di sisa karier, saya ikut berperan dalam pengelolaan sumber daya dalam pelayanan para abdi negara. Bahagia itu ternyata sederhana. Di tengah lelahnya bekerja, maka hangatnya keluarga adalah penawarnya. Bahagianya hidup berawal dari bahagianya hati. """
luar kota dengan biaya lebih mahal serta membutuhkan lebih banyak iklan); Tenaga kerja sementara; Part-time dan kontrak; Organization Outplacing
Employees; Diret Mail Recruitment; Telephone Recruitment; Pertemuan para
profesional, ...
"""Bisnis bank adalah bisnis berisiko (bank is a risk business), demikian ungkapan yang banyak dipakai orang untuk menggambarkan karakteristik bisnis bank. Mengapa? Karena dalam kegiatannya bank menyalurkan dana ke pihak tertentu (dalam bentuk kredit) dengan menggunakan dana pihak lain. Salah satu faktor yang menentukan kelancaran bisnis bank adalah keberhasilannya mengelola kredit yang disalurkan tersebut. Agar kredit yang disalurkannya adalah kredit yang layak, bank mengembangkan suatu proses seleksi atas seluruh proposal kredit yang ia terima. Salah satu komponen penting dalam proses tersebut adalah Analisis Kredit. Walaupun ada bank yang memisahkannya, di sebagian besar bank, fungsi Analisis Kredit ini dilakukan oleh Credit Officer atau Account Officer, yaitu officer yang menangani account (debitor) sehari-hari. Karena itu, adalah mutlak bagi seorang Credit (Account) Officer (AO) untuk menguasai teknik-teknik Analisis Kredit agar dapat memberikan rekomendasi yang tepat. Pada dasarnya, ada dua jenis analisis yang dilakukan seorang Credit (Account) Officer dalam mengevaluasi suatu proposal kredit, yaitu analisis terhadap data kualitatif dan analisis terhadap data kuantitatif. Buku ini menguraikan berbagai teknik Analisis Kredit yang berkaitan dengan kedua hal tersebut. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan praktis dengan bahasa yang lugas. Dilengkapi dengan banyak contoh dan studi kasus, buku ini benar-benar ditujukan untuk Anda yang akan atau sedang berkecimpung di bank sebagai Credit (Account) Officer, Loan Officer, atau Credit Analyst, serta untuk Anda yang tertarik dengan masalah analisis kredit bank. """
Karena itu, adalah mutlak bagi seorang Credit (Account) Officer (AO) untuk menguasai teknik-teknik Analisis Kredit agar dapat memberikan rekomendasi yang tepat.