Sebanyak 155 item atau buku ditemukan

Propaganda techniques in the 1932 presidential campaign with special reference to the states of Colorado, Utah and Wyoming

BIBLIOGRAPHY Books Casey, Ralph Droz, Propaganda Technique ln the 1928
Presidential Campaign. University of Wisconsin Ph. D. Thesis, 1929. Graves, W.
Brooke, Readings in Public Opinion. New York, D. Appleton, 1928. Holloway ...

Literasi: konteksto, limitasyon at posibilidad

isang etnograpikon Pagsusuri ng Functional literacy sa mnga Maralitang Komunidad sa Pilipinas

Ang pagiging kapuluan ng Pilipinas (na may higit sa 7,100 isla) ay
nagpapatingkad sa sari-sariling mga katangiang ito, isang dahilan kung bakit
rehiyonalistikong mag-isip ang mga tao. Gayunman, dahil sa mass media,
naging laganap na rin ...

Social Media and Public Relations

Fake Friends and Powerful Publics

Social media is having a profound, but not yet fully understood impact on public relations. In the 24/7 world of perpetually connected publics, will public relations function as a dark art that spins (or tweets) self-interested variations of the truth for credulous audiences? Or does the full glare of the internet and the increasing expectations of powerful publics motivate it to more honestly engage to serve the public interest? The purpose of this book is to examine the role of PR by exploring the myriad ways that social media is reshaping its conceptualization, strategies, and tactics. In particular, it explores the dichotomies of fake and authentic, powerless and powerful, meaningless and meaningful. It exposes transgressions committed by practitioners—the paucity of digital literacy, the lack of understanding of the norms of social media, naivety about corporate identity risks, and the overarching emphasis on spin over authentic engagement. But it also shows the power that closely networked social media users have to insert information and opinion into discussions and force "false PR friends" to be less so. This timely, challenging, and fascinating book will be of interest to all students, researchers, and practitioners in Public Relations, Media, and Communication Studies. Winner of the 2016 NCA PRIDE Award for best book

The purpose of this book is to examine the role of PR by exploring the myriad ways that social media is reshaping its conceptualization, strategies, and tactics.

Argumen Islam untuk liberalisme

Fatwa MUI yang Tegas & Tidak Kontroversial (Jakarta: Pustaka al-Kautsar, 2005)
. , "Sekali Lagi, Tentang Perkawinan Antar Agama" http://h idayatu I lah .com/ , "
Seminar Pluralisme Agama di IAIN Surabaya", http://www. hidayatullah.com/ , "
Tuhan Kita: Allah!", http://www. h idayatu I lah .com/ , Virus Liberal di UIN ...
Paramadina, 2007. Belum Diterbitkan. Ibrahim, Idi Subandy, Amerika, Terorisme
dan Islamophobia Fakta dan Imajinasi Jaringan Kaum Radikal (Bandung:
Nuansa, 2007).

Doktrin-Doktrin Modern dalam Corporate Law & Eksistensinya dalam Hukum Indonesia

Setelah Indonesia ke luar dari belenggu KUHD, khususnya yang berkenaan dengan perseroan terbatas, yakni dengan lahirnya Undang-Undang Perseroan Terbatas maka cakrawala hukum perusahaan di Indonesia menjadi terbuka dan bersifat open ended. Sebab, Undang-Undang Perseroan Terbatas memang sangat toleran dan welcome terhadap doktrin-doktrin modern dalam corporate law. Karena itu, sangat menarik apabila kita telaah bagaimana doktrin-doktrin modern tersebut, yang sebagian besar telah malang-melintang di berbagai negara dan menghiasi berbagai literatur hukum, diakui eksistensinya dalam hukum Indonesia. Di lain pihak, karena perkembangan teori dan praktik bisnis yang begitu pesat, sebenarnya secara conditio sine qua non, terlepas dari ada atau tidaknya Undang-Undang Perseroan Terbatas, Indonesia memang sangat membutuhkan penerapan doktrin-doktrin modern dalam hukumnya, khususnya yang bekenaan dengan hukum bisnis termasuk hukum perseroan. Buku ini membahas doktrin-doktrin modern yang cukup canggih, yang ditinjau dari segi struktural yuridis dan konsepsi aplikatifnya dalam sistem hukum Indonesia. Doktrin-doktrin modern yang ditinjau tersebut adalah semacam doktrin Piercing the Corporate Veil, Fiduciary Duty, Derivative Action, Ultra Vires, Promotor's Liability, Business Judgement Rule, Self Dealing, dan Corporate Opportunities. Ternyata, sampai batas-batas tertentu doktrin tersebut dapat diberlakukan dalam hukum Indonesia meskipun banyak akselerasi, adaptasi, dan inovasi yuridis yang masih harus dilakukan, dan ini merupakan tugas kita semua sebagai anak bangsa.

Setelah Indonesia ke luar dari belenggu KUHD, khususnya yang berkenaan dengan perseroan terbatas, yakni dengan lahirnya Undang-Undang Perseroan Terbatas maka cakrawala hukum perusahaan di Indonesia menjadi terbuka dan bersifat open ended.